Hati-hati Anak ASI, Setelah 6 Bulan Kualitas Bisa Menurun

- Editor

Sabtu, 28 Juni 2025 - 08:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANJUNGPURA.ID (JAKARTA) -Air Susu Ibu (ASI) adalah satu-satunya makanan yang direkomendasikan untuk bayi 0 hingga 6 bulan. Keunggulan dan keistimewaan ASI sebagai nutrisi untuk bayi sudah tidak diragukan lagi, sebab ASI mengandung komponen makro dan mikronutrien yang sangat diperlukan.

Meski demikian, anak yang mendapatkan ASI eksklusif belum tentu terhindar dari risiko kekurangan nutrisi, seperti defisiensi zat besi. Sebagaimana diketahui, setelah berusia lebih dari 6 bulan, ASI saja tidak lagi cukup bagi anak. Apalagi bila ibu tidak cukup gizi sehingga kualitas dan kuantitas ASI menurun. Karena itu, ibu perlu memastikan anak mendapat asupan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang kaya protein dan zat besi.

Hal itu disampaikan dokter spesialis anak, dr. Agnes Tri Harjaningrum, Sp.A., dalam bincang gizi anak bersama Fatayat Nahdlatul Ulama. “Perlu diperhatikan untuk anak yang ASI, karena akan berbeda dengan anak yang susu formula. Biasanya kalau susu formula sudah ada fortifikasi. Walaupun ASI itu yang terbaik, cuma di usia 6 bulan ASI akan kurang,” jelas dr. Agnes.

Lebih lanjut, dr Agnes menjelaskan kekurangan nutrisi terutama zat besi pada anak dapat mengakibatkan anak terkena anemia defisiensi besi (ADB). Kondisi ADB pada anak sama berbahayanya dengan stunting. Bahkan,  ADB dapat menurunkan IQ anak sebesar 8 hingga 9 poin.

“Selama ini di Indonesia kita membahasnya tentang stunting, saja kebanyakan, terus ASI. Padahal anemia defisiensi besi ini dampaknya juga bisa menurunkan IQ. Sama kayak stunting” kata dr. Anges.

Pemenuhan zat besi dikatakan dr. Agnes tidaklah sulit. Dengan mengonsumsi makanan yang banyak disekitar kita dan mudah diperoleh seperti hati ayam, telur, susu pertumbuhan dan makanan fortifikasi dapat mencegah anak kekurangan zat besi.

“Misalnya pagi kasih hati ayam satu sendok makan. Siang kasih daging cincang 2 sendok makan. Nanti malamnya dikasih  1 kuning telur, itu sudah cukup memenuhi zat besi. Atau kalau mau boleh pakai MPASI yang fortifikasi, itu ada tambahannya udah banyak. Jadi selang-seling seperti itu, ” tutur dr. Agnes.

Sementara itu, Bendahara Umum Fatayat NU, Wilda Tusururoh menyadari kurangnya pemahaman gizi termasuk zat besi pada orang tua. Hal itu yang melatar belakangi Fatayat NU aktif memberikan edukasi gizi kepada masyarakat.

Baca Juga :  Jaringan Inti 5G SA milik DITO di Filipina Tingkatkan Kesuksesan Bisnis dalam Seluruh Skenario Penggunaan

Salah satu kelompok sasaran Fatayat NU adalah perempuan atau orang tua muda. Sebab, kelompok perempuan atau orang tua muda merupakan garda pertama dalam pemenuhan gizi yang baik untuk anak.

“Jadi kita selalu buat langkah preventif masalah gizi sebagai ormas dengan mendampingi, memberikan awareness kepada masyarakat melalui kepada kader-kader Fatahyat. Karena Fatayat NU segmentasi perempuan-perempuan di usia produktif. Di usia 20-45 tahun, artinya ibu-ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya,” ucap Wilda.

Selain itu, Fatayat juga aktif bekerja sama dengan banyak stakeholder seperti instansi pemerintahan untuk mengedukasi gizi kepada masyarakat. Dengan begitu, pemenuhan gizi pada anak dapat terus meningkat.

“Kami siap berkolaborasi dengan dinas kesehatan, BKKBN, maupun stakeholder lainnya agar kesadaran pemenuhan gizi anak bisa meningkat,” tutur Wilda.

Berita Terkait

Rob Ancam Wilayah Pontianak, Malam Ini Puncak Pasang Laut
Polusi Udara Meningkat, Dua Kabupaten Kalbar Masuk Zona Merah
Wilayah Kalbar Yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Pontianak, Tetap Hati -Hati
Di Tengah Pegunungan Papua, Kopasgat Tegakkan Keamanan Bandara Aminggaru Ilaga
EarthDaily Memulai Era Baru Dalam Pengamatan Bumi Dengan Peluncuran Satelit Landmark
Desay Battery Pamerkan Rangkaian Lengkap Solusi Penyimpanan Energi di Battery Expo 2025, Vietnam
Dari Visi Menuju Tindakan Nyata: CIIE Dorong Pembangunan Global Lewat Kerja sama Inklusif
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 19:03 WIB

Rob Ancam Wilayah Pontianak, Malam Ini Puncak Pasang Laut

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:49 WIB

Polusi Udara Meningkat, Dua Kabupaten Kalbar Masuk Zona Merah

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:41 WIB

Wilayah Kalbar Yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:38 WIB

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Pontianak, Tetap Hati -Hati

Sabtu, 28 Juni 2025 - 08:13 WIB

EarthDaily Memulai Era Baru Dalam Pengamatan Bumi Dengan Peluncuran Satelit Landmark

Sabtu, 28 Juni 2025 - 08:11 WIB

Desay Battery Pamerkan Rangkaian Lengkap Solusi Penyimpanan Energi di Battery Expo 2025, Vietnam

Sabtu, 28 Juni 2025 - 08:09 WIB

Dari Visi Menuju Tindakan Nyata: CIIE Dorong Pembangunan Global Lewat Kerja sama Inklusif

Sabtu, 28 Juni 2025 - 08:07 WIB

Edisi Terbaru Protocol Camp telah Diluncurkan, Memberdayakan Inovator Web3 di Asia

Berita Terbaru

Daerah

Wilayah Kalbar Yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat

Sabtu, 28 Jun 2025 - 11:41 WIB