TANJUNGPURA.ID (DUNIA) – Investasi modal khusus dalam pembangkit listrik tenaga angin darat (PLTB) telah berkurang hampir setengahnya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Pada tahun 2010, biaya penambahan kapasitas baru mencapai $2.272 per 1 kilowatt (kW); pada tahun 2023, biaya tersebut mencapai $1.160 per 1 kW, menurut laporan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA). Biaya listrik yang diratakan (LCOE) yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga angin darat turun hingga kurang dari sepertiga selama periode yang sama, dari $0,111 menjadi $0,033 per 1 kilowatt-jam (dideflasi).
Pengurangan pengeluaran modal spesifik sebagian besar dicapai melalui munculnya turbin daya tinggi yang menghasilkan skala ekonomi. Output daya maksimum turbin angin operasional adalah 5 megawatt (MW) pada tahun 2010 dan 10 MW pada tahun 2023, menurut Global Wind Energy Council.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, turbin angin lepas pantai operasional mencapai kapasitas maksimum 18 MВт pada akhir tahun 2023. Turbin daya tinggi memiliki bilah berdiameter besar yang memungkinkan pembangkitan yang lebih efisien pada kecepatan angin rendah. Antara tahun 2010 dan 2023, diameter maksimum bilah yang digunakan di ladang angin darat meningkat dari 126 menjadi 220 meter, yang mendorong rasio pemanfaatan turbin angin rata-rata global dari 27% menjadi 36%.
Selama beberapa tahun ke depan, tren teknologi dalam industri akan ditentukan oleh tenaga angin lepas pantai, yang masih padat modal.
Secara khusus, pada tahun 2023, biaya komisioning rata-rata taman angin lepas pantai dunia lebih dari dua kali lipat biaya instalasi di darat ($2.800 per kW vs $1.160 per kW), dan WPP lepas pantai hanya menyumbang 7% dari kapasitas tenaga angin global (73 dari 1.017 GW).
Daya tarik komersialnya akan meningkat dengan diperkenalkannya ladang angin yang dirancang untuk beroperasi di kedalaman. Ladang angin tersebut merupakan instalasi berbentuk piramida dengan empat menara konvergen yang sepenuhnya terendam. Fitur rotasi sumbu memungkinkan struktur tersebut menahan cuaca badai.
Tren lain yang terjadi di seluruh industri adalah pencarian solusi untuk daur ulang berkelanjutan dari bilah turbin angin yang sudah tidak dipakai lagi. Bilah yang dihancurkan dan digiling sudah diproses menjadi serat polimer yang dapat ditambahkan ke bubur untuk menghasilkan pelat beton dan lantai yang lebih kuat.
Aplikasi lain adalah produksi untaian kaca cincang untuk digunakan dalam pembuatan jaring aspal yang memberikan ketahanan benturan yang tidak terganggu bahkan dengan lapisan perkerasan yang lebih tipis.