![]() |
BMKG: Hujan Lebat Intai Kalbar, Puncak Musim Hujan Diprediksi November 2025 |
TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat merilis prospek iklim Dasarian II (11–20 September 2025) dengan peringatan potensi curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Kalbar, terutama bagian selatan.
BMKG mengingatkan adanya kemungkinan munculnya genangan di beberapa kabupaten, meski secara umum tingkat potensi banjir masih dalam kategori aman hingga rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama Dasarian I (1–10 September 2025), curah hujan di Kalbar tercatat bervariasi antara 21–150 mm per dasarian dengan kategori rendah hingga menengah. Namun, curah hujan ekstrem juga tercatat, yakni sebesar 319 mm di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, masuk kategori sangat tinggi.
Sifat hujan umumnya berada pada kategori normal hingga atas normal. Beberapa wilayah tercatat mengalami sifat hujan bawah normal, meliputi Singkawang, Bengkayang, Mempawah, Kubu Raya, Kayong Utara, Ketapang, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, dan Kapuas Hulu.
Sementara itu, monitoring hari tanpa hujan (HTH) hingga 10 September 2025 menunjukkan kondisi sebagian besar wilayah Kalbar masih mengalami hujan. HTH terpanjang tercatat 4 hari di Kecamatan Balai dan Sanggau Kapuas (Kabupaten Sanggau), tergolong sangat pendek.
Analisis atmosfer BMKG menunjukkan kondisi yang mendukung peningkatan curah hujan. ENSO berada pada fase netral dengan indeks -0.46 dan diprediksi bertahan hingga akhir 2025. Indeks Dipole Mode Samudra Hindia (IOD) tercatat -1.61 atau negatif, yang diperkirakan juga bertahan hingga Desember 2025.
Selain itu, anomali suhu muka laut di sekitar perairan Kalbar lebih hangat dari biasanya, mendukung pertumbuhan awan hujan. Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) aktif di fase 2–3, serta anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang cenderung netral hingga negatif juga memperkuat potensi hujan. Angin timuran diprediksi dominan di wilayah Indonesia termasuk Kalbar.
BMKG memperkirakan curah hujan Dasarian II (11–20 September 2025) berkisar 75–200 mm per dasarian, kategori menengah hingga tinggi. Peluang curah hujan lebih dari 50 mm per dasarian diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah Kalbar (kecuali Sambas).
Beberapa wilayah bahkan berpotensi menerima curah hujan lebih dari 100 mm per dasarian dengan peluang lebih dari 80%, meliputi Ketapang, Kubu Raya, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Mempawah. Sementara itu, curah hujan lebih dari 150 mm per dasarian diprediksi terjadi di sebagian wilayah Ketapang dengan peluang lebih dari 70%.
Sifat hujan secara umum diprakirakan atas normal untuk periode ini.
Dengan potensi curah hujan menengah hingga tinggi, BMKG mengingatkan adanya kemungkinan genangan di sejumlah wilayah, khususnya di Ketapang, Kubu Raya, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Mempawah.
Meski secara umum tingkat potensi banjir di Kalbar diprediksi aman hingga rendah, BMKG meminta masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan genangan atau bantaran sungai, untuk tetap waspada. Sektor pertanian, terutama petani padi, juga diperkirakan masih dalam kategori aman dari risiko banjir untuk periode ini.
BMKG menegaskan bahwa puncak musim hujan di Kalbar diprediksi terjadi pada November 2025, sehingga antisipasi sejak dini perlu dilakukan, baik oleh pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun masyarakat.