TANJUNGPURA.ID (PAPUA TENGAH) – Bandara Aminggaru Ilaga merupakan satu-satunya akses udara yang menghubungkan Kabupaten Puncak dengan wilayah lain di Papua. Terletak di ketinggian lebih dari 2.200 meter di atas permukaan laut, bandara ini memiliki peran vital dalam pergerakan logistik, pelayanan kesehatan, dan mobilitas masyarakat di wilayah pegunungan terpencil. (28/6/2025)
Operasional bandara menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca ekstrem, visibilitas terbatas, hingga landasan pacu pendek yang hanya dapat dilintasi pesawat berbadan kecil. Fasilitas yang tersedia pun masih minim, seperti ruang tunggu sederhana, belum adanya sistem bagasi otomatis, dan keterbatasan akses teknologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk menjawab tantangan tersebut, Satgas Kopasgat aktif memperkuat pengamanan bandara. Bandara Ilaga berada di wilayah rawan gangguan keamanan, sehingga kehadiran personel terlatih menjadi sangat penting.
“Bandara Ilaga adalah jalur logistik strategis bagi masyarakat di daerah pegunungan. Satgas Kopasgat memiliki tanggung jawab untuk memastikan operasional penerbangan berjalan aman dan lancar setiap hari,” ujar Dansektor II Kopasgat Lettu Pas Irfan Fakhrisham, S.Tr.(Han).
“Kami menerapkan pengamanan terpadu di area strategis bandara, terutama pada jam-jam krusial keberangkatan dan kedatangan. Prioritas kami adalah keselamatan penerbangan dan ketenangan masyarakat,” kata Danpos Kopasgat Ilaga Letda Pas Richo Hamdan Parmono, S.Tr.(Han).
Setiap harinya, Bandara Aminggaru melayani penerbangan logistik yang mengangkut bahan pokok, obat-obatan, serta perlengkapan pemerintah. Jalur udara menjadi satu-satunya akses masuk dan keluar wilayah ini karena keterbatasan infrastruktur darat dan kondisi medan yang berat.
Dengan pengamanan yang konsisten dari Satgas Kopasgat, Bandara Ilaga terus berfungsi sebagai simpul kehidupan dan penghubung utama bagi masyarakat Pegunungan Tengah Papua. (Tim Liputan)
Editor : Aan