![]() |
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyerahkan piagam penghargaan kepada peserta Reuni Offroader Kalbar 2025. |
TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) – Ajang silaturahmi sekaligus kompetisi para pecinta olahraga otomotif ekstrem, Reuni Offroader Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2025 kembali digelar. Event ini digelar selama tiga hari, 27-29 Juni 2025 di Area Kawasan Gelora Khatulistiwa Jalan MT Haryono.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, menyambut hangat para peserta dalam jamuan makan malam Welcome Dinner kegiatan Fun and Family Off-Road 4×4 Competition, yang digelar di Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi bagi komunitas off-roader, tetapi juga turut mendukung misi Kota Pontianak sebagai sport city dan destinasi sport tourism,” ujarnya usai jamuan makan malam para peserta Reuni Offroader Kalbar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Jumat (27/6/2025).
Wali Kota Edi Kamtono mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir, termasuk tokoh-tokoh otomotif, perwakilan Forkopimda, Ketua KORMI Kalbar dan jajarannya, serta para offroader dari berbagai kabupaten/kota se-Kalbar.
“Selamat datang di Kota Pontianak. Mudah-mudahan kegiatan ini mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan di antara sesama pecinta off-road,” tuturnya.
Edi menceritakan dirinya pernah mengikuti kegiatan offroad beberapa tahun lalu, salah satunya di kawasan Padang Debu di Pontianak Utara, meskipun saat ini mobilnya sudah jarang digunakan. Ia pun menyadari bahwa ketersediaan lahan di Pontianak cukup terbatas untuk event semacam ini.
“Dulu kita pernah gelar event di Sungai Jawi, tapi itu pun masih bersifat sementara. Belum ada lokasi permanen,” ungkapnya.
Namun demikian, menurutnya, Kalbar memiliki potensi besar untuk mengembangkan olahraga offroad, bahkan hingga ke level internasional.
“Wilayah kabupaten masih sangat luas dan sangat potensial. Tinggal bagaimana kita kelola secara profesional,” terang Edi.
Wali Kota juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini bisa menjadi momentum kebangkitan komunitas offroad di Kalbar, termasuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan para penggiatnya. Ia mendukung agar ajang offroad ini bisa digelar secara reguler dan lebih besar ke depannya, bahkan diusulkan untuk dijadikan agenda internasional.
Menjelang pelaksanaan lomba pada Minggu, Edi mengingatkan bahwa jalur di sekitar GOR Pontianak dan Jalan Ahmad Yani cukup padat karena bertepatan dengan kegiatan Car Free Day dan pusat kuliner pagi. Ia berharap hal tersebut tidak mengganggu jalannya kompetisi.
“Bagi peserta dari luar daerah, ini juga jadi kesempatan menikmati ragam kuliner khas Pontianak di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Gajah Mada, yang biasanya ramai setiap Minggu pagi,” tambahnya.
Ketua Indonesia Offroad Federation (IOF) Pengurus Daerah Kalimantan Barat, M Tasdik berharap event ini menjadi agenda rutin yang berdampak pada pengembangan otomotif, wisata dan ekonomi lokal.
“Dengan berdatangannya para offroader dari berbagai daerah ke Pontianak ini, tentunya akan memberi dampak bagi sektor pariwisata dan terutama UMKM karena akan banyak orang yang mencicipi kuliner atau berbelanja oleh-oleh sekaligus menikmati wisata yang ada di kota ini,” sebutnya.
Tasdik menilai kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk keterampilan para offroader, tetapi juga sarana mempererat tali silaturahmi antar komunitas pecinta otomotif dari berbagai daerah.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Selain memupuk rasa persaudaraan, kegiatan ini juga mampu menumbuhkan minat generasi muda terhadap dunia otomotif yang positif dan produktif,” imbuhnya.
Dirinya menyambut baik dukungan Wali Kota Pontianak terhadap geliat offroad sebagai bagian dari upaya mewujudkan Pontianak sebagai sport city dan destinasi wisata olahraga (sport tourism). Namun begitu, ia juga menyoroti persoalan keterbatasan lahan permanen untuk kegiatan offroad di wilayah perkotaan seperti Pontianak.
“Memang betul, kita masih sangat terbatas dari segi lahan. Ke depan, kami di IOF berharap ada dukungan bersama untuk bisa menghadirkan lintasan yang lebih representatif dan permanen, baik di kota maupun kabupaten sekitar,” tukasnya.
Ia menambahkan, potensi alam Kalbar sangat mendukung pengembangan olahraga offroad, bahkan untuk ajang tingkat nasional maupun internasional. Dirinya optimistis bahwa Kalbar bisa menjadi tuan rumah event offroad berskala besar di masa depan.
“Kalbar memiliki bentang alam yang luar biasa. Banyak lokasi menarik untuk dijadikan trek offroad. Ini bisa menjadi magnet bagi wisatawan, terutama dari komunitas offroad luar daerah, bahkan mancanegara,” paparnya.
Ketua Panitia Reuni Offroader Kalbar 2025 menerangkan, kegiatan ini lahir dari rasa rindu dan semangat para komunitas offroad di Kalbar untuk kembali berkumpul, berbagi pengalaman, sekaligus menjajaki peluang kompetisi yang lebih luas ke depan. Pelaksanaan reuni offroader Kalbar ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 27 hingga 29 Juni 2025, berpusat di halaman Gelora Khatulistiwa 2, Pontianak.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu digelarnya Kejuaraan Daerah (Kejurda) Offroad 2025 di tiga lokasi, yakni Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Ketapang,” harapnya.
Reuni tahun ini diikuti oleh total 42 peserta dari seluruh kabupaten-kota di Kalbar, kecuali Kabupaten Kapuas Hulu. Mereka terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu 18 peserta di kelas SFA, 17 peserta di kelas di bawah 2000cc dan 7 peserta di kelas 1000cc.
Rangkaian acara dimulai Jumat malam dengan kegiatan ramah tamah dan doa bersama. Sabtu pagi dilanjutkan dengan eksibisi offroad khusus untuk para pejabat daerah di lingkungan GOR Pangsuma Pontianak.
“Sedangkan kompetisi utama dijadwalkan berlangsung pada Minggu pagi hingga sore hari,” pungkasnya.