Polemik Perjalanan Istri Menteri UMKM, Wakil Ketua PERADI Jakarta Timur Angkat Bicara

- Editor

Senin, 7 Juli 2025 - 14:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bang Mimi Tegaskan Tak Ada Pelanggaran Hukum

TANJUNGPURA.ID .ID (JAKARTA) — Istri Menteri Koperasi dan UKM, Agustina Hastarini, tengah menjadi sorotan publik setelah beredarnya surat permohonan dukungan kepada sejumlah Kedutaan Besar RI (KBRI) di beberapa negara Eropa. Surat tersebut berisi permintaan pendampingan selama perjalanannya mendampingi sang putri dalam kegiatan festival budaya internasional.

 

Menanggapi isu tersebut, Agustina menyatakan bahwa kepergiannya ke Eropa adalah urusan pribadi, yakni untuk mendampingi putrinya yang mewakili Indonesia dalam ajang budaya bersama tim sekolahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Founder Firma Hukum Berliandy & Partners, Muhammad Merza Berliandy, S.H., M.H.—yang akrab disapa Bang Mimi—menyampaikan pandangannya secara hukum.

Ia yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PERADI SAI Jakarta Timur dan Ketua Komite Tetap Hubungan Kepemerintahan KADIN Kota Jakarta Timur, menilai bahwa permohonan dukungan ke KBRI bukan merupakan pelanggaran, selama sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Secara hukum dan diplomatik, permohonan seperti itu dibolehkan, bahkan sangat disarankan, selama memenuhi ketentuan administratif dan etika kenegaraan,” jelas Bang Mimi.

Baca Juga :  Edi Suryanto : INACRAFT Ajang Promosi Kerajinan Khas Pontianak

Ia merujuk pada UU No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri yang menegaskan bahwa salah satu fungsi KBRI adalah melindungi kepentingan WNI di luar negeri, termasuk dalam kegiatan sosial dan budaya.

Menurutnya, kunjungan istri Menteri UMKM tersebut bukan kepentingan pribadi semata, melainkan bagian dari misi budaya. Oleh karena itu, KBRI pantas dijadikan mitra koordinasi.

“Permohonan itu bersifat administratif dan dilakukan dalam konteks kegiatan budaya yang membawa nama Indonesia. Maka, secara hukum sah dan tidak menyalahi aturan,” tegas Bang Mimi.

Ia juga mengingatkan pentingnya membedakan antara kepentingan pribadi dan jabatan publik. Apabila fasilitas negara digunakan, maka harus ada koordinasi dan kepatuhan terhadap etika penyelenggaraan negara.

Bang Mimi menambahkan, semua WNI, termasuk pejabat, berhak atas dukungan dari KBRI dalam kegiatan resmi yang membawa nama negara. Hal ini juga diperkuat oleh UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Menurutnya, kegiatan non-pemerintah yang membawa identitas Indonesia dalam forum internasional memiliki nilai diplomatik, sehingga wajar jika KBRI memberikan dukungan, baik dalam bentuk bantuan administratif, logistik, maupun moral, selama sesuai aturan.

Baca Juga :  Pesparani Perdana, Ketua LP3KD Sintang Berharap Jadi Ajang Pengembangan

Lebih lanjut, Bang Mimi memuji langkah Menteri UMKM yang melaporkan persoalan ini ke KPK. Ia menyebut itu sebagai bentuk klarifikasi yang patut diapresiasi dan merupakan tradisi positif dalam menjawab opini publik.

“Ini bukan soal pelanggaran, tapi soal transparansi. Dan langkah untuk melapor ke KPK adalah bukti bahwa pejabat negara siap terbuka kepada publik,” pungkasnya.

Bang Mimi menutup dengan menegaskan bahwa penggunaan fasilitas KBRI oleh WNI—termasuk pejabat—diperbolehkan dalam konteks membawa nama bangsa, selama tetap mematuhi aturan yang berlaku dan disertai dokumen resmi. Hak ini berlaku setara bagi seluruh WNI.

Berita Terkait

Satgas Kopasgat dan Bandara Mulia Bersinergi, Tingkatkan Aksesibilitas dan Keamanan di Papua Tengah
Masuki Dunia Penuh Imajinasi dengan Kamar Tematik Baru yang Telah Direnovasi di Four Points Surabaya, Pakuwon Indah
Aslan Energy Capital dan JIEP Tandatangani Perjanjian Untuk Kembangkan Pusat Data Hyperscale Bertenaga Energi Terbarukan di Jakarta Timur
Ikon Baru di Surga Pantai Dunia–Gerai Perdana POP MART di Bali Resmi Dibuka
Hisense Tampil sebagai Pemimpin Pasar Lewat Pesan Bertajuk “HISENSE 100” TV, GLOBAL No.1
Huawei dan SchneiTec Telah Uji Proyek Penyimpanan Energi “Grid-Forming” Pertama di Kamboja yang Disertifikasi TÜV SÜD
Astronergy Sukses Besar di SNEC 2025 Berkat Produk Panel Surya Mutakhir dan Kemitraan Global
Yingfa Ruineng Bergabung dengan UN Global Compact, Memimpin Industri Fotovoltaik Menuju Pembangunan

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 14:22 WIB

Polemik Perjalanan Istri Menteri UMKM, Wakil Ketua PERADI Jakarta Timur Angkat Bicara

Senin, 7 Juli 2025 - 12:34 WIB

Satgas Kopasgat dan Bandara Mulia Bersinergi, Tingkatkan Aksesibilitas dan Keamanan di Papua Tengah

Senin, 7 Juli 2025 - 07:41 WIB

Masuki Dunia Penuh Imajinasi dengan Kamar Tematik Baru yang Telah Direnovasi di Four Points Surabaya, Pakuwon Indah

Senin, 7 Juli 2025 - 07:39 WIB

Aslan Energy Capital dan JIEP Tandatangani Perjanjian Untuk Kembangkan Pusat Data Hyperscale Bertenaga Energi Terbarukan di Jakarta Timur

Senin, 7 Juli 2025 - 07:37 WIB

Ikon Baru di Surga Pantai Dunia–Gerai Perdana POP MART di Bali Resmi Dibuka

Senin, 7 Juli 2025 - 07:31 WIB

Huawei dan SchneiTec Telah Uji Proyek Penyimpanan Energi “Grid-Forming” Pertama di Kamboja yang Disertifikasi TÜV SÜD

Senin, 7 Juli 2025 - 07:27 WIB

Astronergy Sukses Besar di SNEC 2025 Berkat Produk Panel Surya Mutakhir dan Kemitraan Global

Senin, 7 Juli 2025 - 07:26 WIB

Yingfa Ruineng Bergabung dengan UN Global Compact, Memimpin Industri Fotovoltaik Menuju Pembangunan

Berita Terbaru