Surat Cinta Untuk Guru

- Editor

Selasa, 12 November 2024 - 08:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Surat Cinta Untuk Guru

Surat Cinta Untuk Guru

TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Kisah ini bermula di sebuah sekolah sederhana, SDN 4 Baito, yang tersembunyi di lekuk tanah Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Di sana, di antara tawa dan langkah kecil para murid, ada sosok seorang guru bernama Supriyani. Dalam setiap guratan wajahnya, tersimpan kisah pengabdian tanpa pamrih, peluh pengajaran, dan mimpi-mimpi kecil yang disemai dalam hati murid-muridnya. Selama 16 tahun, ia berdiri di ruang kelas itu, menyulam huruf dan angka menjadi jembatan harapan bagi anak-anak yang memandangnya dengan mata penuh kepercayaan.

 

Namun, sebuah badai datang tanpa aba-aba. Supriyani dituduh melakukan kekerasan pada seorang murid, anak dari Aipda WH. Tuduhan yang menampar namanya seperti angin keras mengempas sebatang pohon tua. Ia terseret arus pengadilan, diselimuti ketidakpastian dan rasa malu yang menyelimuti langit hatinya. Meski begitu, ia kembali ke sekolah itu, mencoba menepis rindu yang mengalir seperti sungai di dada.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Kepulangannya disambut haru oleh murid-muridnya. Mereka tidak hanya menantikan kehadiran guru yang mengajarkan abjad, tetapi sosok ibu kedua yang menyalakan lentera kecil di hati mereka. Tak ada yang menyuruh, tak ada yang memaksa, namun puluhan surat dengan coretan tangan kecil telah menanti Supriyani, menggantung harapan di langit yang kelabu. Kata-kata mereka bukan hanya tinta di kertas, melainkan darah dan napas kasih sayang yang mereka punya.

Baca Juga :  Logitech Luncurkan MeetUp 2, "Video Bar" Terlaris yang Didukung AI

 

Sebuah surat sederhana, ditulis dengan lugu, mencuri perhatian Supriyani. Isinya menghentak jantungnya yang ringkih:

 

“I Love You Untuk Guruku Supriyani Tersayang Kita semua kangen sama Bu Guru Kita semua pengen belajar sama Bu Guru Supriyani Semoga urusannya bisa selesai. Dan semoga dosa-dosanya diampuni sama Allah SWT.”

 

Tak ada kilau emas, tak ada sorak pujian, hanya kata-kata polos yang menyayat hati. Di surat lain, seorang murid menulis penuh kegetiran yang seharusnya tak perlu dikenal anak seusianya:

 

“Untuk Guruku Supriyani Tersayang Kita semua kangen banget sama Bu Guru Supriyani Kita pengen belajar terus sama Bu Guru dan membersihkan bareng sama Bu Guru. Semoga urusannya cepat selesai. Sampai akhir hidup kita akan dukung terus Bu Guru. Selamat pulang guruku.”

 

Saat kata-kata itu menggema di hatinya, Supriyani hanya bisa menghapus air mata. Bukan air mata kelemahan, melainkan air mata cinta dan kekuatan yang mengalir di sela-sela senyumnya yang perih. Di luar sana, dunia terus berputar seakan tak peduli, namun di ruangan itu, waktu seolah terhenti, memberikan mereka kesempatan untuk merenung dan mengucap syukur atas kehadiran satu sama lain.

Baca Juga :  iHerb Hadirkan Martha Stewart Wellness Dalam Rangkaian Produk Global

 

Supriyani, guru yang hanya digaji Rp300 ribu per bulan, tetap berdiri dengan keberanian yang tak bisa diukur oleh angka. Di ruang kecil sekolah itu, ia menemukan makna pengabdian yang sebenar-benarnya: bukan tentang gaji, bukan tentang kehormatan, tetapi tentang cinta yang tulus, yang tetap hidup di antara hati-hati kecil yang ia didik dan cintai.

 

Saat malam datang menjemput, di kamarnya yang sederhana, Supriyani membaca kembali surat-surat itu. Hatinya teriris dan sembuh berkali-kali. Ia tahu, apa pun yang terjadi nanti, ia tidak sendiri. Puluhan doa dari murid-murid yang menyebut namanya, mengalir tanpa henti,  membawanya pulang ke pelukan mimpi-mimpi yang tidak pernah ia tinggalkan. #camanewak.

 

Penulis : Rosadi Jamani (Ketua Satupena Kalbar)

Berita Terkait

Bank Kalbar Raih Penghargaan BUMD Brand Equity Awards 2025
BMKG Supadio Keluarkan Peringatan Dini Cuaca
Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Wilayah Kalbar
Bangun Jembatan Persaudaraan Peserta Jambore SEKAMI Lakukan Ini
Huawei dan Pelaku Industri Satukan Visi untuk Jaringan AI Mobile, Tingkatkan Monetisasi 5G-Advanced
Bupati Sintang Beri Pesan Inspiratif di Penutupan Jambore Sekami
Satgas Kopasgat Hadiri Rapat Evaluasi Penanganan Penyakit Sosial di Pegunungan Bintang
Peringatan BMKG: Hujan Lebat Mengintai Kalbar, Ini Daerah Terdampak

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 17:59 WIB

Bank Kalbar Raih Penghargaan BUMD Brand Equity Awards 2025

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:46 WIB

BMKG Supadio Keluarkan Peringatan Dini Cuaca

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:43 WIB

Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Wilayah Kalbar

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:32 WIB

Bangun Jembatan Persaudaraan Peserta Jambore SEKAMI Lakukan Ini

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:25 WIB

Bupati Sintang Beri Pesan Inspiratif di Penutupan Jambore Sekami

Jumat, 4 Juli 2025 - 11:37 WIB

Satgas Kopasgat Hadiri Rapat Evaluasi Penanganan Penyakit Sosial di Pegunungan Bintang

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:14 WIB

Peringatan BMKG: Hujan Lebat Mengintai Kalbar, Ini Daerah Terdampak

Kamis, 3 Juli 2025 - 09:56 WIB

Kekeringan Melanda, Kubu Raya Pusat Titik Panas Kalbar

Berita Terbaru

BANK KALBAR

Bank Kalbar Raih Penghargaan BUMD Brand Equity Awards 2025

Jumat, 4 Jul 2025 - 17:59 WIB

BMKG

BMKG Supadio Keluarkan Peringatan Dini Cuaca

Jumat, 4 Jul 2025 - 16:46 WIB

BMKG

Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Wilayah Kalbar

Jumat, 4 Jul 2025 - 16:43 WIB

Bisnis

Kualitas Udara di Kubu Raya “Tidak Sehat”

Jumat, 4 Jul 2025 - 16:42 WIB