TANJUNGPURA.ID (KUBU RAYA) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur demi memperkuat konektivitas wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satu fokus utama adalah pembangunan ruas-ruas jalan poros ekonomi yang menghubungkan desa-desa dengan pusat kecamatan maupun jalur distribusi hasil perkebunan.
Bupati Kubu Raya, Sujiwo, dalam rapat koordinasi terkait CSR dan perizinan perkebunan yang digelar di Ruang Rapat Bupati, menegaskan pentingnya kolaborasi pemerintah daerah dengan perusahaan sawit. Menurutnya, keberadaan perusahaan sawit di Kubu Raya tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk ikut menjaga serta mendukung infrastruktur yang dibangun pemerintah.
“Saya selalu katakan, perusahaan sawit adalah mitra pemerintah. Namanya mitra, kita harus membangun kerja sama. Apalagi ruas-ruas jalan yang kita bangun pada akhirnya juga akan berdampak positif untuk kelancaran distribusi hasil perkebunan mereka. Jadi, saya minta dukungan agar pembangunan jalan ini bisa lebih cepat,” tegas Sujiwo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam rapat tersebut, Bupati Sujiwo memaparkan beberapa proyek pembangunan jalan strategis. Salah satunya adalah ruas Kuala Dua – Mekarsari – Sungai Asam – Sukalanating yang telah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp11,3 miliar. Ia menjelaskan, meski sudah dianggarkan cukup besar, masih ada titik jalan yang membutuhkan penanganan tambahan.
“Titik nol pembangunan dimulai dari Mekarsari menuju Sungai Asap. Sementara untuk ruas dari Mekarsari ke arah Kuala Dua, yang cukup padat penduduknya, kita baru bisa alokasikan Rp400 juta di perubahan anggaran. Itu artinya masih ada beberapa jalan berlubang yang belum tertangani. Saya minta tolong, perusahaan yang ada di sekitar sana bisa membantu perbaikan sementara. Tahun depan akan kita angkat lagi anggarannya,” ucapnya.
Selain itu, Sujiwo juga menyoroti pembangunan jalan Mega Timur – Kuala Mandor B. Saat ini pemerintah daerah telah menganggarkan Rp3,5 miliar, ditambah lagi Rp400 juta pada perubahan anggaran, sehingga totalnya hampir Rp4 miliar. Namun, masih ada sekitar satu kilometer ruas jalan menuju kantor camat dan puskesmas yang belum terselesaikan.
“Kalau bisa ada dukungan tambahan dari perusahaan, maka pada saat Musrenbang tahun depan, ketika rombongan kita melewati jalan itu, kondisinya sudah mulus sampai ke puskesmas dan kantor camat. Dengan begitu, akses pasien ke puskesmas juga lebih lancar. Inilah kemitraan yang terus kita bangun,” jelasnya.
Bupati Sujiwo menegaskan bahwa semua investasi yang masuk ke Kabupaten Kubu Raya, termasuk dari sektor perkebunan sawit, merupakan aset tetap yang harus dijaga bersama. Pemerintah, menurutnya, memiliki kewajiban untuk mendukung iklim investasi yang sehat, sementara pihak perusahaan juga diharapkan konsisten menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan
“Semua investasi di Kubu Raya adalah aset tetap. Namanya aset, tentu harus kita jaga, kita rawat, dan kita dukung. Pemerintah tidak mungkin jalan sendiri. Dunia usaha juga harus melaksanakan CSR dengan baik, sehingga ada keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan, percepatan pembangunan di Kubu Raya tidak mungkin hanya mengandalkan APBD. Dukungan dari pihak ketiga, termasuk perusahaan sawit, sangat dibutuhkan. “Saya tegaskan, ini bukan untuk kepentingan pribadi saya. Ini semua demi kepentingan umum, untuk masyarakat luas,” ucapnya.
Sujiwo juga membuka ruang komunikasi bagi perusahaan untuk menyampaikan masukan, kebutuhan, maupun kendala yang dihadapi. Menurutnya, kemitraan pemerintah dengan dunia usaha harus berjalan dua arah, sehingga pembangunan yang dilakukan benar-benar membawa manfaat bersama.
“Teman-teman perusahaan silakan sampaikan kepada kita jika ada sesuatu. Karena saya meyakini, ketika kita menjaga investasi dengan baik, dunia usaha akan ikut menjaga masyarakat. CSR yang dijalankan perusahaan juga akan kembali ke masyarakat dalam bentuk infrastruktur yang lebih baik, layanan kesehatan yang lebih lancar, hingga akses ekonomi yang lebih terbuka,” tuturnya.
Melalui rapat koordinasi ini, Bupati Sujiwo berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan sawit dapat semakin kuat. Dengan begitu, pembangunan jalan poros ekonomi yang menjadi urat nadi pertumbuhan Kubu Raya bisa dipercepat dan memberikan dampak nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kalau jalannya bagus, yang diuntungkan bukan hanya masyarakat, tapi juga perusahaan. Maka mari kita jaga sama-sama. Pemerintah menyiapkan anggaran, perusahaan memberikan dukungan, dan masyarakat ikut menjaga. Dengan cara ini, Kubu Raya bisa lebih cepat maju,” pungkasnya.