Gladi resik pembukaan Opera Marco Polo di Guangdong

- Editor

Minggu, 12 Mei 2024 - 18:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANJUNGPURA.ID (GUANGZHOU)   — Opera “Marco Polo” yang tampil di Guangzhou Opera House dari tanggal 3 hingga 4 Mei, telah menarik 200 sahabat dari domestik dan luar negeri untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Opera dengan tiga pertunjukan ini dinyanyikan dalam bahasa Mandarin yang juga memungkinkan untuk para penonton mempelajari sejarah dan meneruskan tali persahabatan antara Tiongkok dan Italia.

On-site of the performance
On-site of the performance

Lahir di Italia pada abad ke-13, Marco Polo pernah datang ke Tiongkok dilihat dari buku perjalanannya, “The Travels of Marco Polo”, menggambarkan apa yang dia lihat dan dengar di negara Tiongkok dan memicu “China Fever” pertama dalam sejarah di negara Barat. Opera Marco Polo adalah hasil dari kerja sama Timur-Barat dan perpaduan dari budaya Tiongkok dan Barat. Tim kreatif utama dari pertunjukan ini berasal dari seluruh belahan dunia. Penulis naskahnya adalah penyair Tiongkok kontemporer Wei Jin dan komposernya adalah Enjott Schneider, Presiden Asosiasi Komposer Jerman DKV. Opera ini perdana dipentaskan di Guangzhou Opera House pada tahun 2018, disutradarai oleh Kasper Holten, mantan Direktur Opera di Royal Opera House Covent Garden di London. Setelah itu, opera ini mengunjungi Quanzhou dan kembali ke “Kampung halamannya” di Italia untuk dipertunjukan yang menarik perhatian besar dari seluruh dunia.

Baca Juga :  Lima Tahun Dikomandoi Erick Thohir, Keandalan Listrik Untuk Masyarakat Tanah Bumbu Semakin Meningkat

Tahun ini juga sebagai tanda peringatan 20 tahun Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Italia serta peringatan 700 tahun wafatnya Marco Polo. Opera Marco Polo dibukakan kembali oleh Shi Jingfu, Direktur China National Opera House. Gianluca Zoppa, yang juga seorang penulis naskah, produser, sutradara, dan aktor Italia yang telah lama tinggal di Guangdong, beliau juga berkata bahwa, “Pertunjukan ini tidak hanya serasi dengan estetika budaya Barat, tetapi juga membuka imajinasi mereka tentang budaya Timur.” Seorang penonton dari Tiongkok bernama Tracy dan kekasihnya asal Venezuela, Rei, juga merasa sangat tersentuh setelah menonton pertunjukan tersebut. Tracy mengatakan bahwa, “Opera ini menceritakan pergantian dua dinasti berdasarkan kisah cinta dari Marco Polo dan Chuan Yun, tetapi sebenarnya juga mewakili perpaduan budaya yang berbeda. Opera ini juga mencerminkan kisah cinta hubungannya dengan kekasihnya yang sangat romantis, sehingga juga memicu pemikiran lebih dalam dan resonansi.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelum opera pada malam 4 Mei dimulai, “Salon Berbagi untuk Pertemuan dengan Marco Polo” yang diselenggarakan oleh GDToday diadakan di Guangzhou Opera House. Sebagai kegiatan pendukung bagi pembukaan kembali opera Marco Polo, hampir 200 perwakilan Konsulat Jenderal, Perwakilan Kadin dari 29 negara, serta teman-teman dari domestik dan luar negeri diundang untuk berdiskusi tentang pertukaran budaya Tiongkok dan luar negeri untuk saling belajar dari budaya negara satu sama lain.

Baca Juga :  Rangkaian Pesta Rakyat HUT ke-79 TNI: Matra Fair Hadirkan Alutsista Terbaru untuk Masyarakat di Monas

Salon tersebut juga memamerkan lukisan terkenal dari “Marco Polo’s Reverie” dari karya pelukis Italia terkenal Sandro Trotti dan karya seniman dari Guangdong Wang Shaoqiang, yang sedang berpartisipasi dalam La Biennale di Venezia di Italia. Sejumlah perwakilan dari Tiongkok dan Italia juga berbagi pandangan mereka tentang Marco Polo dan kerja sama antara Tiongkok-Italia.

Baik dari Tiongkok maupun Italia, keduanya juga memiliki sejarah panjang dan warisan budaya yang kaya. Pertukaran dan kerja sama dalam aspek budaya pasti akan meningkatkan persahabatan antara kedua negara,” ujar Konsul Jenderal Italia di Guangzhou, Bapak Valerio De Parolis, dalam wawancara dengan wartawan GDToday.

Guangdong adalah salah satu titik penting dari jalur sutera dan juga telah menjadi pusat perdagangan antara Timur-Barat dan pertukaran budaya sejak dari zaman dahulu.

Berita Terkait

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru
Iringi Ikhtiar Jaga Keandalan Listrik Nataru, PLN Gelar Doa Bersama dan Tebar Kebaikan serentak se-Kalimantan
Dirjen Gatrik Kementerian ESDM Kunjungi Balikpapan, Pastikan Kesiapan PLN Jelang Nataru
FKDM Kalbar Bergerak Cepat Cegah Tawuran Antar Pelajar di Singkawang
Bank Kalbar Kembali Menorehkan Prestasi dengan Raih Indonesia CEO Excellence Award 2024
Srikandi PLN UIP3B Kalimantan Dorong Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Woman Support Woman
PLN Dukung Stimulus Ekonomi dari Pemerintah, 97% Pelanggan Rumah Tangga Peroleh Diskon Setengah Harga
Jelang Nataru, PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Kelistrikan Andal

Berita Terkait

Kamis, 26 Desember 2024 - 09:13 WIB

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

Kamis, 26 Desember 2024 - 06:33 WIB

Iringi Ikhtiar Jaga Keandalan Listrik Nataru, PLN Gelar Doa Bersama dan Tebar Kebaikan serentak se-Kalimantan

Minggu, 22 Desember 2024 - 11:56 WIB

Dirjen Gatrik Kementerian ESDM Kunjungi Balikpapan, Pastikan Kesiapan PLN Jelang Nataru

Minggu, 22 Desember 2024 - 11:44 WIB

FKDM Kalbar Bergerak Cepat Cegah Tawuran Antar Pelajar di Singkawang

Sabtu, 21 Desember 2024 - 05:35 WIB

Bank Kalbar Kembali Menorehkan Prestasi dengan Raih Indonesia CEO Excellence Award 2024

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:00 WIB

PLN Dukung Stimulus Ekonomi dari Pemerintah, 97% Pelanggan Rumah Tangga Peroleh Diskon Setengah Harga

Minggu, 15 Desember 2024 - 18:49 WIB

Jelang Nataru, PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Kelistrikan Andal

Minggu, 15 Desember 2024 - 13:30 WIB

Perkuat Tata Kelola Perusahaan Jelang Nataru, PLN Tingkatkan Sinergi dengan 2 Kejaksaan Tinggi di Kalimantan

Berita Terbaru