TANJUNGPURA.ID (KUBU RAYA) – Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kabupaten Kubu Raya menggelar pernyataan sikap bersama lintas etnis dan budaya sebagai bentuk komitmen menjaga kondusivitas, persatuan, dan keharmonisan Masyarakat pada hari Selasa (22/7/2025).
Dalam deklarasi yang berlangsung penuh semangat dihadiri puluhan organisasi etnis dan budaya, PMP menegaskan peran aktif mereka dalam menciptakan daerah yang aman, damai, dan sejahtera.
Tampak pula Bupati Kubu Raya, H. Sujiwo, SE,. M.Sos, Wakil Bupati, H. Sukiryanto, Dandim 1207/BS yang diwakili Pasi Intel Kodim 1207/BS, Mayor Czi Budi Santoso, Waka Polres Kubu Raya, Kompol Hilman Malaini, Ketua PMP Provinsi Kalbar, DR. Dede Suratman, M.Si, Ketua PMP Kubu Raya, Edi Suhairul, S.Pd.I, CIM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Kubu Raya, Sujiwo, SE., M.Sos, yang memberikan sambutan dan arahan langsung kepada seluruh organisasi yang hadir. Dalam pesannya, Bupati menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam menjaga iklim sosial yang sehat, terutama menjelang tahun politik dan dinamika ekonomi.
“Kubu Raya adalah miniatur Indonesia, dengan beragam suku, agama, dan budaya hidup berdampingan. Saya mengapresiasi langkah Perkumpulan Merah Putih yang telah menginisiasi pernyataan komitmen ini. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah matang dalam merawat kebinekaan. Pemerintah daerah mendukung penuh gerakan ini sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas sosial dan memperkuat persatuan bangsa,” tegas Sujiwo.
Sementara itu, Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kubu Raya, Lasem, S.Pd, juga menegaskan kesiapan pihaknya untuk terus menjaga nilai-nilai adat dan kebersamaan.
“Kami dari DAD Kubu Raya menyambut baik pernyataan sikap ini. Komitmen bersama ini adalah cerminan dari nilai luhur masyarakat kita yang menjunjung tinggi kebersamaan. Kami siap bergandengan tangan dengan semua suku dan golongan demi kedamaian dan persatuan Kubu Raya,” ujarnya.
Pernyataan ini dibacakan langsung oleh Koordinator PMP Kubu Raya, Edi Suhairul, S.Pd.I., CIM, yang menekankan pentingnya menjaga kerukunan dalam bingkai kebinekaan.
“Kami percaya bahwa keberagaman bukanlah pemisah, melainkan kekuatan besar yang harus dijaga dan dirawat bersama,” tegasnya.
Melalui lima butir komitmen, PMP bersama organisasi lintas suku dan budaya menolak segala bentuk provokasi, ujaran kebencian, dan tindakan intoleransi yang dapat merusak persatuan masyarakat Kubu Raya.
Mereka juga menyatakan dukungan penuh terhadap aparat keamanan dan pemerintah daerah dalam menjaga situasi kondusif.
Sebanyak 22 organisasi etnis dan budaya turut serta menandatangani komitmen tersebut, di antaranya:
• Dewan Adat Dayak (DAD)
• Majelis Adat Budaya Melayu (MABM)
• Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)
• Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT)
• Paguyuban Jawa Kabupaten Kubu Raya (PJKR)
• Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM)
• Kerukunan Keluarga Batak (KERABAT)
• Perkumpulan Basodara Maluku (PBM)
• Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK)
• Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI)
• FLOBAMORA-NTT Kubu Raya
• Perkumpulan Warga Bima (PW-NTB)
• Paguyuban Jawa Barat (S4)
• Paguyuban Banten Kubu Raya
• Lembaga Budaya Tionghoa (LEMBUT)
• Pemuda Batak Bersatu (PBB)
• Laskar Pemuda Melayu (LPM)
• Ikatan Pemuda Dayak Kubu Raya (IPDKR)
• Persatuan Orang Melayu (POM)
• Komunitas Melayu Berbudaya (KMB)
• Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB)
• Pemuda Katolik Kubu Raya
“Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, kami ingin menjadi pelopor dialog dan musyawarah untuk menyelesaikan setiap potensi konflik. Kami ingin Kubu Raya menjadi rumah besar yang damai untuk semua,” ujar Edi.
Deklarasi ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa masyarakat Kubu Raya siap bersatu dan bergerak bersama demi menjaga stabilitas daerah menjelang tahun politik maupun menghadapi berbagai tantangan sosial lainnya.
“Bersama Merah Putih, Kita Jaga Kubu Raya. Bersama Semua Elemen, Kita Perkuat Persatuan Bangsa.” Pernyataan ini mengakhiri Deklarasi Merah Putih tersebut.