![]() |
Bupati Sujiwo Sampaikan Nota Keuangan RAPBD 2026 di Paripurna DPRD Kubu Raya |
TANJUNGPURA.ID (KUBU RAYA) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kubu Raya menggelar Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2026 oleh Bupati Kubu Raya, H. Sujiwo, pada Selasa (23/9/2025).
Sidang yang berlangsung di Ruang Paripurna DPRD tersebut dihadiri 27 dari 45 anggota dewan dan dinyatakan kuorum. Dengan ketukan palu pimpinan sidang, jalannya rapat resmi dimulai, menjadi tahap awal pembahasan RAPBD 2026.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Sujiwo menegaskan bahwa penyusunan RAPBD adalah amanat rakyat yang harus diproses dengan transparan dan tepat waktu.
“APBD itu adalah amanat rakyat. Semakin cepat disahkan, semakin cepat pula hak-hak rakyat dapat kita laksanakan,” tegas Sujiwo.
Berdasarkan hasil survei Pemda, 53 persen masyarakat Kubu Raya menaruh harapan besar pada pembangunan infrastruktur. Menjawab aspirasi itu, Pemkab bersama DPRD berkomitmen mengalokasikan minimal 40 persen belanja daerah untuk sektor infrastruktur.
“Kalau kita bisa memenuhi kebutuhan infrastruktur, berarti kita menjawab keinginan mayoritas masyarakat. Saya minta Dinas PU sudah mulai lelang paling lambat Juni–Juli, agar masyarakat segera merasakan hasil pembangunan,” jelas Sujiwo.
Ia menekankan, kondisi Kubu Raya yang penuh tantangan membutuhkan kerja lebih dari sekadar rutinitas.
“Persoalan Kubu Raya luar biasa, maka kerjanya pun harus lebih dari luar biasa,” ujarnya.
Dalam RAPBD 2026, pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp1,91 triliun, turun 3,2 persen dari tahun sebelumnya akibat berkurangnya transfer pusat. Sementara itu, belanja daerah dirancang mencapai Rp1,95 triliun dengan rincian:
-
Belanja Operasi: Rp1,5 triliun
-
Belanja Modal: Rp249,07 miliar (13% APBD)
-
Belanja Pendidikan: Rp558,77 miliar (28,64% APBD, melebihi ketentuan 20%)
-
Belanja Bantuan Sosial: Rp972,89 juta (naik 165,9% dari 2025)
-
Belanja Jalan, Jaringan, dan Irigasi: Rp124,43 miliar (naik 71,7% dari 2025)
Sujiwo menambahkan, kolaborasi dengan pusat menjadi kunci akselerasi pembangunan.
“Tahun ini kita mendapat dukungan hampir Rp500 miliar dari pemerintah pusat, mulai dari rumah sakit Rp170 miliar, pendidikan Rp88 miliar, IGD Rp40 miliar, hingga sanitasi desa. Inilah bukti nyata sinergi,” paparnya.
Selain infrastruktur, RAPBD 2026 juga memprioritaskan sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, peternakan, hingga ketahanan pangan. Sejumlah proyek strategis seperti jalan poros ekonomi, normalisasi sungai, hingga peningkatan layanan kesehatan sudah berjalan tahun ini dan akan dilanjutkan pada 2026.
Prinsip keadilan tetap menjadi pegangan utama.
“Kalau ada desa minta jalan 5,5 meter, kita lihat juga desa lain. Jangan sampai satu wilayah dapat terlalu banyak sementara yang lain terabaikan. Prioritas dan asas manfaat harus dijaga,” tutur Sujiwo.
Bupati Sujiwo optimis bahwa RAPBD 2026 akan menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kubu Raya.
“DPRD bersama pemerintah tidak main-main. Kita totalitas menyalurkan tenaga, waktu, dan pikiran demi rakyat. Dengan sinergi, infrastruktur dan layanan publik Kubu Raya akan semakin maju,” pungkasnya.
Dengan dibukanya rapat paripurna tersebut, DPRD dan Pemkab Kubu Raya resmi memulai rangkaian pembahasan RAPBD 2026 menuju persetujuan akhir.