| Fenomena Jeda Hujan Terjadi di Kalbar Akhir September |
TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Musim hujan tahun 2025/2026 di Indonesia datang lebih cepat dari biasanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebagian wilayah sudah diguyur hujan sejak Agustus 2025. Kondisi ini berbeda dari pola normal yang biasanya baru terjadi mulai September hingga November. (25/9/2025).
Kalimantan Barat memiliki karakteristik unik dalam pola musim. Sebagian besar wilayahnya tidak mengenal kemarau panjang, melainkan mengalami hujan sepanjang tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Daerah-daerah tersebut mencakup Pontianak, Singkawang, Mempawah, Bengkayang, Sambas, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, hingga Kapuas Hulu. Sementara Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, dan Melawi tetap memiliki dua musim, yakni kemarau dan hujan.
BMKG mencatat awal musim hujan di Kalbar tahun ini sudah terjadi pada Agustus dasarian I di beberapa zona musim, di antaranya:
-
ZOM 351 (Kayong Utara bagian barat, Ketapang bagian tengah, Kubu Raya bagian selatan, Melawi bagian barat).
-
ZOM 352 (Ketapang bagian utara, Melawi bagian selatan, Kayong Utara bagian timur).
-
ZOM 353 (Kayong Utara bagian barat, sebagian kecil Kubu Raya bagian selatan).
“Secara umum sifat hujan tahun ini diprediksi normal, artinya curah hujan tidak jauh berbeda dari kondisi biasanya. Namun, puncak musim hujan di Kalbar diperkirakan akan terjadi pada November 2025,” tulis BMKG.
Meski begitu, masyarakat diingatkan tetap waspada. Salah satu fenomena yang mungkin terjadi adalah jeda hujan, yaitu kondisi menurunnya curah hujan di tengah musim hujan. Di Kalbar, fenomena ini bisa muncul pada akhir September 2025, dipengaruhi dinamika atmosfer dan laut.
Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat mengimbau pemerintah daerah, pelaku sektor pertanian, hingga masyarakat umum untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Penyesuaian kalender tanam, pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan drainase, pengendalian hama, serta mitigasi ancaman bencana hidrometeorologi perlu dipersiapkan sejak dini agar dampak musim hujan bisa diminimalisasi.












