![]() |
Para wisatawan asal Jerman tengah mencoba mendirikan telur di kawasan Tugu Khatulistiwa saat Kulminasi Matahari. |
TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Fenomena kulminasi matahari yang dikenal sebagai Pesona Tanpa Bayangan itu menjadi daya tarik utama wisata Pontianak.
Cuaca cerah membuat masyarakat dan wisatawan dapat menyaksikan momen langka ketika matahari tepat berada di atas garis Khatulistiwa sehingga benda-benda tidak tampak bayangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Momen kulminasi matahari ditandai dengan mendirikan telur secara tegak serta berbagai olahraga tradisional, mulai dari menyumpit, katapel hingga memanah.
Max (20) wisatawan asal Berlin, Jerman, mengaku terkesan saat menyaksikan fenomena kulminasi di Tugu Khatulistiwa, Pontianak. Ia menyebut pengalaman itu begitu unik dan menyenangkan.
“Saya suka sekali acara ini. Semua orang di sini sangat ramah, dan makanannya enak sekali. Ini pengalaman yang menyenangkan,” ujar mahasiswa Humboldt University of Berlin yang datang bersama dosennya, Esie Hanstein, Selasa (23/9/2025).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, kehadiran tamu undangan dari berbagai daerah hingga mancanegara memperkuat nilai strategis event tersebut.
“Ada mahasiswa-mahasiswi dari Jerman, kemudian Aliansi Program Doktor Manajemen dari seluruh Indonesia yang hadir di Pontianak. Mudah-mudahan kegiatan ini memberi inspirasi untuk memperkuat branding Kota Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif,” katanya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Windy Prihastari turut mengapresiasi perkembangan festival tahunan itu. Kegiatan ini sudah menjadi salah satu kalender event Kalimantan Barat (Kalbar).
“Setiap tahun pelaksanaannya semakin baik dengan inovasi dan kreativitas. Harapannya, momentum ini bisa kembali masuk dalam Karisma Event Nusantara dari Kementerian Pariwisata,” ungkapnya.
Windy menambahkan, pariwisata Kalbar menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir. Tingkat kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara terus meningkat, disertai dengan lama tinggal yang lebih panjang.
“Dua indikator ini menunjukkan perkembangan pariwisata yang baik, sekaligus memberi dampak ekonomi, mulai dari hotel, restoran, hingga UMKM,” terangnya.
Ia menilai, dibukanya jalur penerbangan internasional menjadi peluang besar untuk menarik wisatawan. Oleh sebab itu, daerah-daerah di Kalbar harus menyiapkan paket-paket wisata yang menarik, baik kuliner, budaya, maupun event khas. Salah satunya adalah kulminasi di Tugu Khatulistiwa yang tidak semua daerah memilikinya.
“Dengan pengemasan yang lebih baik serta pemanfaatan digital marketing, Pontianak akan semakin dikenal,” pungkas Windy.