Organisasi Perempuan Aisyiyah Latih Kader Pendamping untuk Pembiasaan Makan Bergizi Balita di 3 Wilayah Rawan Stunting

- Editor

Selasa, 6 Mei 2025 - 06:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANJUNGPURA.ID (JAKARTA) – Majelis Kesehatan Pengurus Pusat Aisyiyah (Makes PPA) memberikan pembekalan kepada lebih dari 100 kader perwakilan suluruh wilayah Indonesia. Kegiatan pembekalan tersebut bertujuan untuk menyiapkan kader sebagai pendamping masyarakat dalam pembiasaan konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Ketua Majelis Kesehatan PPA Dr. Warsiti S.Kep., M.Kep., S.Mat pembekalan untuk kader merupakan tindak lanjut dari program sosialisasi dan edukasi gizi untuk pengentasan stunting yang telah menjadi concern Aisyiyah dalam lima tahun terakhir. Dalam implementasinya, PPA berkolaborasi dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI).

“Sudah beberapa tahun lalu kita bekerja sama dan mudah-mudahan ini menjadi kontribusi nyata Aisyiyah bersama YAICI bersama-sama membangun generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045,” kata Warsiti, Selasa (8/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program pendampingan pembiasaan makan bergizi yang di gagas PPA bersama YAICI akan menyasar ibu dengan balita yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi kandungan gula seperti minuman kemasan, kental manis ataupun makanan minim zat gizi lainnya. Sebanyak 72 ibu dengan balita dari 3 wilayah, yaitu Kabupaten Bogor, Kota Kupang dan Kabupaten Muaro Jambi telah terdata sebagai peserta pendampingan dan penerima manfaat program.

Selanjutnya, para kader yang telah mendapatkan pembekalan secara intensif akan menjalankan program pendampingan di wilayahnya masing-masing. Selama periode dua bulan, kader pendamping akan memberikan edukasi kepada ibu dan balita, membimbing ibu dalam pembiasaan anak serta mencatat perubahan-perubahan kebisaan anak. Tak hanya itu, intervensi berupa bahan pangan juga diberikan secara berkala, untuk mendukung pembiasaan makan bergizi keluarga.

Baca Juga :  PLN Pastikan Keandalan Listrik Kalimantan Tengah dengan Grebek Jalur Bebas di Transmisi Muara Teweh

Ahli gizi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof Dr Tria Astika Endah Permatasari, SKM, MKM yang turut membidani program tersebut mengingatkan salah satu fokus yang harus diperhatikan kader saat pendampingan adalah pemberian susu secara tepat pada anak. Sebab, masih banyak orang tua yang belum mengetahui jenis susu yang tepat masih tepat pada anak.

“Hati-hati kalau kita lihat susu UHT apalagi yang punya rasa ditambahkan rasa coklat itu kandungan gulanya lebih tinggi, karena ada penambah rasa manis di situ,” tutur Prof Tria.

Ketua Bidang Advokasi YAICI, Yuli Supriati sangat berharap program pendampingan gizi tersebut dapat memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat. Menurutnya, langkah ini merupakan strategi efektif untuk memperbaiki status gizi masyarakat.

“Salah satu tantangan dalam upaya pengentasan stunting selama ini adalah memutus rantai kebiasaan makan keluarga. Merubah kebiasaan itu tidak mudah, apalagi kebiasaan yang sudah turun temurun, dengan sosialisasi dan edukasi saja tidak cukup. Karena itu diperlukan pendekatan yang lebih intensif ke masyarakat, tidak hanya memberikan edukasi tapi juga membantu ibu untuk merubah kebiasaan makan keluarga menjadi lebih sehat dan bergizi,” jelas Yuli.

Ia juga mengakui, merubah kebiasaan makan bukanlah hal yang mudah. Apalagi terhadap anak-anak yang sudah terbiasa dengan cita rasa yang kuat seperti manis, asin dan gurih. Meski demikian, ia optimis akan hasil dari upaya ini dapat membantu pengentasan masalah gizi di Indonesia.

Baca Juga :  Perkuat Peran Tangguh Perempuan, Srikandi PLN Dukung UMKM Adat Sasirangan di Kalimantan Selatan

“Ini soal menghadapi anak, tidak mudah memang. Bagi ibu, kadang karena tidak tega anak tidak mau makan, akhirnya memberikan apa yang di mau anak. Apalagi bila anak sudah terbiasa dengan rasa manis, terbiasa mengonsumsi minuman kemasan, minum kental manis, karena rasa manis itu membuat ketagihan. Jadi ini tantangannya, bagaimana kitab isa mendampingi ibu untuk memperbaiki preferensi rasa anak, agar kembali mau mengonsumsi makanan sehat dan bergizi,” jelas Yuli.

Sebagaimana diketahui, Indonesia masih menghadapi ‘Triple Burden of Malnutrition (TBM)’, dimana gizi kurang (stunting dan wasting), gizi lebih (overweight dan obesity), dan defisiensi mikronutrien (hidden hunger) bisa terjadi dalam waktu bersamaan.

Global Health Observatory WHO yang diakses oleh Asia Pathways tahun 2022 menunjukkan bahwa Indonesia yang berada dalam kawasan southeast asia mempunyai prevalensi tertinggi untuk masalah gizi kurang (wasting dan underweight) serta kedua tertinggi untuk masalah stunting. Penyebabnya adalah pola makan dan faktor sosial-ekonomi masyarakat yang mempengaruhi akses masyarakat terhadap bahan pangan.

Berita Terkait

Peringatan BMKG: Hujan Lebat Mengintai Kalbar, Ini Daerah Terdampak
Hujan Meluas di Kalbar, Dua Kabupaten Ini Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
Kekeringan Melanda, Kubu Raya Pusat Titik Panas Kalbar
Kualitas Udara Kubu Raya Sangat Tidak Sehat Ini Indikasinya
Satgas Kopasgat dan Petugas Bandara Nabire Gagalkan Penyelundupan Alkohol Terselubung
Malaysia Tegaskan Sinergi Antara Layanan Medis Dan Pariwisata Melalui Malaysia Healthcare Expo Makassar 2025
Risen Energy Luncurkan Sistem Penyimpanan Energi Terintegrasi di SNEC 2025
BDx Data Centers dan PLN Indonesia Teken Kontrak Jual-Beli Listrik guna Dukung Infrastruktur Digital Nasional

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:14 WIB

Peringatan BMKG: Hujan Lebat Mengintai Kalbar, Ini Daerah Terdampak

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:04 WIB

Hujan Meluas di Kalbar, Dua Kabupaten Ini Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Kamis, 3 Juli 2025 - 09:56 WIB

Kekeringan Melanda, Kubu Raya Pusat Titik Panas Kalbar

Kamis, 3 Juli 2025 - 09:46 WIB

Kualitas Udara Kubu Raya Sangat Tidak Sehat Ini Indikasinya

Kamis, 3 Juli 2025 - 09:34 WIB

Satgas Kopasgat dan Petugas Bandara Nabire Gagalkan Penyelundupan Alkohol Terselubung

Kamis, 3 Juli 2025 - 07:56 WIB

Risen Energy Luncurkan Sistem Penyimpanan Energi Terintegrasi di SNEC 2025

Kamis, 3 Juli 2025 - 07:41 WIB

BDx Data Centers dan PLN Indonesia Teken Kontrak Jual-Beli Listrik guna Dukung Infrastruktur Digital Nasional

Kamis, 3 Juli 2025 - 07:39 WIB

Perkembangan Pesat Industri Jaringan Optik F5.5G pada Era AI

Berita Terbaru

Bisnis

Kekeringan Melanda, Kubu Raya Pusat Titik Panas Kalbar

Kamis, 3 Jul 2025 - 09:56 WIB