TANJUNGPURA.ID (KUBU RAYA) – Bupati Kubu Raya Sujiwo menyoroti maraknya angkutan buah sawit dengan tonase berlebih yang melintas di jalan-jalan kabupaten. Ia mengungkapkan adanya truk yang bahkan mengangkut hingga 12 batang sawit di atas bak kendaraan, kondisi yang dinilai berpotensi merusak jalan yang dibangun pemerintah. Rabu (3/9/2025).
“Jalan yang kami bangun itu speknya medium. Anggarannya tidak seberapa, tapi kita bisa bangun panjang. Kalau dilewati kendaraan bertonase berat, jelas cepat rusak,” ujar Sujiwo.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan di Kubu Raya memang banyak menggunakan anggaran terbatas dengan spesifikasi menengah. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan tonase agar umur jalan tetap panjang dan dapat dinikmati masyarakat lebih lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sujiwo menegaskan pemerintah tidak melarang jalan tersebut digunakan oleh kendaraan angkutan sawit, namun tetap harus ada batasan. “Kita tidak melarang dipakai, tapi tolong ada batasannya. Misalnya maksimal 5 ton, ya ikuti itu. Kalau tonase berlebih, jalan cepat hancur,” jelasnya.
Bupati juga memahami bahwa para pengusaha sawit tentu berupaya menekan biaya operasional seminimal mungkin demi keuntungan yang lebih besar. Namun ia berharap ada toleransi serta kesadaran bersama untuk menjaga fasilitas publik.
“Para pengusaha pasti ingin cari biaya termurah dengan hasil maksimal. Tapi kalau tidak ada toleransi, yang rugi masyarakat juga karena jalan rusak. Sejauh ini tanggapan perusahaan cukup positif, mereka siap merespons,” tambahnya.
Sujiwo menyampaikan bahwa Dinas Perhubungan bersama PUPR juga telah turun tangan menyikapi persoalan ini, mengingat pentingnya menjaga ketahanan infrastruktur yang sudah dibangun. Ia menekankan kolaborasi semua pihak agar jalan yang ada bisa bertahan lebih lama dan mendukung kelancaran aktivitas masyarakat maupun dunia usaha.