Tokoh Adat Kubu Raya Imbau Warga Tinggalkan Tali Kawat dan Main Layang-Layang di Area Aman

- Editor

Kamis, 20 November 2025 - 14:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANJUNGPURA.ID (KUBU RAYA)  – Tradisi bermain layang-layang kembali menjadi perhatian publik seiring maraknya penggunaan tali kawat dan tali gelasan yang membahayakan keselamatan masyarakat. Tokoh adat Kubu Raya, H. Burhan Ahad, memberikan pandangan sekaligus imbauan tegas agar masyarakat lebih bijak dalam menyalurkan hobi tersebut demi keselamatan bersama.

Dalam wawancaranya, H. Burhan menegaskan bahwa bahaya layang-layang dengan tali kawat maupun gelasan tidak hanya dirasakan oleh pengguna jaringan listrik, tetapi juga oleh para pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.

“Terutama bagi pengguna jalan, kalau gelasan atau tali kawat itu jatuh di jalan, bisa membahayakan semua orang. Pengendara roda dua bisa jatuh, dan ini sudah pernah terjadi,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia juga mengingatkan bahwa layangan yang putus dan menyentuh kabel PLN dapat memicu korsleting hingga menyebabkan pemadaman listrik massal. Dampaknya dirasakan langsung oleh rumah tangga maupun pelaku usaha yang sangat bergantung pada aliran listrik.

“Kalau sampai menyentuh kabel listrik, itu bisa mengganggu masyarakat. Pemadaman listrik bisa terjadi bersamaan. Banyak usaha yang sangat bergantung pada listrik, tentu sangat dirugikan,” tambahnya.

Baca Juga :  Motor Listrik untuk 5 Pengemudi Ojol Prasejahtera di PLN Electric Run 2024

Meski demikian, H. Burhan menegaskan bahwa bermain layang-layang adalah bagian dari budaya masyarakat yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Ia sendiri mengaku pernah menjadi pemain layang-layang aktif pada era 1980-an.

“Saya juga dulu main layangan tahun 80-an, tapi kami mainnya di tempat yang luas, bukan di pemukiman,” kenangnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya mengatur lokasi bermain layang-layang, terutama di wilayah perkotaan yang padat bangunan dan jaringan listrik.

“Permainan layangan ini bisa diatur tempatnya, misalnya di sawah atau lapangan luas. Jangan di daerah pemukiman, itu sangat membahayakan,” tegasnya.

Ia juga menyoroti bahaya besar jika permainan layang-layang dilakukan dekat bandara. Selain mengganggu lalu lintas udara, hal ini bisa menyebabkan insiden fatal yang membahayakan penerbangan.

“Dekat bandara itu sangat membahayakan. Jangan sampai layangan mengganggu aktivitas penerbangan,” pesannya.

H. Burhan berharap masyarakat kota yang gemar bermain layang-layang dapat meninggalkan kebiasaan memainkan layangan menggunakan tali kawat atau gelasan. Ia mengajak warga mencari lokasi yang benar-benar aman dan tidak mengganggu kepentingan umum.

Baca Juga :  PLN dan Kementan Kolaborasi Ciptakan Model Pertanian Terpadu untuk Pengembangan Co-Firing Biomassa

“Harapan saya kepada masyarakat kota, jangan lagi pakai tali kawat. Carilah tempat yang betul-betul aman, yang lapang dan jauh dari rumah warga,” tuturnya.

Menutup imbauannya, ia kembali menegaskan bahwa tradisi layang-layang dapat tetap dilestarikan, namun harus disesuaikan dengan kondisi perkembangan kota dan keselamatan masyarakat luas.

“Budaya ini tetap bisa dilanjutkan, tapi harus di tempat yang luas. Dulu kami bahkan bertanding antar-kampung di sawah. Aman, ramai, dan tidak membahayakan orang lain,” pungkasnya.

Ia juga berharap kedepannya  dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar hobi bermain layang-layang tetap menjadi budaya yang positif dan tidak berujung pada risiko kecelakaan maupun gangguan fasilitas publik.

Berita Terkait

STIKes YARSI Pontianak Kukuhkan Lulusan Tangguh untuk Daerah 3T dan Layanan Kesehatan Kalbar
Tokoh Agama Pontianak Imbau Permainan Layang-Layang Dipindah ke Area Terbuka Demi Hindari Gangguan Listrik
Tokoh Wanita Melayu Pontianak Imbau Hentikan Layang-Layang Bertali Kawat Demi Keselamatan dan Kelancaran Listrik
Peringatan Keras Yohan Betty Desak Aparat Gelar Razia Layangan Kawat Demi Ketertiban Umum dan PLN
Jumlah Lulusan Melonjak, STIKes Yarsi Pontianak Perkuat Pendampingan Menuju Dunia Kerja
ARIGATO INDONESIA 2025: UNIQLO Ajak Pelanggan Berbagi Cerita dan Salurkan Donasi 1.000 Pakaian bagi Petugas Damkar dan PPSU
Bapas Kelas I Semarang Tebar Kepedulian, Bagikan Sembako untuk Masyarakat dan Klien
Intip Gaya Layering Refal Hady Saat Liburan di Jepang. Winter Travel Went Stylish!

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 15:13 WIB

STIKes YARSI Pontianak Kukuhkan Lulusan Tangguh untuk Daerah 3T dan Layanan Kesehatan Kalbar

Kamis, 20 November 2025 - 14:49 WIB

Tokoh Adat Kubu Raya Imbau Warga Tinggalkan Tali Kawat dan Main Layang-Layang di Area Aman

Kamis, 20 November 2025 - 14:44 WIB

Tokoh Agama Pontianak Imbau Permainan Layang-Layang Dipindah ke Area Terbuka Demi Hindari Gangguan Listrik

Kamis, 20 November 2025 - 14:41 WIB

Tokoh Wanita Melayu Pontianak Imbau Hentikan Layang-Layang Bertali Kawat Demi Keselamatan dan Kelancaran Listrik

Kamis, 20 November 2025 - 14:34 WIB

Peringatan Keras Yohan Betty Desak Aparat Gelar Razia Layangan Kawat Demi Ketertiban Umum dan PLN

Rabu, 19 November 2025 - 10:21 WIB

ARIGATO INDONESIA 2025: UNIQLO Ajak Pelanggan Berbagi Cerita dan Salurkan Donasi 1.000 Pakaian bagi Petugas Damkar dan PPSU

Senin, 17 November 2025 - 18:06 WIB

Bapas Kelas I Semarang Tebar Kepedulian, Bagikan Sembako untuk Masyarakat dan Klien

Kamis, 13 November 2025 - 17:54 WIB

Intip Gaya Layering Refal Hady Saat Liburan di Jepang. Winter Travel Went Stylish!

Berita Terbaru