PARARA Mini Festival 2025 diselenggarakan sejalan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia 2025, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan sistem pangan yang adil dan berkelanjutan. Festival ini bertujuan untuk mendekatkan kembali masyarakat, terutama generasi muda, dengan pangan sehat, penuh makna, dan berkelanjutan, serta menumbuhkan kesadaran untuk lebih menghargai pangan lokal.
Dalam pembukaan kegiatan PARARA Mini Festival 2025, di Taman Literasi Martha C. Tiahahu, Jum’at 12 September 2025. Hadir Dr. Julianus Limbeng (Pamong Budaya Ahli Madya, Kementerian Kebudayaan), Catur Endah Prasetiani, S.Si, M.T, Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial, Kementerian Kehutanan serta Dr. Rahmatia Garwan, S.Pi. M.Si Analis Ketahanan Pangan Ahli Madya, Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Badan Pangan Nasional. Kegiatan ini juga di dukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
“Festival ini bukan hanya sekadar pameran, melainkan ruang literasi, apresiasi, dan perayaan yang diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan terhadap kekayaan pangan dan budaya nusantara,” lanjutnya.
Dalam sambutannya, Dr. Julianus Limbeng (Pamong Budaya Ahli Madya, Kementerian Kebudayaan menyampaikan dukungannya terhadap upaya-upaya pelestarian pangan lokal ini.
“Parara Festival ini mampu memberi kontribusi nyata dalam mengenalkan kekayaan pangan lokal Nusantara. Karena itu, kami mengapresiasi pelaksanaan PARAR Mini Festival 2025 ini, sebagai sebuah gerakan mengenalkan pangan lokal nusantara kepada publik,” ujar Julianus.
PARARA Mini Festival 2025 menghadirkan lebih dari 16 komunitas yang menampilkan berbagai produk unggulan, mulai dari makanan sehat, kerajinan tangan, hingga karya mode yang terinspirasi dari kain tradisional.
Para pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan interaktif, di antaranya:
• Talk Show & Diskusi: Mengupas tuntas isu-isu seputar pangan lokal, tradisi nusantara, dan lingkungan hidup.
• Demo Memasak: Menampilkan kreasi masakan berbahan dasar pangan lokal bersama Chef Laode dan Chef Seto dari Master Chef Indonesia.
• Workshop Kreatif: membuat noken bersama mama dari Papua. Noken adalah tas rajut dari bahan serat kayu. Selain itu pengunjung juga dapat mengikuti workshop membuat gelang serat kayu bersama pengrajin dari Kalimantan Barat. Serta aktivitas membuat boneka jari yang dapat diikuti oleh anak-anak.
• Bedah Buku: Diskusi buku-buku kuliner dan wastra nusantara.
• Fashion Show menampilkan 22 koleksi pakaian dari designer muda LaSalle College Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melalui PARARA Mini Festival 2025, Konsorsium PARARA berharap dapat membangun kesadaran publik untuk mendukung produsen, UMKM, dan masyarakat adat yang telah menjaga tradisi dan keberlanjutan alam. Festival ini menjadi bukti nyata komitmen PARARA dalam merawat bumi dan mendorong gaya hidup yang lebih bijak, sejalan dengan kekayaan budaya dan pangan Indonesia.
###