TANJUNGPURA.ID (KUBU RAYA) – Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Panen Raya Padi dalam rangka Implementasi GNPIP Kalimantan Barat 2024 di Gapoktan Madiun Bersatu, Kab. Kubu Raya, Minggu, 24 Maret 2024.
Kegiatan di hadiri oleh Pj. Gubernur Provinsi Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., Bupati Kubu Raya Sy. Kamaruzaman., Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Provinsi Kalimantan Barat, Forkopimda Kabupaten Kubu Raya, Kepala Desa Parit Keladi dan Ketua Gapoktan dan Anggota Gapoktan Madiun Bersatu serta Penyuluh Jainuri.
Sejalan dengan target inflasi tahun 2024 sebesar 2,5±1%, realisasi Provinsi Kalimantan Barat per Februari 2024 masih dalam kategori on track sebesar 0.08%(mtm), 0,45%(ytd), dan 2.56%(yoy), masih di bawah realisasi inflasi nasional sebesar 2,75%(ytd). Inflasi Volatile Food berada pada angka -0,03%(mtm), 1,23%(ytd), dan 5,88%(yoy), dimana inflasi VF Nasional berada pada angka 1,53%(mtm) dan 8,47%(yoy) pada Februari 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mengatakan beberapa realisasi tertinggi penyumbang inflasi di Kalimantan Barat adalah sektor makanan dan minuman, khususnya pada komoditas beras. Kondisi ini masih salah satunya disebabkan oleh bencana banjir pada salah satu sentra produksi beras di Kalimantan Barat, di tengah tingginya permintaan pada periode pasca pemilu serta HBKN Cap Go Meh dan menyambut bulan Ramadhan.
“Sebagai bentuk komitmen dalam pengendalian inflasi daerah, khususnya pada aspek pangan strategis serta mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integrative, massive, sustainable, dan berdampak nasional, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) bersinergi melalui Ultimate Flaghip Event yaitu Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang tahun ini rencananya akan dilakukan Kick Off untuk GNPIP Kalimantan di Samarinda, 27 Maret 2024 bersama dengan TPID Provinsi Kalimantan Barat,” Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.
A. Anggini Sari menjelaskan berbagai upaya telah dilakukan untuk pengendalian inflasi pangan Kalimantan Barat melalui strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif, diantaranya: Ketersediaan Pasokan,Rencana penyaluran alsintan dan saprotan kepada Kelompok Tani komoditas padi, cabai rawit, dan hortikultura, salah satunya yang akan diseremonialkan di Samarinda untuk Kawasan Agropolitan Ketapang, yakni combine harvester sebesar Rp400 juta dan Kerterjangkauan Harga
“Pelaksanaan OP/ GPM bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Bapanas, dan Bulog. Hingga hari ini, telah dilakukan 63kali di seluruh Kalimantan Barat dan akan dilakukan lagi paling kurang 20 kali untuk memenuhi kebutuhan menjelang HBKN,” jelas N. A. Anggini Sari)
Early warning system secara internal sebagai reminder tindak lanjut yang dapat direkomendasikan apabila terdapat warning harga tidak wajar dari sebuah komoditas hingga nantinya diarahkan untuk segera melakukan OP/ GPM. c. Kelancaran Distribusi
“Dorongan fasilitasi ongkos angkut untuk mendorong keterjangkauan harga. d. Komunikasi Efektif, Koordinasi antar TPID se Kalimantan Barat, Koordinasi optimalisasi supply chain melalui KAD Singbebaswah, Rencana Capacity building TPID dan Pelaku Usaha, Komunikasi kebijakan dan pembentukan ekspektasi masyarakat,” jelasnya.
A. Anggini Sari menambahkan hari ini, kita sangat berbahagia akan melakukan Panen Raya Padi yang selama ini telah digarap oleh Gapoktan Madiun Bersatu, salah satu binaan KPwBI Provinsi Kalimantan Barat.
“Gapoktan Madiun Bersatu memiliki lahan seluas 150ha, dengan jumlah Kelompok Tani sebanyak 6 Kelompok, dengan rata – rata panen sebanyak 3ton per musim, dimana dalam satu tahun terdapat 2 kali musim tanam. Inilah potensi yang dapat kita gali dan optimalkan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kalimantan Barat melalui sinergi program GNPIP.” tambahknya.
A. Anggini Sari Selain beras, Gapoktan Madiun Bersatu juga mengelola lahan hortikultura untuk cabai rawit, tomat, daun bawang, kacang panjang, dan jeruk sambal, dengan total luas lahan sekitar 15ha. Di samping itu, terdapat konsep integrated farming dimana Gapoktan Madiun Bersatu juga memiliki 50 ekor ternak sapi dan 200 ekor ternak kambing. (Penutup)
“Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kalimantan Barat dalam memajukan sektor pertanian dan mendukung produktivitas klaster pangan di Kalimantan Barat melalui Optimalisasi 4K..” tutup N. A. Anggini Sari.