TANJUNGPURA.ID (BANDUNG) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) tahun 2024. Perhelatan tahun ini lebih spesial karena bertepatan satu dekade perjalanan ACFFEST dalam eksistensinya melawan korupsi melalui karya film.
Peluncuran ACFFEST 2024 yang mengusung tema ‘Satu Dekade Berkarya, Berantas Korupsi Lewat Seni’ ini berlangsung di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) Universitas Katolik Parahyangan Bandung, 30 April 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyampaikan bahwa ACFFEST tidak hanya menjadi media kampanye antikorupsi, tetapi lebih dari itu, 10 tahun ACFFEST telah menjadi sebuah gerakan sosial antikorupsi dari anak muda melalui media film.
“Bahasa visual lebih mudah menarik perhatian, dan lebih mudah ditangkap dari pada bahasa lisan. Saya yakin, tidak ada yang mendengarkan pidato dua kali, tapi kalau film bisa berkali-kali,” katanya.
Seni pertunjukan dipilih KPK karena dianggap sebagai media yang tepat bagi KPK untuk menjangkau dan mengedukasi masyarakat, terutama mengenai sembilan nilai antikorupsi tanpa menggurui. Nilai tersebut yakni JUMAT BERSEPEDA KK (Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras).
Hal senada disampaikan Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Wawan Wardiana, Ia mengatakan bahwa semangat masyarakat dalam pemberantasan korupsi tidak pernah padam dalam kondisi apa pun. Hal ini dibuktikan dengan submission karya film yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Tercatat sepanjang satu dekade ACFFEST ini sudah melahirkan 47 karya ide cerita serta 118 film pendek fiksi yang berhasil tayang di berbagai platform, seperti YouTube, Maxstream, Cinemaworld, Pesawat Garuda Indonesia, Kereta Api Indonesia, Genflix, hingga Bioskop Online,” jelasnya.
Sementara itu Rektor Universitas Parahyangan, Tri Basuki Joewono menyambut baik kehadiran ACFFEST 2024. Baginya, ACFFEST bukan sekadar ajang untuk mengedukasi tentang pentingnya kesadaran melawan korupsi, tetapi juga bentuk kolaboratif KPK dengan masyarakat dalam pemberantasan korupsi.
“Kami berharap semoga kegiatan kolaboratif hari ini akan menegaskan, menguatkan, dan menggemakan komitmen untuk mewujudkan peradaban baru, yaitu manusia yang humanum, yang ditandai dengan berbudaya antikorupsi,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, Plh Sekda Kota Bandung Hikmat Ginanjar turut mengapresiasi helatan ACFFEST yang sudah terselenggara selama 10 tahun ini.
“ACFFEST 2024 ini diharapkan mampu menjadi pengembangan positif bagi pelaku seni maupun film yang terlibat. Dengan begitu, mampu memberikan efek domino yang baik bagi para pelaku lainnya. Sehingga bisa menjadi percontohan bagi sesama generasi muda dan masyarakat,” ucap Hikmat.
Rangkaian acara pembukaan ACFFEST 2024 dilanjutkan dengan talkshow yang dihadiri Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Amir Arief, filmmaker Danial Rifky, Content Creator Andhika Bayu, dan Alumni ACFFEST sekaligus staf Biro Perekonomian Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Harry Ronaldi.
Mereka sepakat bahwa helatan ACFFEST memungkinkan generasi muda untuk menyuarakan pesan antikorupsi melalui media film, salah satunya seperti film pendek berjudul Pelat Merah yang memotret penyalahgunaan fasilitas negara oleh penyelenggara negara. (Sumber : Humas KPK RI).