AS Mungkin Akan Menangguhkan Penutupan Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Batu Bara

- Editor

Senin, 17 Februari 2025 - 08:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANJUNGPURA.ID (AS) – Chris Wright, Menteri Energi AS, menyerukan penangguhan penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara, karena penolakan terhadap batu bara “membuat listrik lebih mahal” dan membuat sistem energi “kurang stabil”.

“Kita sedang dalam proses pengurangan berkelanjutan terhadap listrik yang kita hasilkan dari batu bara… Hal ini membuat listrik menjadi lebih mahal, dan jaringan listrik kita menjadi kurang stabil…
Yang terbaik yang dapat kita harapkan dalam perspektif jangka pendek adalah menghentikan penutupan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara… Tidak ada yang diuntungkan dari hal itu”, Wright menekankan dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV.

Menurut Global Energy Monitor, selama kurun waktu 2000 hingga 2023, 161,1 GW pembangkit listrik tenaga batu bara telah dinonaktifkan di AS yang menyebabkan penurunan pangsa pembangkit listrik tenaga batu bara dari 52% menjadi 16%. Pertumbuhan radikal aksesibilitas gas yang diakibatkan oleh revolusi serpih merupakan pendorong utama proses ini.

Baca Juga :  Ingenico Tunjuk Anushka Weeratunga Sebagai Regional Managing Director di Asia Pasifik

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Global Energy Monitor, produksi gas di AS selama periode 2000 hingga 2023 meningkat dua kali lipat (dari 519 bcma menjadi 1035 bcma).

 

Karena surplus bahan baku, harga gas di AS jauh lebih rendah daripada di Eropa. Misalnya, harga gas rata-rata di Henry Hub, pusat gas utama di Amerika Utara, empat setengah kali lebih rendah daripada harga di pusat gas utama Eropa TTF (USD 115 vs USD 530 per 1.000 m2). Hal ini menjelaskan, sebagian besar, mengapa pangsa gas dalam bauran energi AS tumbuh dari 16% pada tahun 2000 menjadi 42% pada tahun 2023.

 

Dalam beberapa tahun ke depan, permintaan untuk pembangkit listrik tenaga gas akan terus meningkat. Alasannya adalah pengembangan infrastruktur pusat data, yang membutuhkan sumber listrik yang tidak terputus.

 

Menurut perkiraan S&P Global Platts, permintaan listrik untuk pusat pemrosesan data akan tumbuh lebih dari 700 TW*h per tahun selama periode 2023 hingga 2035, yang sesuai dengan konsumsi listrik tahunan di Jerman atau Prancis.

Baca Juga :  Bangun Jembatan Persaudaraan Peserta Jambore SEKAMI Lakukan Ini

 

Karena intensitas modal yang tinggi dari pembangkit listrik tenaga nuklir, perusahaan “non-publik” akan menuntut pembangunan pembangkit listrik tenaga gas baru, karena tujuan pengurangan jejak karbon tidak sepenting bagi raksasa TI.

 

Oleh karena itu, pembangkit listrik tenaga batu bara akan mengalami kesulitan dalam bersaing dengan pembangkit listrik tenaga gas di pasar AS. Namun, sikap hormat terhadap pembangkit listrik tenaga batu bara sebagian besar melambangkan pelonggaran pembatasan untuk mengembangkan sektor energi tradisional.

Berita Terkait

Bandara Tanpa Tower Atc, Satgas Kopasgat Supadio Operasikan Bandara Di Pedalaman Distrik Sugapa
BMKG: Cuaca Kalbar Didominasi Hujan dan Awan Tebal, Warga Diimbau Waspada
BMKG: Kualitas Udara di Mempawah dan Kubu Raya Menurun, Warga Diminta Waspada
BMKG: Sejumlah Wilayah Kalbar Berpotensi Hujan Malam Hingga Dini Hari, Suhu Tertinggi Capai 34°C
BMKG Prakirakan Hujan Ringan hingga Sedang Landa Sebagian Besar Wilayah Kalbar pada 30–31 Juli 2025
576 Titik Panas Terpantau di Kalbar, Kapuas Hulu Waspadai Potensi Karhutla
Gerakan Zero Bullying Resmi Diluncurkan oleh Dinas Pendidikan Kubu Raya
Hari Terakhir Ops Patuh Kapuas 2025, Satgas Gabungan Gelar Penertiban di Jalan A Yani

Berita Terkait

Selasa, 29 Juli 2025 - 11:55 WIB

Bandara Tanpa Tower Atc, Satgas Kopasgat Supadio Operasikan Bandara Di Pedalaman Distrik Sugapa

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:44 WIB

BMKG: Cuaca Kalbar Didominasi Hujan dan Awan Tebal, Warga Diimbau Waspada

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:38 WIB

BMKG: Kualitas Udara di Mempawah dan Kubu Raya Menurun, Warga Diminta Waspada

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:35 WIB

BMKG: Sejumlah Wilayah Kalbar Berpotensi Hujan Malam Hingga Dini Hari, Suhu Tertinggi Capai 34°C

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:33 WIB

BMKG Prakirakan Hujan Ringan hingga Sedang Landa Sebagian Besar Wilayah Kalbar pada 30–31 Juli 2025

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:28 WIB

Gerakan Zero Bullying Resmi Diluncurkan oleh Dinas Pendidikan Kubu Raya

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:27 WIB

Hari Terakhir Ops Patuh Kapuas 2025, Satgas Gabungan Gelar Penertiban di Jalan A Yani

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:26 WIB

Bangga, Ismiyati Raih Emas Untuk Kalbar Diajang Fornas VIII Di NTB

Berita Terbaru