“Ntorab” Tercemar, Masyarat Tuntun Pemerintah Teribkan PETI di Hulu Sungai

- Editor

Jumat, 11 Juli 2025 - 18:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarat dari beberapa Desa Kecamatan Sekadau Hulu yang mendatangi kantor DPRD untuk beraudensi

TANJUNGPURA.ID (SEKADAU) – Puluhan orang perwakilan masyarakat dari beberapa Desa bantaran Sungai Mantrab, Sekadau Hulu mendatangi DPRD, Jumat 11 Juli 2025.

Mereka tergabung dalam forum masyarakat peduli air sungai Mantrab yang mengadukan prihal tercemarnya sungai ini (Mantrab’red).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun point inti yang disampaikan antara lain, menuntut keras Penghentian Aktivitas Pertambangan Emas Ilegal (PETI) di daerah hulu sungai ntorap

Meminta peran aktif aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan tegas terhadap para penambang emas ilegal (PETI) di hulu sungai Ntorap.

apabila tuntutan pada kedua point tersebut tidak dilaksanakan dengan baik dan nyata oleh pihak aparat penegak hukum, masyarakat ini  akan melakukan aksi demo ke pihak terkait, apabila aparat penegak hukum tidak bisa mengendalikan keadaan sungai ntorap.

“Kami masyarakat bantaran sungai ntorap akan melakukan kerja mas massal sesuai dengan kcadaan yang tidak bisa dikendalikan di bantaran sungai ntorap, ” ujar Legio ketua Forum Peduli sungai Ntorap di hadapan pimpinan dan anggota DPRD lintas komisi.

Legio mengaku belasan tahun masyarakat di aliran sungai Mantrab mengkonsumsi air sungai yang telah tercemar oleh limbah aktifitas pekerjaan PETI di hulu sungai.

Baca Juga :  RSCM Sukses Transplantasi Hati Pasien Dewasa Dengan Komorbid

“Surat yang telah disampaikan kepada DPRD juga telah di kirim kepada Presiden RI,” tegasnya.

Senada, Mateus, Wakil ketua Forum ini (Peduli Sungai Ntorap’red) menegaskan sebagai wakil masyarakat yang berdomisili di bantaran sungai Mantrab merasa prihatin dengan aparat pemerintah dan penegak hukum yang belum melakukan penindakan nyata untuk masyarakat dengan masih tercemarnya sungai.

“Masyarakat mengukuti aturan pemerintah termasuk telah melaksanakan ODF dengan tidak melakukan aktipitas MCK di sungai Mantrab, tapi sungai kami dicemari semua diam,” ungkapnya.

Menyikapi pengaduan ini, ketua Komisi II, Yodi Setiawan menegaskan bahwa tujuan masyarakat datang ke DPRD sudah sangat jelas.

“Masyarakat bisa memastikan adanya aktipitas PETI karena pernah melihat adanya pekerjaan tambang emas, ” tukas Wakil Rakyat Fraksi Gerindra ini.

Yodi menyarankan pimpinan DPRD untuk segera membuat program kerja kepada komisi – komisi dengan turun langsung melihat kondisi sungai Mantrab dan lokasi pekerjaan PETI.

“Perlunya pengecekan langsung ke lapangan, apakah tercemarnya sungai Mantrab hanya disebabkan oleh PETI, perlu dipantau apakah perushaan yang mengusur lahan perkebunan juga menjadi salah satu faktor penyebab, ” paparnya.

Baca Juga :  Asosiasi Muslimah Pengusaha Kalbar Gelar Kajian Tata Kelola Bisnis Ditengah Krisis

Kadis Perkebunan dan Ketahanan Pangan, yang juga menjabat Asisten II Bupati, Sandae mengakui kondisi tercemarnya sungai Mantrab.

“Sejak tahun 2008 sudah ada pekerjaan PETI di hulu sungai Mantrab di daerah Entimah dan Peraya, ” tukas Sandae.

Ia berharap melalui forum ini menjadi perkuatan untuk menjaga sungai Mantrab. Sandae menegaskan,permasalahan ini perlu ditindak lanjuti dikarenakan Desa Biban yang merupakan salah satu Desa yang dilintasi sungai Mantrab

sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata Arung Jeram.

“Air sungai Mantrab yang menjadi objek wisata harus kembali dijernihkan, ” ujarnya.

Diakhir Audensi di putuskan untuk beberapa langkah kedepan seperti, meminta Bupati melalukan rapat pembahasan penanganan pencemaran sungai Mantrab bersama Forkompinda, pengecekan lapangan oleh Komisi – komisi di DPRD dan juga langkah penegakan hukum oleh aparat kepada pekerja yang masih tetap melakukan aktifitas penambang

Berita Terkait

Semangat Sumpah Pemuda! Bunda PAUD Kubu Raya Dorong Anak Hebat dan Sehat Lewat Porseni
Fokus di Sektor Pertanian, Perkebunan, dan Pertambangan, PT Laara Star World Sapa Kubu Raya
Bawaslu Kubu Raya dan Pramuka Jajaki Pembentukan Saka Adhyasta Pemilu untuk Perkuat Pengawasan Partisipatif
Peserta Sepakbola Gala Karya Kecewa, Panitia Dinilai Tidak Profesional
Soal Proyek Jalan Poros, Empat Kepala Desa Ingatkan Warga Tak Gegabah di Medsos
Terkait Video Viral, Sujiwo Turun Tangan Tinjau Proyek Jalan Poros Teluk Pakedai
Yayasan Adinda Karunia Ilahi Klarifikasi Dugaan Keracunan MBG Dan Minta Tidak Sebar Info Yang Belum Jelas
Kick Of Bundaran Gaforaya: Jadi Ikon Baru Menuju Kubu Raya Emas 2026

Berita Terkait

Minggu, 2 November 2025 - 06:40 WIB

Semangat Sumpah Pemuda! Bunda PAUD Kubu Raya Dorong Anak Hebat dan Sehat Lewat Porseni

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Fokus di Sektor Pertanian, Perkebunan, dan Pertambangan, PT Laara Star World Sapa Kubu Raya

Selasa, 14 Oktober 2025 - 05:11 WIB

Bawaslu Kubu Raya dan Pramuka Jajaki Pembentukan Saka Adhyasta Pemilu untuk Perkuat Pengawasan Partisipatif

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 11:46 WIB

Peserta Sepakbola Gala Karya Kecewa, Panitia Dinilai Tidak Profesional

Senin, 29 September 2025 - 07:55 WIB

Soal Proyek Jalan Poros, Empat Kepala Desa Ingatkan Warga Tak Gegabah di Medsos

Senin, 29 September 2025 - 07:49 WIB

Terkait Video Viral, Sujiwo Turun Tangan Tinjau Proyek Jalan Poros Teluk Pakedai

Rabu, 24 September 2025 - 10:56 WIB

Yayasan Adinda Karunia Ilahi Klarifikasi Dugaan Keracunan MBG Dan Minta Tidak Sebar Info Yang Belum Jelas

Jumat, 19 September 2025 - 09:19 WIB

Kick Of Bundaran Gaforaya: Jadi Ikon Baru Menuju Kubu Raya Emas 2026

Berita Terbaru