TANJUNGPURA.ID (SEOUL) — Protocol Camp, Web3 bootcamp terkemuka di Asia yang awalnya diluncurkan di Korea Selatan, kembali digelar dengan format yang lebih terpadu dan skala yang lebih luas. Edisi terbaru Protocol Camp menyatukan berbagai program di Korea dan Asia Tenggara dalam satu inisiatif tunggal. Lewat langkah ini, Protocol Camp memberikan dampak positif yang semakin luas bagi pengembang blockchain dan pelaku bisnis di Asia.
Hashed dan Hanwha Life – perusahaan asuransi terbesar kedua di Korea – menggelar edisi perdana Protocol Camp. Sejak itu, Protocol Camp telah berkembang pesat di Asia. Edisi Asia Tenggara Protocol Camp, dilansir pada 2024, diselenggarakan oleh ShardLab, unit inovasi milik Hashed, yang berkolaborasi dengan SCBX. Kemitraan ini meningkatkan relevansi dan jangkauan Protocol Camp. Lewat integrasi ini, Protocol Camp semakin memperkuat statusnya sebagai platform yang mencetak bakat-bakat Web3 di Asia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rekam Jejak Teruji dalam Pembinaan SDM Web3
Sejak pertama kali digelar, Protocol Camp telah melibatkan enam kohor di Korea yang menghasilkan 69 alumni dan menginkubasi 21 produk blockchain. Para alumni juga telah bergabung dengan sejumlah perusahaan Web2 terkemuka, seperti Hanwha Systems, AWS, dan BCG, serta perusahaan-perusahaan Web3, termasuk Solana, TON, Hashed Open Research, Modhaus, dan lain-lain — membuktikan kemampuan Protocol Camp dalam membina bakat-bakat unggulan.
Pada 2024, Protocol Camp berekspansi ke Asia Tenggara, melibatkan lebih dari 10 alumni di lima negara, serta mendukung pengembangan sejumlah produk pada Aptos blockchain. Di kedua wilayah tersebut, Protocol Camp telah membangun komunitas pengembang teknologi yang menentukan arah ekosistem terdesentralisasi melalui usaha rintisan dan tim blockchain terkemuka.
Babak Baru yang Dipimpin ShardLab
ShardLab, unit inovasi milik Hashed, memimpin ekspansi Protocol Camp ke Asia Tenggara, serta mengelola program terpadu yang kini berskala Asia. Langkah ini merupakan perkembangan strategis guna memperluas jangkauan regional Protocol Camp, serta meningkatkan fokus dalam pembinaan SDM Web3 unggulan.
“Dengan menyatukan program-program yang ada, Protocol Camp kini menjadi sebuah inisiatif yang benar-benar berskala Asia, mendukung pengembang teknologi di mana pun mereka berada,” ujar Hojin Kim, CEO, ShardLab. “Misi kami adalah memberdayakan pemimpin Web3 generasi baru melalui program edukasi, pendampingan, dan pengalaman kerja praktis.”
“Melalui beragam kolaborasi yang terjalin–mulai dari yayasan global hingga konglomerasi regional–kami membangun platform kolaboratif yang mendukung perkembangan inovator,” kata Kim.
ShardLab ingin mengembangkan Protocol Camp sebagai akademi Web3 yang menawarkan program terpadu, serta layanan edukasi dan sarana berkelanjutan sehingga para pendiri perusahaan bisa memperluas skala bisnis terdesentralisasi.
Membangun Masa Depan Web3 di Asia
Setelah We3 semakin marak digunakan, Protocol Camp selalu berkomitmen memberdayakan pengembang teknologi lewat program edukasi, komunitas, dan kolaborasi global. Program terpadu Protocol Camp siap menghadirkan gelombang baru inovasi terdesentralisasi di Asia.