TANJUNGPURA.ID (JAKARTA) – Indonesia telah menetapkan target untuk mengurangi sampah plastik dan bertransisi ke ekonomi sirkular, dengan mengurangi timbunan sampah hingga 30 persen dan sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada 2025, serta mencapai polusi plastik hampir nol pada 2040.
Untuk mencapai target tersebut, Indonesia juga menargetkan peningkatan pengolahan sampah hingga 70 persen. Namun, tingkat daur ulang plastik di Indonesia masih sangat rendah—hanya sekitar 10 persen, jauh dari target nasional. 914/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk menjawab tantangan ini, PCX Markets—sebuah platform global yang menyediakan layanan konsultasi untuk mengurangi penggunaan plastik dan pendanaan pengolahan limbah plastik—mengumumkan peluncuran PCX Circular Plastic. Ini adalah sebuah solusi inovatif untuk membantu perusahaan mendapatkan resin plastik daur ulang yang telah diverifikasi, sekaligus mendanai kegiatan pembersihan limbah plastik di hilir yang diaudit secara menyeluruh.
Mitra Proyek PCX Markets di Indonesia
PCX Circular Plastic memastikan bahwa kandungan daur ulang pascakonsumsi yang dibeli perusahaan berasal dari proyek daur ulang yang telah diaudit berdasarkan standar lingkungan dan sosial dari pihak ketiga yang ketat. Seluruh proses berlangsung secara transparan—dapat ditelusuri, dikaji, dan diverifikasi.
“Dengan memilih PCX Circular Plastic, bisnis menjadi bagian dari ekosistem global yang mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular,” ujar Sebastian DiGrande, Chief Executive Officer PCX Markets. “Saat bisnis berinvestasi dalam solusi ini, mereka tidak hanya memenuhi target kandungan daur ulang, tetapi juga menutup kesenjangan pendanaan untuk solusi pengelolaan limbah di wilayah yang paling membutuhkan, serta menciptakan lapangan kerja di komunitas yang paling terdampak oleh krisis polusi plastik.
Di Indonesia, artinya perusahaan dapat mendukung proyek-proyek lokal dan memastikan investasinya berdampak langsung bagi solusi pengelolaan limbah dalam negeri.”
Sejak tahun 1950-an, dunia telah memproduksi sekitar 9 miliar ton plastik. Saat ini, hanya 9 persen yang didaur ulang, sementara 72 persen lainnya dibuang ke TPA, dibakar, atau mencemari lingkungan sehingga merusak ekosistem dan mengganggu kehidupan masyarakat.
PBB memperkirakan untuk menghentikan polusi plastik pada 2040, dibutuhkan investasi global sebesar US$1.64 triliun. Kebutuhan terbesar dititikberatkan di negara-negara Global South yang masih minim infrastruktur pengelolaan sampah.
Namun, menurut The Circulate Initiative, pasar negara berkembang hanya menerima 6% dari total investasi global dalam ekonomi sirkular plastik pada 2018 hingga 2023. Studi Bank Dunia memperkirakan terdapat kesenjangan pendanaan sebesar US$28–$40 per ton untuk pengumpulan sampah dan US$24–$40 per ton untuk infrastruktur daur ulang di negara-negara seperti Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Mitra Proyek PCX Markets di India
Dengan menggabungkan kredit plastik dengan resin daur ulang terverifikasi yang diproduksi oleh mitra proyek yang sama, PCX mampu memberikan solusi yang telah terbukti, terukur, dan telah diaudit bagi bisnis dalam memenuhi target pengurangan plastik murni di hulu dan pengolahan plastik di hilir.
Solusi ini dirancang untuk membantu bisnis dapat mematuhi regulasi Pemerintah Indonesia, termasuk kewajiban penggunaan minimal 50 persen kandungan daur ulang untuk semua jenis plastik pada 2029, kemasan yang 100% dapat didaur ulang, dan adopsi sistem Extended Producer Responsibility (EPR).