TANJUNGPURA.ID (CHENGDU) — Baru-baru ini, Dr. Robin Zeng, Chairman & CEO, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), menyampaikan sebuah presentasi di Belt and Road Conference on Science and Technology Exchange Edisi Kedua. Lewat paparannya, Dr. Zeng memaparkan komitmen CATL pada kolaborasi terbuka dan pembangunan yang saling menguntungkan di seluruh dunia dengan mengutamakan pemberdayaan perekonomian berkembang.
Menurut Dr. Zeng, CATL siap mempererat kerja sama industri dan membagikan teknologi mutakhirnya demi mempercepat transisi energi di seluruh dunia. “Kita bisa bekerja sama dalam berbagai hal,” ujar Dr. Zeng. “CATL ingin bekerja sama membangun pabrik, membentuk usaha patungan, serta menjalin kemitraan lisensi teknologi”. Semangat berkolaborasi ini mendasari strategi CATL dalam membangun ekosistem lokal dan mendukung mitra-mitra global untuk mewujudkan prinsip netralitas karbon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengulas berbagai peluang menarik dalam elektrifikasi transportasi, CATL mencatat pertumbuhan pesat di pasar EV di sejumlah negara, seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia. CATL juga aktif menjajaki kerja sama di wilayah tersebut, seperti kolaborasi yang terjalin dengan Arun Plus di Thailand untuk memasok baterai sekaligus mendukung ambisi Thailand yang ingin menjadi basis produksi EV di Asia Tenggara; serta, kerja sama untuk membangun rantai nilai industri yang lengkap–mulai dari penambangan hingga daur ulang–guna melokalisasi ekosistem EV di Indonesia.
Selain sektor transportasi, solusi “Zero-Carbon Tech” CATL meliputi sistem penyimpanan energi inovatif yang berperan besar merealisasikan seluruh potensi energi terbarukan. Sistem penyimpanan energi grid-forming CATL memfasilitasi pembangkit listrik mikro skala kecil yang sangat penting di wilayah-wilayah pelosok dan lokasi industri. Salah satunya, sistem penyimpanan energi baterai 19 GWh yang mendukung pusat data ramah lingkungan “AI + Zero Carbon” milik Masdar di Uni Emirat Arab.
Demi mempercepat prinsip sirkularitas baterai, CATL berencana membangun 1.000 stasiun Choco-Swap pada 2025. Jangkauan CATL juga semakin luas hingga merambah Hong Kong SAR dan Makau SAR, bahkan fase pembangunan stasiun Choco-Swap pertama di Hong Kong telah resmi dimulai. Dalam jangka menengah, CATL ingin membangun 10.000 stasiun Choco-Swap dengan berkolaborasi bersama mitra-mitra otomotif. Teknologi daur ulang baterai mutakhir CATL–mengolah 130.000 ton baterai bekas pakai pada tahun lalu–melambangkan komitmen pada ekonomi sirkular.
Dr. Zeng turut mengulas konsep “dekarbonisasi industri”, serta menjelaskan, industri-industri konvensional yang menguras energi harus bertransformasi dan memanfaatkan solusi energi baru, seperti menggunakan hidrometalurgi untuk menurunkan emisi karbon. Pendekatan tersebut, digabungkan dengan “industrialisasi energi baru”, menciptakan motor pertumbuhan ekonomi dan jalur transformasi hijau yang baru, sangat relevan bagi negara-negara yang ingin memutakhirkan industri dan menerapkan pembangunan berkelanjutan.
Strategi CATL mencakup jaringan pabrik global yang menjaga suplai pasar dan perkembangan industri di seluruh dunia. Hal ini tercermin dari investasi besar-besaran dalam bentuk pabrik di Eropa, termasuk pabrik baterai terbesar di Eropa yang berlokasi di Hungaria, serta pabrik baru di Spanyol yang dibangun bersama Stellantis. Sederet inisiatif ini mengintegrasikan CATL dengan rantai nilai industri energi baru pada level regional, serta meningkatkan valuasi dan kemajuan teknologi di pasar lokal.
Didukung lebih dari 43.000 hak paten, serta investasi sekitar RMB 20 miliar per tahun dalam litbang baterai, CATL terus berinovasi pada material baterai, sistem kimia, dan lain-lain. Pada 2024, CATL menempati peringkat kedua di antara perusahaan Tiongkok lain dalam hal pendaftaran hak paten di pasar luar negeri.
“Sebagai pemimpin industri global yang selalu membuat inovasi dan mengembangkan teknologi, CATL ingin berkolaborasi dengan semua negara-negara mitra,” kata Dr. Zeng. “Kami ingin berkontribusi lewat energi baru, pembangunan berkelanjutan, serta ikut membangun sebuah komunitas yang memiliki masa depan bersama!”
Dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Hong Kong, CATL semakin terintegrasi dengan pasar modal dunia. Aksi korporasi ini juga menjadi platform yang baik untuk mendukung ekspansi kapasitas produksi CATL, jaringan pemasok, serta SDM. Dengan demikian, CATL dapat menjalin kerja sama yang lebih beraneka ragam bersama mitra-mitra internasional menuju masa depan nol karbon. CATL pun ingin mencapai prinsip netralitas karbon di pabrik-pabriknya, serta berkomitmen mencapai prinsip netralitas karbon dalam rantai suplai baterai pada 2035.