TANJUNGPURA.ID (PONTIANAK) — Komitmen Kota Pontianak dalam menangani persoalan lingkungan mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan apresiasi secara langsung saat meninjau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Batu Layang dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Barat, Minggu (18/5/2025).
Kunjungan ini menjadi sorotan, karena TPA Batu Layang dinilai berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu dan ramah lingkungan.
Menteri Hanif memuji langkah-langkah progresif yang telah dilakukan Pemerintah Kota Pontianak di bawah kepemimpinan Wali Kota Edi Rusdi Kamtono, yang dianggap mampu menjawab tantangan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sangat mengapresiasi inovasi dan kerja keras yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pontianak. Sistem yang diterapkan di TPA Batu Layang patut menjadi contoh nasional,” ujar Hanif saat memberi keterangan kepada media.
Menurutnya, pengelolaan sampah yang dilakukan di TPA ini mencerminkan penerapan prinsip ekonomi sirkular, dengan proses pemilahan, pengolahan limbah, serta pemanfaatan gas metana yang telah berjalan baik. Ia juga menyebut bahwa secara nasional, pengelolaan sampah telah mencapai 67 persen, namun Pontianak melampaui rata-rata tersebut, menandakan komitmen tinggi dari pemerintah daerah.
“Pontianak menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya retorika. Ini adalah hasil dari sistem yang dibangun, edukasi yang berjalan, dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta,” tambahnya.
Tak hanya itu, Menteri Hanif juga menggarisbawahi pencapaian Pontianak yang telah dua kali meraih penghargaan Adipura, sebagai indikator kuat keberhasilan dalam menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan kota. Ia berharap keberhasilan ini dapat ditiru oleh kota-kota lain yang menghadapi persoalan serupa.
Dalam tinjauan langsungnya, Menteri Hanif berdialog dengan para pengelola TPA dan memberikan sejumlah catatan penguatan, termasuk pentingnya peningkatan infrastruktur dan SDM untuk menopang kinerja pengelolaan yang lebih optimal.
“Saya yakin dalam waktu enam bulan ke depan, TPA Batu Layang akan semakin maksimal. Ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya percepatan transformasi lingkungan hidup di seluruh Indonesia,” katanya.
Kunjungan ini sekaligus menjadi ajang evaluasi dan refleksi bagi daerah lain. Menteri Hanif menyatakan bahwa pendekatan teknologi dalam pengelolaan limbah akan terus didorong, termasuk penggunaan teknologi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan efisiensi proses daur ulang.
Menutup kunjungannya, Menteri LHK mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi bagian dari gerakan menjaga kebersihan lingkungan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi memerlukan dukungan dan kesadaran kolektif seluruh warga.
“Pontianak telah memulai langkah besar. Mari kita jadikan ini inspirasi untuk membangun kota-kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tutupnya.