Kita Berkebaya Hadirkan Obrolan Hangat ‘Berdaya Lewat Kebaya’ Di Panggung Performa•Artjog

- Editor

Jumat, 8 Agustus 2025 - 07:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANJUNGPURA.ID (YOGYAKARTA)  — Festival seni rupa kontemporer tahunan, ARTJOG, kembali hadir pada 20 Juni hingga 31 Agustus 2025 di Jogja National Museum, Yogyakarta dengan mengangkat tema Motif: Amalan. Selain pameran seni rupa, ARTJOG 2025 bersama Bakti Budaya Djarum Foundation menghadirkan program performa•ARTJOG yang diselenggarakan setiap minggu dan dirancang sebagai momentum atas perayaan bersama terhadap seni pertunjukan maupun seni peristiwa langsung lainnya. (7/8/2025)

 

Dalam rangka merayakan Hari Kebaya Nasional, ​​panggung performa•ARTJOG hari ini menghadirkan Kita Berkebaya persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Narasi. Acara yang berupa rangkaian aktivitas kreatif dan edukatif ini bertujuan meningkatkan apresiasi dan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap kebaya sebagai bagian dari identitas budaya yang terus berkembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kebaya adalah warisan budaya Indonesia yang penuh dengan makna dan filosofi, serta mencerminkan nilai-nilai tradisi, martabat, dan identitas perempuan Indonesia. Hal ini mendorong kami untuk menginisiasi gerakan Kita Berkebaya yang kembali mengingatkan bahwa kebaya sebagai simbol ekspresi diri, kebanggaan budaya, dan pemberdayaan perempuan lintas generasi. Melalui kehadiran Kita Berkebaya di panggung ARTJOG ini, diharapkan lahir kesadaran baru akan pentingnya merawat dan menghidupkan kembali kebaya sebagai bagian dari identitas budaya yang kaya dan terus berkembang dan menjadi kekuatan ekonomi yang memberdayakan, baik dari penjual kain, penjahit, pembatik, perancang busana, hingga pelaku industri kreatif lainnya di seluruh Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Baca Juga :  Pelatihan Pengelolaan Minyak Kelapa bagi Jaringan Tani Perempuan di Pulau Maya

Acara ini dibuka dengan pemutaran film pendek #KitaBerkebaya yang juga dapat disaksikan melalui YouTube Indonesia Kaya. Selanjutnya ada karya artistik dari Abdi Dalem Pura Mangkunegaran yang merepresentasikan makna kebaya. Penampilan ini menjadi pengantar menuju diskusi seputar budaya, ekspresi diri, dan pemberdayaan.

Tak kalah menarik adalah perbincangan dalam Talkshow Berdaya Lewat Kebaya: Warisan Budaya sebagai Ruang Ekspresi. Obrolan hangat yang merayakan kebaya sebagai simbol budaya, identitas, dan ekspresi diri perempuan Indonesia ini akan dibahas oleh Mbakyu Berkebayacontent creator, dan GRAj. (Gusti Raden Ajeng) Ancillasura Marina Sudjiwo, Pengageng Kawedanan Panti Budaya Pura Mangkunegaran.

Melampaui perannya sebagai busana tradisional, diskusi ini akan membahas kebaya dari berbagai sudut pandang, mulai dari pengaruh budaya Jawa, sejarah, dan warisan keraton yang membentuk karakternya, hingga perannya sebagai identitas dan bentuk ekspresi diri perempuan. Acara ini juga akan mengupas relevansi kebaya di tengah tren fesyen masa kini serta berbagai upaya kreatif dan kolaboratif untuk menghidupkan kembali kecintaan pada kebaya di kalangan generasi muda.

Baca Juga :  PLN Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Kelistrikan Andal

“Kebaya bukan hanya warisan kain dan jahitan, melainkan cerita tentang perjalanan budaya, identitas, dan jati diri perempuan Indonesia. Dengan memahami sejarah dan maknanya, kita bisa membawa kebaya tetap relevan di masa ini. Generasi muda memiliki peran penting untuk menghidupkan kembali kebaya, tidak hanya dengan memakainya, tetapi juga dengan memberi nafas baru lewat ide, kolaborasi, dan kreativitas. Kebaya adalah masa lalu, masa kini, dan masa depan kita bersama,” ujar GRAj. Ancillasura Marina Sudjiwo yang akrab dipanggil Gusti Sura.

Penonton yang hadir juga dapat melihat praktik singkat tentang Padu Padan Kebaya yang mengajak peserta memadupadankan elemen kebaya sesuai gaya dan ekspresi diri dan gaya mereka sendiri. Di akhir acara, pengunjung dihibur dengan penampilan Lantun Orchestra, kelompok musik yang menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan aransemen modern, menciptakan harmoni yang memukau dan unik, serta  menghadirkan pengalaman musik yang kaya dan mendalam.

Berita Terkait

Siswi SMP di Bengkayang Jadi Korban Persetubuhan, Tiga Pelaku Diringkus Polisi
Kopasgat Bantu Wujudkan Bandara Kenyam yang Aman dan Tertib
Bank Kalbar Cetak Prestasi Gemilang: Laba Naik Tajam di Tengah Gejolak Ekonomi Global
Dewan Pers Akan Tertibkan Media yang Gunakan Nama Lembaga Negara seperti KPK dan Polri
Satgas Kopasgat dan Detasemen TNI AU Wamena Bersama Warga Rayakan Semangat Kemerdekaan di Masjid Al-Hijrah Jayawijaya
Perumda Tirta Raya Kubu Raya Turunkan Tim Khusus Tekan Kebocoran Air Tak Berekening 29,8 persen
Ditemukan Tewas dengan Tubuh Tertutup Ember, Pria di Pontianak Timur Bikin Geger Warga
Jelang HUT RI ke-80, Bupati Ketapang Ajak Jajaran Semarakkan Perayaan dan Tingkatkan Kinerja

Berita Terkait

Jumat, 8 Agustus 2025 - 07:54 WIB

Kita Berkebaya Hadirkan Obrolan Hangat ‘Berdaya Lewat Kebaya’ Di Panggung Performa•Artjog

Kamis, 7 Agustus 2025 - 19:23 WIB

Siswi SMP di Bengkayang Jadi Korban Persetubuhan, Tiga Pelaku Diringkus Polisi

Kamis, 7 Agustus 2025 - 13:46 WIB

Kopasgat Bantu Wujudkan Bandara Kenyam yang Aman dan Tertib

Rabu, 6 Agustus 2025 - 19:58 WIB

Bank Kalbar Cetak Prestasi Gemilang: Laba Naik Tajam di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Rabu, 6 Agustus 2025 - 14:36 WIB

Dewan Pers Akan Tertibkan Media yang Gunakan Nama Lembaga Negara seperti KPK dan Polri

Rabu, 6 Agustus 2025 - 10:35 WIB

Perumda Tirta Raya Kubu Raya Turunkan Tim Khusus Tekan Kebocoran Air Tak Berekening 29,8 persen

Selasa, 5 Agustus 2025 - 20:36 WIB

Ditemukan Tewas dengan Tubuh Tertutup Ember, Pria di Pontianak Timur Bikin Geger Warga

Selasa, 5 Agustus 2025 - 17:04 WIB

Jelang HUT RI ke-80, Bupati Ketapang Ajak Jajaran Semarakkan Perayaan dan Tingkatkan Kinerja

Berita Terbaru