TANJUNGPURA.ID (SINGKAWANG) – Di balik seragam dan tugasnya sebagai anggota Polres Singkawang, Aipda Muhammad Ivan menunjukkan wajah lain dari penegak hukum: sosok penuh empati dan pengabdian. Dengan ketulusan hati, ia mendirikan sebuah tempat tinggal gratis bagi para lansia terlantar—yang bukan hanya layak, tapi didesain dengan konsep layaknya sebuah hotel.
Inspirasi ini bermula dari keprihatinan Aipda Ivan melihat banyak lansia di Singkawang hidup sebatang kara, tidur di emperan atau rumah tak layak huni. Ia pun tergerak untuk berbuat sesuatu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berbekal niat tulus dan semangat membantu sesama, ia mulai menggalang donasi dari berbagai pihak—terutama dari para warganet yang tersentuh dengan aksinya.
Hasilnya, berdirilah sebuah bangunan dua lantai di Jalan Tani 2, Kecamatan Singkawang Barat. Bangunan ini kini menjadi rumah yang hangat bagi puluhan lansia. Dengan konsep hotel, tempat ini dilengkapi fasilitas lengkap: kamar tidur nyaman, AC, televisi, kamar mandi dalam dengan shower, ruang makan, ruang santai, hingga sarana olahraga ringan. Semua bisa dinikmati secara gratis.
“Saya ingin para lansia merasa bahagia di masa tuanya. Bukan seperti sedang ditampung di panti, tapi seperti sedang berlibur. Mereka berhak menikmati sisa hidup dengan layak dan penuh kebahagiaan,” ujar Aipda Ivan.
Konsep “hotel lansia” ini pun mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Banyak yang memuji dedikasi dan ketulusan Aipda Ivan yang tak hanya melayani sebagai anggota polisi, tapi juga hadir sebagai pelayan kemanusiaan.
Tak berhenti sampai di situ, keseharian Aipda Ivan juga unik. Ia memilih menggunakan ambulans sebagai kendaraan dinasnya. Tujuannya jelas: agar bisa cepat tanggap menolong warga yang sakit atau butuh bantuan darurat di jalan.
Kisah Aipda Ivan menjadi bukti bahwa pengabdian tak melulu soal seragam atau jabatan. Ia mengajarkan bahwa menjadi manusia yang bermanfaat adalah panggilan yang jauh lebih besar.
Di tengah dunia yang kerap individualis, kehadiran sosok seperti Aipda Ivan adalah oase harapan—bahwa kebaikan masih nyata, dan kasih sayang masih hidup. (tim liputan).