BMKG: 2.616 Titik Panas Terpantau di Kalbar, Sintang Terbanyak |
TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat melaporkan adanya 2.616 titik panas (hotspot) yang terdeteksi di wilayah Kalbar pada Senin, 22 September 2025. Data tersebut dihimpun melalui sensor satelit VIIRS dan MODIS pada satelit polar NOAA20, S-NPP, TERRA, serta AQUA.
Dari total sebaran tersebut, sebanyak 2.522 titik masuk kategori tingkat kepercayaan rendah, 85 titik menengah, dan 9 titik tinggi. Kabupaten Sintang menjadi wilayah dengan jumlah hotspot terbanyak, mencapai 790 titik, terdiri dari 755 titik rendah, 34 menengah, dan 1 tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekadau menempati urutan kedua dengan total 638 titik (607 rendah, 28 menengah, 3 tinggi), disusul Ketapang sebanyak 519 titik (rendah). Sementara Kapuas Hulu terpantau 154 titik, terdiri dari 141 rendah, 8 menengah, dan 5 tinggi.
Beberapa daerah lain yang juga terdeteksi titik panas antara lain Melawi (170 titik), Sanggau (308 titik), Landak (18 titik), Kayong Utara (15 titik), Sambas (3 titik), serta Bengkayang (1 titik). Sementara itu, wilayah Mempawah, Kubu Raya, Kota Pontianak, dan Kota Singkawang dilaporkan nihil titik panas.
BMKG menjelaskan, titik panas merupakan indikasi adanya anomali suhu permukaan yang dapat berpotensi sebagai kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun, keberadaan awan atau area blank zone bisa membuat hotspot tidak terdeteksi meski kebakaran terjadi.
“Deteksi dilakukan siang dan malam. Data ini menjadi peringatan dini agar seluruh pihak tetap waspada terhadap potensi karhutla, terutama di wilayah dengan jumlah hotspot tinggi,” terang BMKG Kalbar dalam keterangannya.
Dengan jumlah titik panas yang cukup signifikan, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran terbuka, serta mendorong pemerintah daerah dan aparat terkait meningkatkan langkah pencegahan dan penanganan dini karhutla.