BMKG: Hujan Ringan hingga Sangat Lebat Melanda Kalimantan Barat, Singkawang Jadi Titik Tertinggi |
TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat merilis informasi curah hujan harian untuk periode 12 September 2025 pukul 07.00 WIB hingga 13 September 2025 pukul 07.00 WIB. Data tersebut menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah Kalbar masih diliputi hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat lebat.
Berdasarkan peta analisis curah hujan harian, curah hujan ringan dengan kategori 0,5 hingga 20 milimeter per hari mendominasi sebagian besar wilayah. Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sekadau, serta sebagian wilayah Sanggau tercatat mengalami hujan dengan intensitas ringan. Hal serupa juga tampak di sejumlah titik di Kayong Utara dan Ketapang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, hujan kategori sedang (20–50 mm per hari) terpantau di sebagian wilayah Melawi, Sekadau, Sanggau, dan Landak. Beberapa wilayah Kayong Utara serta bagian selatan Ketapang juga berada dalam kategori ini.
Kondisi tersebut menunjukkan adanya peningkatan intensitas hujan di wilayah-wilayah tengah Kalbar yang berpotensi menimbulkan genangan pada daerah dengan drainase buruk.
BMKG juga mendeteksi curah hujan lebat (50–100 mm per hari) yang terjadi di sejumlah kabupaten pesisir barat Kalbar. Wilayah Sambas, Bengkayang, Mempawah, sebagian Kayong Utara, hingga Ketapang bagian barat terpantau mengalami hujan deras.
Curah hujan kategori lebat ini berpotensi menimbulkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir lokal, longsor di daerah perbukitan, serta terganggunya aktivitas transportasi darat.
Kondisi paling signifikan terpantau di Kota Singkawang. Wilayah tersebut berada dalam kategori hujan sangat lebat dengan intensitas mencapai 100–150 mm per hari.
Dengan intensitas sebesar ini, potensi banjir dan tanah longsor di Singkawang meningkat tajam, terutama di kawasan rawan bencana. BMKG mengimbau masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem tersebut.
Selain itu, terdapat beberapa titik yang diperkirakan tidak mengalami hujan. Kondisi tanpa hujan (0 mm) terpantau di sebagian kecil wilayah pesisir selatan Kabupaten Ketapang.
Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa sebagian besar wilayah Kalbar tetap berada dalam pengaruh hujan sepanjang periode pemantauan.
Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada, terutama di daerah pesisir barat yang berpotensi terdampak hujan lebat hingga sangat lebat.
“Wilayah pesisir seperti Sambas, Bengkayang, Mempawah, Ketapang, dan khususnya Singkawang perlu meningkatkan kewaspadaan. Hujan dengan intensitas tinggi bisa memicu banjir, genangan, maupun tanah longsor. Masyarakat diharapkan terus memantau informasi terkini dari BMKG,” ujarnya.
Dengan kondisi hujan yang hampir merata, BMKG juga mengimbau agar masyarakat menjaga kesehatan serta mengantisipasi kemungkinan gangguan aktivitas, baik di sektor transportasi maupun pertanian.
Pihak pemerintah daerah diharapkan dapat mempersiapkan langkah antisipasi dini terutama dalam penanganan bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.
Rilis data ini menegaskan bahwa meskipun hujan ringan hingga sedang mendominasi sebagian besar Kalbar, intensitas hujan yang tinggi di kawasan pesisir barat menjadikan wilayah tersebut sebagai daerah paling rawan terdampak. Masyarakat diminta tidak mengabaikan potensi cuaca ekstrem yang dapat berkembang sewaktu-waktu.