TANJUNGPURA.ID (SANGGAU) – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menggelar silaturahmi, dan sosialisasi bersama masyarakat Sanggau di Sekretariat Paguyuban Guyub, Gawe, Guno (G3), Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Selasa (29/10) malam. Dalam kesempatan itu, Sutarmidji membuka ruang dialog bersama para pegiat budaya Jawa, yang menggeluti kesenian kuda lumping, dan wayang kulit.
Turut hadir, perwakilan pengurus PCNU Sanggau, Gerakan Pemuda Ansor, dan Banser, perwakilan Paguyuban G3 kecamatan se-Kabupaten Sanggau, Pamong Dayak Taba, dan Pemuda Dayak Taba, serta masyarakat setempat. Mereka mendengarkan secara langsung visi misi, dan program yang disampaikan Sutarmidji, mulai dari yang telah dikerjakan di periode pertama, hingga yang akan dilanjutkan jika Sutarmidji terpilih kembali sebagai gubernur.
Selaku tuan rumah, Ketua Paguyuban G3 Kecamatan Kapuas, Ngateno menyampaikan terima kasih, dan selamat datang kepada Sutarmidji. “Kami yang hadir di sini bukan hanya dari Kecamatan Kapuas tapi dari berbagai wilayah di Kabupaten Sanggau. Yang hadir ini perwakilan, khususnya masyarakat Jawa yang berbau budaya. Jadi ini ketua-ketua kesenian kuda lumping yang sebenarnya sudah terbentuk seni budaya, khusus kuda lumping ini ada sekitar 30 grup se-Kabupaten Sanggau,” ungkap Nagteno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadirnya kelompok-kelompok kesenian tersebut menurut Ngateno, bertujuan untuk menjaga, dan melestarikan budaya Jawa yang sudah ada di Kabupaten Sanggau. Selain kuda lumping, juga ada satu grup khusus wayang kulit yang bermarkas di tempatnya, atau diasuh oleh Paguyuban G3 Kecamatan Kapuas. “Alhamdulillah (grup wayang kulit) kami sudah melanglang buana ke berbagai daerah di Kalbar,” ujarnya.
Namun, Ngateno ingin ke depan ada perhatian yang lebih besar kepada para pegiat budaya Jawa ini. Karena dari aspirasi yang ia tampung, rata-rata kelompok kuda lumping belum memiliki peralatan yang memadai. “Kendalanya memang alat-alatnya sudah tua, termasuk yang di sekretariat ini lungsuran dari Rasau Jaya untuk wayang kulitnya, itupun sudah tidak lengkap. Lalu yang kuda lumping, ada yang menyampaikan gamelannya terbuat dari tiang listrik,” terangnya.
Ngateno berharap, jika Sutarmidji kembali terpilih sebagai gubernur, aspirasi yang disampaikan bisa diakomodir. Karena budaya yang mereka lestarikan bukan sekadar tontonan atau hiburan hura-hura semata, tapi juga bagian dari tuntunan. “Di situ termasuk didikan tuntunan, dan tontonan jadi sudah lengkap untuk mempersatukan saudara-saudara kita yang jauh dari kabupaten/kota. Mudah-mudahan dengan kehadiran beliau (Sutarmidji) niat beliau terkabulkan,” katanya.
Ia pun mengajak seluruh yang hadir mendukung, serta mendoakan pasangan Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang. Ngateno menyebut pasangan Midji-Didi adalah yang terbaik, dari calon-calon yang baik. “Saya minta semua yang hadir di sini untuk mendoakan beliau agar terpilih sebagai gubernur, kita semua harus bersatu. Paguyban ini untuk mempersatukan budaya itu juga untuk mendidik (persatuan), mudah-mudahan beliau bisa mendukung. Beliau mohon doa restu kita, saya mohon semuanya untuk (juga) mendoakan beliau,” ajaknya.
Sementara itu, Sutarmidji menyatakan siap mendukung perkembangan seni budaya yang ada di Kalbar. Tidak hanya seni budaya Jawa, termasuk juga seni budaya dari ragam suku atau etnis yang ada. Mengingat saat ini, juga sudah ada kementerian khusus menangani kebudayaan di kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. “Sekarang ini sudah ada Kementerian Kebudayaan, sehingga kalau kita memberikan bantuan atau apa, nomenklaturnya sudah ada. Kalau dulu mau cantelannya (bantuan) dimana, sekarang sudah ada Kementerian Kebudayaan,” katanya.
Apalagi, lanjut Midji-sapaan karibnya, ia cukup mengenal Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Yang merupakan politisi senior Gerindra, dan Gerindra juga merupakan salah satu partai pengusungnya di Pilgub 2024 ini. “Beliau (Fadli Zon) saya kenal dekat, orang paling setia dengan Pak Prabowo, beliau jadi menteri kebudayaan. Tidak masalah, nanti kita (pemprov) bisa menganggarkan bantuan,” pungkasnya.