Kampanye di Sambas, Midji Janji Wujudkan Museum Syekh Ahmad Khatib Sambas

- Editor

Minggu, 27 Oktober 2024 - 16:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji foto bersama emak-emak saat hadir dalam majelis tarub akikah cucu Anggota DPRD Sambas, Haji As'an di Kecamatan Tebas (Foto: Tim Media Midji-Didi)

Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji foto bersama emak-emak saat hadir dalam majelis tarub akikah cucu Anggota DPRD Sambas, Haji As'an di Kecamatan Tebas (Foto: Tim Media Midji-Didi)

TANJUNGPURA.ID (SAMBAS) –  Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji mengungkapkan, sebenarnya ada tokoh ulama terkenal dunia yang berasal dari Kabupaten Sambas, yakni Syekh Ahmad Khatib Sambas. Ulama kelahiran Sambas yang kemudian menetap di Makkah hingga wafat itu, memiliki pengikut yang tersebar di berbagai negara di Asia, bahkan mancanegara yang lain.

“Waktu saya bertemu Gus Yahya (Yahya Cholil Staquf ) Ketua Umum PBNU, dia tanya saya, saya kaget juga, waktu itu saya masih gubernur. Pak Gubernur dia bilang, museum Syekh Ahmad Khatib Sambas dimana ya, saya bilang tidak ada kayaknya pak,” kata Midji-sapaan karibnya saat menghadiri majelis tarub akikah cucu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sambas As’an di Desa Segedong, Kecamatan Tebas, Sabtu (26/10).

Saat itu, Midji menyampaikan ke Gus Yahya bahwa ia baru mau membuat gerbang di tempat kelahiran Syekh Ahmad Khatib Sambas di Kabupaten Sambas, untuk mengenang ulama besar tersebut. “Beliau (Gus Yahya) bilang harusnya ada (museum Syekh Ahmad Khatib Sambas), karena beliau (Syekh Ahmad Khatib Sambas) itu kan muridnya bukan hanya ada di Indonesia, tapi Asia Selatan, Asia Tenggara sampai jazirah Arab banyak murid beliau,” ucap Midji menirukan perkataan Gus Yahya.

Dari pembicaraan dengan Gus Yahya tersebut, Midji kemudian berjanji akan membicarakan dengan pihak-pihak yang masih memiliki keturunan dengan Syekh Ahmad Khatib Sambas. Atau juga masyarakat Sambas yang mengetahui peninggalan-peninggalan, atau hal apapun yang terkait dengan Syekh Ahmad Khatib Sambas di Kabupaten Sambas.

“Itu pekerjaan rumah (PR) kita bersama. Karena murid-murid beliau (Syekh Ahmad Khatib Sambas) yang melahirkan murid-murid lagi, salah satunya Gus Yahya itu Ketua Umum PBNU, benar saya tidak mengarang. Beliau tanya, mereka itu ada gurunya, murid dari Syekh Ahmad Khatib Sambas,” paparnya.

Gus Yahya yang bukan orang Sambas atau Kalbar saja, menurut Midji sangat menghormati ulama besar seperti Syekh Ahmad Khatib Sambas. Karena telah mewariskan banyak ilmu dari murid ke murid secara turun temurun. Bahkan lanjut Midji, Gus Yahya siap membantu jika pemerintah di Kalbar ingin membangun museum Syekh Ahmad Khatib Sambas yang merupakan ulama internasional, dan dikenal dengan tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah itu.

“Anak-anak muda sekarang banyak yang sudah tidak tahu, dan tidak kenal (Syekh Ahmad Khatib Sambas), karena banyak yang tidak baca sejarah. Kalau saya (terpilih) gubernur (lagi) saya pastikan akan wujudkan museumnya, apalagi kita akan dibantu oleh Gus Yahya. Museum itu, supaya orang-orang mengenal Kalbar punya ulama dunia,” pungkasnya.

Baca Juga :  T1 Glass Memenuhi Standar Keberlanjutan: Komitmen pada Praktik Bisnis

Dikutip dari situs nu.or.id, dijelaskan bahwa Syekh Ahmad Khatib Sambas dilahirkan di daerah Kampung Asam, Sambas, Kalbar. Tanggal lahirnya tidak diketahui, tapi sebagian sumber menyebutkan pada bulan shafar 1217 Hijriah bertepatan dengan tahun 1803 Masehi.

Ayahnya Abdul Ghaffar bin Abdullah bin Muhammad bin Jalaluddin. Masa kecil, Ahmad khatib Sambas diasuh pamannya yang terkenal sangat alim dan wara’ di wilayah tersebut. Ahmad Khatib Sambas menghabiskan masa remajanya untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, ia berguru dari satu guru-ke guru lainnya di wilayah kesultanan Sambas.

Salah satu gurunya yang terkenal di wilayah tersebut adalah, H. Nuruddin Musthafa, Imam Masjid Jami’ Kesultanan Sambas. Kemudian ia meneruskan pendidikannya ke Timur Tengah, khususnya ke Makkah. Kemudian memutuskan untuk menetap di Makkah sampai wafat pada tahun 1875 Masehi.

Berita Terkait

Samsung Electronics Luncurkan Visi “AI Home” di Acara Welcome to Bespoke AI
YBM Bersama Srikandi PLN Berbagi Berkah Ramadhan 1446 Hijriah Kepada Para Mustahik di Banjarbaru
Tokopedia dan TikTok Shop Bagi Tips Aman Tinggalkan Rumah untuk Mudik Lebaran 2025
Bupati Sujiwo Sidak Puskesmas Sungai Kakap, Pastikan Kondisi Pelayanan
D’MASIV, Band Ciledug yang Siap Mendunia
Tinjau Puskesmas Rasau Jaya, Bupati Sujiwo Dorong Perbaikan Fasilitas
Rayakan International Women’s Day 2025, UNIQLO Dorong Lingkungan Kerja yang Inklusif dan Berdayakan Perempuan Jadi Pemimpin Masa Depan
Rokidi Dinobatkan sebagai Salah Satu CEO Terbaik Indonesia 2025

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 06:25 WIB

Samsung Electronics Luncurkan Visi “AI Home” di Acara Welcome to Bespoke AI

Minggu, 30 Maret 2025 - 09:51 WIB

YBM Bersama Srikandi PLN Berbagi Berkah Ramadhan 1446 Hijriah Kepada Para Mustahik di Banjarbaru

Jumat, 28 Maret 2025 - 12:04 WIB

Tokopedia dan TikTok Shop Bagi Tips Aman Tinggalkan Rumah untuk Mudik Lebaran 2025

Jumat, 28 Maret 2025 - 08:16 WIB

Bupati Sujiwo Sidak Puskesmas Sungai Kakap, Pastikan Kondisi Pelayanan

Kamis, 27 Maret 2025 - 15:08 WIB

D’MASIV, Band Ciledug yang Siap Mendunia

Rabu, 26 Maret 2025 - 07:00 WIB

Rayakan International Women’s Day 2025, UNIQLO Dorong Lingkungan Kerja yang Inklusif dan Berdayakan Perempuan Jadi Pemimpin Masa Depan

Selasa, 25 Maret 2025 - 08:06 WIB

Rokidi Dinobatkan sebagai Salah Satu CEO Terbaik Indonesia 2025

Senin, 24 Maret 2025 - 15:32 WIB

Bahasan Imbau Warga Pontianak Timur Tidak Main Adu Layangan

Berita Terbaru

EKBIS

D’MASIV, Band Ciledug yang Siap Mendunia

Kamis, 27 Mar 2025 - 15:08 WIB