![]() |
Bupati Sujiwo: Kepala Desa Adalah Ujung Tombak, Keberhasilan Kabupaten Ditentukan oleh Desa |
TANJUNGPURA.ID (KUBU) – Bupati Kubu Raya Sujiwo menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Desa Zona Kubu yang digelar dalam suasana non-formal. Menurutnya, forum seperti ini justru menghadirkan rasa kekeluargaan antara pemerintah kabupaten dengan para kepala desa. (2/10/2025).
“Biar bagaimanapun saya ini adalah orang tua bagi para kepala desa. Dengan segala kekurangan dan kelemahan mereka, tugas saya adalah membina dan membimbing mereka,” ujar Sujiwo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan Kabupaten Kubu Raya sangat bergantung pada kemajuan desa-desa. Desa yang maju, menurutnya, akan membawa dampak langsung pada kemajuan kabupaten secara keseluruhan.
“Keberhasilan suatu pemerintah kabupaten adalah akumulasi penjumlahan dari keberhasilan desa. Kalau desa-desa maju, otomatis kabupaten juga maju. Sebaliknya, kalau desa-desa melempem, maka kabupaten pun ikut terpuruk,” tegasnya.
Sujiwo juga mengingatkan kepala desa agar mampu mengidentifikasi belanja desa yang benar-benar menyentuh kepentingan rakyat, terutama di tengah kondisi keuangan daerah yang berpotensi mengalami pemangkasan pada tahun depan.
“Pelayanan publik tidak boleh terganggu walaupun ada kebijakan yang menjadi badai untuk kita di tahun depan. Infrastruktur dan kepentingan rakyat harus tetap diutamakan,” katanya.
Bupati Sujiwo berpesan agar para kepala desa menjaga kekompakan. Ia menganalogikan hubungan antar kepala desa harus saling menopang dan tidak berjalan sendiri-sendiri.
“Kompak itu penting. Kepala desa harus menangis dan tertawa bersama-sama, duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Jangan sampai ada kepala desa yang susah, sementara yang lain bersenang-senang. Itu tidak boleh,” tegasnya.
Meski mengakui setiap kepala desa pasti memiliki kekurangan dan kelemahan, Sujiwo berharap kesalahan yang pernah dilakukan dapat dijadikan pelajaran berharga untuk tidak diulangi lagi.
“Saya yakin kepala desa di Kubu Raya masih bisa dibina. Tidak ada manusia yang sempurna. Dari kekurangan dan kesalahan, kita belajar untuk memperbaiki. Itu yang paling penting,” pungkasnya.