![]() |
Melihat Komunitas Pecinta Layangan Sekadau Adu Skil Bermain |
TANJUNGPURA.ID (SEKADAU) – Hari belum cukup sore, cuaca diatas kota Sekadau cukup cerah, jam menunjukan pukul 15.00 Wib atau tiga siang jelang sore, Minggu (5 Oktober 2025)
Beberapa lelaki terlihat mengeluarkan beberapa tas dari bahan tarpal. bentuknya seperi piramida disimpan di bagasi belakang mobil yang terparkir di jalan menuju dermaga PT.MPE daerah Batu Kumpang, Desa Sungai Ringin Kecamatan Sekadau Hilir.
Selain tas juga turut dikeluarkan, beberapa mesin gerinda tangan yang spertinya telah dimodifikasi serta gulungan tali layangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini rol untuk mengulang tali, ” ujar Abang Fajarrudin salah satu dari beberapa pria.
Lelaki yang karib di sapa Bang Buy itu lantas membuka tas piramida yang berukuran cukup besar dari bagasi belakang mobil. dari dalam tas tesebut beberapa layangan dikeluarkan.
Ia sedang mempersiapkan untuk bermain layangan bersama puluhan pemain lainya.
Permainan Layangan yang merupakan salah satu permainan rakyat. meski perkembangan jaman memacu munculnya berbagai permainan yang bersifat tehnologi, Layangan tetap eksis dimainkan warga di Kabupaten Sekadau.
Di Kabupaten yang berjuluk, Bumi Lawangkuwari (Sekadau’red) ada beberapa komunitas pemain layangan.
Jika biasanya pemianan ini dimainkan oleh anak – anak, namun didalam komunitas, lebih di isi para pemian yang sudah cukup berusia atau orang dewasa.
“Kami salah satu club layangan di Sekadau, Komunitas ini sudah bentuk beberapa tahun lalu, ” ujar Bang Buy yang juga salah satu pengurus club BLCK (Bumi Lawang Kuwari Club).
Club ini diceritakannya, dibentuk dengan dasar hobi yang sama (pemain layangan). anggota dan pengurus club juga terdiri dari orang – orang dengan berbagai profesi.
“Hari ini kita dapat kunjungan daripada club layangan Kabupaten Sanggau, biasa kami yang keluar Sekadau berkunjung bermain bersama club layangan kabupaten lianya, ” timpal Bang Buy.
Untuk tempat bermain, dalam menentukan dipilih daerah yang cukup jauh dari pemukiman masyarakat atau akses jalan umum. hal ini menenut’nya (Bang Buy’red) guna menghindari terjadinya hal – hal yang tidak di inginkan yang disebabkan tali layangan.
“Biasa kita main di didaerah pinggiran sungai atau yang jauh dari pemukiman masyarakat,” timpalnya.
Bahkan para player layangan ini juga tak jarang melakukan eksesbisi dengan berkunjung ke kota lainya sampai pada ke ibu kota Provinsi.
Tujuannya, selain untuk menjajal kemahiran dalam menjoki layangan, juga untuk menyambung silaturahmi sesama komunitas layangan di Kalimantan Barat.
Dalam permainan sore itu, belasan layangan diterbangkan cukup tinggi.dengan berbagai motif dan logo, layangan – layangan itu menghiasi langit sekitar area bermain.
Selain para joki dan player, masyarakat sekitar baik tua dan muda juga antusias menyaksikan adu skil para joki layangan ini.
Dalam permainan layangan, tidak hanya kemahiran joki yang diutamakan, namun juga kondisi alam dan cuaca.
Jika cerah namun angin kurang berhenbus dipastikan permainan tidak dapat optimal. terlebih jika hujan mendadak turun maka layangan harus segera diturunkan menghindari basah.
“Kita rutin, kalau cuaca bagus, minimal seminggu atau beberapa waktu sekali kumpulan, cari titik aman untuk bermain dan tentunya daerah yang juga berpotensi angin ya bagus,” tutup Bang Buy.