TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) — Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat bersama Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalbar sepakat mengambil langkah hukum terhadap sebuah akun TikTok yang mengunggah konten berisi ujaran kebencian yang menyudutkan etnis Madura. Kedua lembaga adat tersebut akan bersama-sama melaporkan akun tersebut ke Polda Kalimantan Barat. (24/7/2025)
Langkah ini merupakan bentuk tanggapan atas video yang dinilai berisi penghinaan dan berpotensi memecah belah kerukunan antar-etnis di Kalimantan Barat.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus dalam pertemuan bersama tokoh masyarakat menyatakan bahwa video tersebut sangat tidak layak dan melanggar nilai-nilai budaya serta tata krama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ucapan dalam video itu tidak pantas dan menyakiti saudara-saudara kita dari etnis Madura. Ini mencederai kebersamaan kita di Kalimantan Barat,” tegasnya.
Wakil Gibernur Jrisantus menegaskan bahwa akun tersebut bukan berasal dari Kalimantan Barat, namun tetap berada dalam wilayah Indonesia, sehingga tetap bisa diproses secara hukum. Ia juga menekankan bahwa Kalbar adalah provinsi yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman.
“Kita akan laporkan akun ini ke Polda agar diusut tuntas. Kalimantan Barat tidak boleh diganggu oleh oknum-oknum luar yang mencoba memecah belah,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kubu Raya, H. Sukiryanto, S.Ag., juga menyampaikan sikap tegas dan mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi.
“Kami dari etnis Madura bersama saudara-saudara dari Dayak akan bersama-sama melaporkan ini. Video itu sengaja ingin mengadu domba, padahal selama 26 tahun lebih tidak pernah ada gesekan antaretnis di Kalbar,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Kalimantan Barat memiliki wadah komunikasi antar-etnis seperti Paguyuban Merah Putih (PMP), yang menaungi 24 etnis dan rutin menjalin kebersamaan melalui berbagai forum silaturahmi.
“Kami rutin ngopi bareng, saling curhat, membahas persoalan bersama. Jadi tidak perlu terpancing. Masalah gereja juga sudah selesai. Ini hanya ulah pihak-pihak yang ingin memecah belah,” lanjut Sukiryanto.
Baik DAD maupun IKBM menyatakan komitmen penuh untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan di Kalbar, serta mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut pelaku secara tuntas sesuai hukum yang berlaku.