TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Maraknya permainan layang-layang dengan tali kawat di kawasan permukiman kembali menuai sorotan. Tokoh wanita Islam/Melayu Pontianak, Aida Mochtar, S.Ag., M.Hum., menyampaikan keprihatinan sekaligus imbauan penting kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menyalurkan hobi tersebut.
Aida menjelaskan bahwa bermain layang-layang adalah bagian dari kegemaran masyarakat yang sudah turun-temurun. Namun, penggunaan tali kawat dalam permainan itu kini menimbulkan dampak yang sangat membahayakan, terutama ketika layangan putus dan tersangkut pada jaringan listrik.
Menurutnya, kejadian layangan bertali kawat yang menempel pada jaringan PLN sangat berisiko menimbulkan korsleting hingga pemadaman listrik. Dampaknya bukan hanya mengganggu aktivitas umum, tetapi juga sangat menyulitkan kaum perempuan yang sedang mengerjakan pekerjaan rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita sebagai perempuan sangat terganggu kalau listrik padam. Kadang kita sedang menyetrika, mencuci pakaian, atau bahkan menanak nasi. Semua itu otomatis terhenti. Kasihan para ibu rumah tangga yang sedang menyiapkan makanan untuk keluarganya, tiba-tiba listrik mati karena layang-layang bertali kawat,” ungkap Aida.
Ia juga menekankan agar masyarakat memahami bahwa bahaya tersebut dapat dicegah bila permainan layang-layang dilakukan di lokasi yang tepat dan aman.
“Bermain layang-layang itu hobi yang menyenangkan, tapi sebaiknya tidak menggunakan tali kawat, terutama jika bermain di lingkungan permukiman. Kalau bisa, pemerintah daerah menyediakan lapangan khusus yang jauh dari rumah penduduk. Di situ silakan bermain, sehingga tidak membahayakan orang lain,” ujarnya.
Aida juga mengajak orang tua agar lebih aktif mengawasi anak-anak maupun keluarga yang memiliki hobi bermain layang-layang. Edukasi untuk tidak menggunakan tali kawat menjadi hal penting demi menghindari risiko kecelakaan serta gangguan pada jaringan listrik.
“Saya berharap masyarakat tetap bisa menikmati hobinya, tapi dengan memikirkan keselamatan bersama. Jangan sampai kesenangan kita justru merugikan orang lain,” tegasnya.
Di akhir imbauannya, Aida meminta agar masyarakat turut menjaga ketertiban dan keselamatan lingkungan.
“Ini demi kebaikan bersama. Kalau bermainnya jauh dari tiang listrik dan tidak memakai tali kawat, insya Allah aman. Tapi kalau sudah berisiko merusak jaringan dan mengancam keselamatan, lebih baik dihentikan,” pungkasnya.
Seruan ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi masyarakat serta menjadi landasan bagi pemerintah untuk menyediakan ruang aman bagi kegiatan bermain layang-layang, tanpa menimbulkan dampak yang merugikan.












