TANJUNGPURA.ID (SINGKAWANG) – Meraih keberkahan Puasa Ramadan, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Barat mengajak umat Islam untuk berbagi kepada sesama dan selalu dekat bersama keluarga. Itulah intisari hikmah Ramadan yang disampaikannya saat menjadi khotib jum’at di Masjid Raya Singkawang dan kultum di Masjid Al-Istiqomah, saat melaksanakan Safari Ramadan di Kota Singkawang, pada 15-16 Maret 2024. (16 Maret 2024)
“Sungguh kesempatan yang berharga bagi kita pada bulan Ramadan ini untuk dapat meraih berbagai keberkahan dan hikmah didalamnya, antara lain kita bisa membangun relasi dengan berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Tentu juga kita bisa meningkatkan amal ibadah kita yang lain, sebagaimana rutinitas dibulan Ramadan, seperti tadarrus, tarawih dan sebagainya,” jelasnya.
Muhajirin Yanis juga menyampaikan bahwa ada keberkahan lain di bulan Ramadan ini bagi kita semua yaitu bisa lebih dekat dengan keluarga, dimana karena kesibukan sehari-hari membuat kita jarang bersama mereka dirumah. Pada bulan Ramadan inilah kita bisa berlama-lama dirumah, bersenda gurau dengan keluarga inti, karib kerabat, dan para tetangga kita juga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keberkahan lain dari bulan Ramadan ialah dimana pada bulan Ramadan menjadi kesempatan bagi kita semua untuk lebih dekat dengan keluarga, dimana karena kesibukan sehari-hari membuat kita jarang bersama mereka dirumah. Momen berbuka bareng sungguhlah nikmat, kita juga bisa melaksanakan tarawih dan silaturrahmi bersama warga lingkungan kita. Kita bisa berlama-lama dirumah, bersenda gurau dengan keluarga inti, karib kerabat, dan para tetangga kita juga,” tutur saat khutbah Jum’at di Masjid Raya Singkawang
Selanjutnya pada saat Kultum di Masjid Al-Istiqomah Singkawang, Muhajirin Yanis mengajak jamaah sholat Isya jelang Tarawih untuk menahan segala hal yang dapat membatalkan puasa, kita harus mengendalikan keinginan kita.
“Hendaknya kita dapat menahan segala hal yang dapat membatalkan puasa diantaranya dengan mengendalikan keinginan kita, karena tidak semua keinginan kita sama dengan kebutuhan kita. Contohnya ketika keinginan kita untuk membeli semua jenis kuliner dan lain-lain dipasar juadah, namun ketika tibanya saat berbuka puasa, kita minum air seteguk dan kue satu, itu sudah menghilangkan dahaga dan lapar yang kita rasakan, jadi keinginan berbeda dengan kebutuhan pada diri kita,” jelas Pak Kakanwil Kemenag Kalbar.
Pengendalian lisan kita juga menjadi sangat penting agar puasa kita menjadi lebih berkualitas. Imam Ghazali menjelaskan bahwa pedang yang paling tajam didunia ini ialah lisan manusia, maka jagalah selalu ucapan kita, apalagi saat kita sedang berpuasa.
“Saya teringat perkataan Imam Ghazali yang menjelaskan bahwa pedang yang paling tajam didunia ialah lisan manusia, maka jagalah selalu ucapan kita, apalagi saat kita sedang berpuasa. Ibu saya juga selalu berpesan agar selalu menjaga nafas kita, yang ternyata maksudnye ialah agar saat bicara kita jangan menggunjing orang lain, membuat sakit hati orang, puasa mengajarkan kita untuk menjaga lisan kita. Bapak ibu jamaah sekalian, kami datang tidak bawa apa-apa, kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala sambutannya, dan juga mohon maaf atas segala kekhilafan kami beserta rombongan,” ujar Muhajirin Yanis saat mengakhiri kultum.(ddja)
Penulis : Dohu
Editor : Firdis