Manfaatkan KUR Dari Bank Kalbar, Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Semakin Berkembang

- Editor

Rabu, 13 Maret 2024 - 11:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKM Pengguna Manfaat KUR Bank Kalbar

UMKM Pengguna Manfaat KUR Bank Kalbar

TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Mencari penganan ringan nan asyik dengan citarasa unik, Keripik 3Bujang selalu menjadi pilihan, terutama bagi mereka penggemar pisang khas Kalimantan Barat.

 

Keripik pisang 3Bujang, bukanlah keripik pisang biasa, yang variannya hanya dua rasa, manis dan asin. Keripik 3Bujang punya banyak varian, ada delapan. Namun yang best seller atau terlaris empat varian, yaitu original, susu, coklat dan balado.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Anda akan keliru, jika mengira keripik 3Bujang ini diproduksi oleh tiga orang bujangan Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Namanya saja 3Bujang, namun ownernya adalah seorang perempuan berusia 50 tahun, dengan tiga orang anak-anak bujang.

 

“Iya, saya punya tiga anak semuanya laki-laki, semua bujang. Makanya usaha ini dilabeli 3Bujang,” ucap Riana Chaniago, pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang memproduksi keripik pisang dengan banyak varian.

 

Sehari-hari Riana menjaga gerai penganan keripik pisang 3Bujang di salah satu area lobi Hotel Mercure Pontianak dan Hotel Neo. Di situ, Riana tak hanya memajang penganan-penganan ringan keripik pisang 3Bujang, namun dia juga memajang produk handicraft dari kain tenun khas Kalbar, seperti dompet dan tas. Corak bahan yang digunakan pun unik dan menarik, yaitu dari kain tenun corak Cindayu (Cina, Dayak, Melayu).

 

Selain mangkal di beberapa hotel berkelas, keripik 3 Bujang juga tersedia di beberapa gerai, di antaranya di toko souvenir PSP Pontianak, toko Ponti Bonti, Bandara Supadio dan beberapa toko lainnya. Namun produk keripik pisang 3Bujang selalu tersedia saat kegiatan pameran-pameran, terutama yang digelar instansi pemerintah, seperti Bank Kalbar dan Bank Indonesia.

Baca Juga :  Pekan QRIS Nasional 2024

 

Konsepnya adalah limited edition, yaitu produk terbatas, jadi hanya tempat-tempat tertentu saja 3Bujang bisa ditemui.

 

“Saya tidak mau keripik ini ada di mana-mana, karena penganan keripik pisang kan banyak, sehingga orang akan mudah bosan. Jadi kita membatasi tempat-tempat tertentu saja. Konsumen yang ingin membeli lagi atau membeli dalam jumlah banyak, bisa langsung order,” tutur Riana.

 

Begitu pula dengan produk kerajinan tenun yang diproduksinya, juga tidak diproduksi dalam jumlah banyak, namun tetap tersedia ketika konsumen ingin membeli.

 

“Untuk handicraft ini saya tidak mau sembarangan menggunakan kain. Saya ingin berciri khas, karenanya saya pilih corak kain tenun Cindayu. Motif khas Kalbar, ada etnis Dayak, Cina dan Melayu,” jelas Riana.

 

Kedua produk tersebut terbilang laris manis, terlebih berada di hotel terkemuka kota ini. Konsumennya banyak dari tamu-tamu hotel, yang dibeli sebagai oleh-oleh. Meski berjualan di dalam area hotel, namun Riana tetap mematok harga UKM.

 

Riana memang lebih banyak fokus pada pembuatan keripik 3Bujang, lantaran peminatnya yang lumayan banyak. Dalam seminggu, dia menghabiskan 150 kilogram pisang yang kemudian dikemas dalam ukuran 125 gram dan 80 gram, namun ada juga kemasan ukuran besar.

 

Memulai usaha keripik 3Bujang di tahun 2016 dengan memanfaatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) Bank Kalbar senilai Rp 50 juta. Dalam tempo tiga tahun, pinjaman kreditnya lunas, keripik 3Bujang pun berkembang hingga memenuhi pesanan dari luar kota.

 

Ketika itu, produksi keripik pisang 3Bujang satu hari saja menghabiskan pisang 50 kilo. Satu bulan produksinya bisa mencapai 1,5 ton hingga 2 ton. Namun ketika pandemi Covid-19 yang ditetapkan pemerintah tahun 2020, keripik 3Bujang terikut imbasnya. Jualannya jeblok, menurun drastis.

Baca Juga :  Norsan Resmi Daftar Calon Gubernur Ke PDI Perjuangan Kalbar

 

Baru di tahun 2024 ini, meski belum sepenuhnya normal, namun mulai membaik. Produknya sekarang bisa menghabiskan 1 ton pisang dalam satu bulannya.

 

Dibantu beberapa pekerja yang sebagian besar adalah sanak keluarga sendiri, Riana melakoni usahanya itu di rumahnya, di Perumnas III, Tanjung Hulu Pontianak, Kalimantan Barat.

Suaminya, Basuni Gunawan (51) yang menguasai teknologi, membuat aplikasi dan web. Putra sulungnya yang kini berusia 26 tahun juga ikut membantu desain kemasan. Saat ini, Bujang pertama pasangan Riana – Basuni ini, telah menyelesaikan pendidikan S2 di Bandung, sementara anak bujang ke duanya masih duduk di bangku SMA dan ke tiga masih kelas 5 SD di Kota Pontianak.

 

Riana merasa beruntung mendapatkan kredit KUR dari Bank Kalbar, sehingga bisa mengembangkan usahanya sampai sekarang. Selain bunganya kecil, prosesnya pun mudah.

 

“Asal semua kelengkapan kita terpenuhi, prosesnya pasti cepat,” kata Riana.

 

Ke depan, dia berharap agar perbankan bisa membantu usaha-usaha kecil lainnya.

 

“Tidak hanya membantu dana dalam bentuk KUR, tapi juga bisa membantu pelaku usaha kecil yang butuh peralatan usaha, sehingga usaha mereka bisa terus berkembang,” imbuhnya. (tim liputan).

Penulis : NAD

Editor : Hendro

Sumber Berita : Pontianak

Berita Terkait

Blusukan di Pasar Teratai Pontianak, Midji Bikin Heboh Warga
Tragis, Kecelakaan di Jalan Adisucipto Tewaskan Pejalan Kaki
Ketua Koordinator Bidang RPMP-NKRI Mundur, Koalisi Pemenangan Norsan-Krisantus Kocar-kacir
Kampanye Dialogis di Tanjung Tengang Melawi, Sutarmidji Pesan Anak-Anak Jangan Sampai Putus Sekolah
Temui Warga Desa Pemangkat, Bang Didi Komitmen Akan Lanjutkan Program Bedah Rumah
Dari Sekolah Gratis Lanjot Agek ke Kuliah Gratis, Masyarakat Sayan Melawi Sambut Baik Program Pendidikan Sutarmidji
Bang Midji Datang Lagi ke Desa Nanga Sokan, Janjikan Pembangunan Jalan Tuntas Dalam Satu Tahun Anggaran
Sutarmidji Perkuat Soliditas Relawan di Kecamatan Tanah Pinoh

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 19:05 WIB

Blusukan di Pasar Teratai Pontianak, Midji Bikin Heboh Warga

Kamis, 14 November 2024 - 08:06 WIB

Tragis, Kecelakaan di Jalan Adisucipto Tewaskan Pejalan Kaki

Kamis, 14 November 2024 - 06:33 WIB

Ketua Koordinator Bidang RPMP-NKRI Mundur, Koalisi Pemenangan Norsan-Krisantus Kocar-kacir

Kamis, 14 November 2024 - 06:21 WIB

Kampanye Dialogis di Tanjung Tengang Melawi, Sutarmidji Pesan Anak-Anak Jangan Sampai Putus Sekolah

Kamis, 14 November 2024 - 06:12 WIB

Temui Warga Desa Pemangkat, Bang Didi Komitmen Akan Lanjutkan Program Bedah Rumah

Kamis, 14 November 2024 - 05:54 WIB

Bang Midji Datang Lagi ke Desa Nanga Sokan, Janjikan Pembangunan Jalan Tuntas Dalam Satu Tahun Anggaran

Rabu, 13 November 2024 - 14:40 WIB

Sutarmidji Perkuat Soliditas Relawan di Kecamatan Tanah Pinoh

Rabu, 13 November 2024 - 14:33 WIB

Silaturahmi Bersama Paguyuban Jawa Ketapang, Bang Didi Komitmen Akan Bangun Joglo di Kalbar

Berita Terbaru