TANJUNGPURA.ID (JAYAWIJAYA) — Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) 2025 yang digelar pada 7–9 Agustus kembali mencatat sejarah dengan memecahkan rekor MURI lewat penampilan serentak 1.500 pemain musik tradisional pikon. Di balik suksesnya acara budaya terbesar di Papua Pegunungan ini, Bandara Wamena dan Satgas Kopasgat berperan penting dalam menjaga kelancaran dan keamanan selama festival berlangsung. (10/8/2025)
Sebagai pintu gerbang udara utama ke Kabupaten Jayawijaya, Bandara Wamena mengalami lonjakan aktivitas, mulai dari kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara hingga distribusi logistik. Sinergi antara pihak Bandara Wamena dan Satgas Kopasgat memainkan peran penting dalam menjaga keamanan objek vital nasional serta mendukung kelancaran operasional penerbangan sipil.
Danpos Kopasgat Wamena, Letda Pas Dhevan Harvi Saputra, S.Tr.(Han), menjelaskan bahwa prosedur pengamanan dilaksanakan secara profesional tanpa mengganggu aktivitas masyarakat. “Keamanan dan kenyamanan pengunjung menjadi prioritas dalam setiap langkah pengamanan yang kami laksanakan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Festival yang telah berlangsung rutin sejak 1989 ini menampilkan kekayaan budaya suku Dani, Lani, Yali, dan etnis lainnya melalui atraksi perang adat, tarian tradisional kolosal, serta pameran kerajinan khas seperti noken dan koteka. Tahun ini, panitia juga memperkenalkan kegiatan edukatif yang melibatkan tokoh adat sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal.
Menurut panitia, FBLB 2025 mencatat lonjakan pengunjung, dengan ratusan wisatawan asing dan ribuan pengunjung domestik hadir. Antusiasme tinggi dari masyarakat dan wisatawan menjadikan festival ini salah satu penyelenggaraan terbaik sepanjang sejarah FBLB.
Festival resmi ditutup oleh Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, S.H., M.H., pada 9 Agustus 2025 di Lapangan Distrik Usilimo. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, khususnya TNI/Polri dan Kementerian Pariwisata, atas dukungan mereka.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar berkat keterlibatan lintas sektor, mulai dari instansi pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga komunitas budaya lokal.
“Festival Budaya Lembah Baliem bukan sekadar hiburan, tetapi momentum pelestarian budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pariwisata. Kami berkomitmen terus mengembangkan festival ini agar menjadi kebanggaan Papua di tingkat nasional dan internasional,” ujar Bupati.
Penutupan festival disaksikan ribuan wisatawan yang telah hadir sejak hari pertama. FBLB 2025 menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor mampu mewujudkan pariwisata budaya yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.