BMKG Catat 1.388 Titik Panas di Kalimantan Barat, |
TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak 1.388 titik panas (hotspot) terpantau di wilayah Kalimantan Barat sepanjang 24 September 2025 pukul 00.00 WIB hingga 23.00 WIB.
Seluruh hotspot yang terdeteksi berada pada kategori tingkat kepercayaan rendah, namun tetap menjadi indikator potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Berdasarkan sebarannya, Sintang tercatat sebagai daerah dengan jumlah titik panas tertinggi yakni 461 titik, disusul Ketapang 412 titik dan Sekadau 190 titik. Beberapa daerah lain juga terpantau cukup signifikan seperti Sanggau 112 titik, Kapuas Hulu 84 titik, serta Melawi 53 titik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Kabupaten/Kota dengan jumlah hotspot lebih sedikit antara lain Landak 50 titik, Sambas 12 titik, Bengkayang dan Kayong Utara masing-masing 4 titik, Mempawah serta Kubu Raya masing-masing 3 titik. Sedangkan Kota Pontianak dan Singkawang tidak terdeteksi adanya hotspot.
BMKG menjelaskan, deteksi hotspot dilakukan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar NOAA20, S-NPP, TERRA, dan AQUA. Satelit tersebut merekam anomali suhu panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan atau lahan. Observasi dilakukan baik siang maupun malam, meski pada wilayah tertutup awan atau blank zone, hotspot tidak dapat terdeteksi.
BMKG mengimbau agar seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla, khususnya di wilayah dengan jumlah hotspot tinggi seperti Sintang, Ketapang, dan Sekadau.