Education Cannot Wait Menyambut Sigrid Kaag dari Belanda sebagai Pimpinan High-Level Steering Group yang Baru

- Editor

Rabu, 16 April 2025 - 13:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendukung visioner untuk hak anak-anak ini akan memimpin upaya ECW di seluruh dunia dalam mengumpulkan lebih banyak sumber daya guna memastikan anak-anak yang tinggal di garis depan krisis kemanusiaan terparah di dunia bisa mendapatkan pendidikan berkualitas.

TANJUNGPURA.ID (NEW YORK)  — Education Cannot Wait (ECW) adalah dana global untuk pendidikan dalam keadaan darurat dan krisis berkepanjangan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dengan bangga, ECW mengumumkan penunjukan Sigrid Kaag dari Belanda sebagai Pimpinan High-Level Steering Group ECW yang baru.

“Education Cannot Wait and its strategic partners transform the lives of millions of girls and boys impacted by armed conflicts, forced displacement and climate-induced disasters. Our investment in their right to quality education is our shared responsibility and is the best investment towards economic resilience, global security and sustainable development,” said Kaag.
“Education Cannot Wait and its strategic partners transform the lives of millions of girls and boys impacted by armed conflicts, forced displacement and climate-induced disasters. Our investment in their right to quality education is our shared responsibility and is the best investment towards economic resilience, global security and sustainable development,” said Kaag.

Sebagai Pimpinan, Kaag akan menjadi pejuang dan pendukung untuk memperkuat kemauan politik dan meningkatkan pendanaan global bagi pendidikan dalam keadaan darurat dan krisis berkepanjangan di saat pemimpin dunia berlomba untuk memenuhi janji pendidikan universal yang diuraikan dalam Pakta untuk Masa Depan dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2030.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Melalui rencana strategis selama empat tahun, ECW bekerja sama dengan donatur, negara anggota, sektor swasta, badan-badan PBB dan masyarakat sipil untuk menggalang dana sebesar AS$1,5 milyar guna menjangkau 20 juta anak yang terdampak krisis agar mereka dapat menikmati pendidikan berkualitas.

 

Kebutuhan ini lebih mendesak dibanding sebelumnya. Ketika ECW didirikan pada tahun 2016 oleh Rt. Hon. Gordon Brown, diperkirakan sekitar 75 juta anak yang terdampak krisis membutuhkan bantuan pendidikan yang mendesak. Sekarang jumlah ini telah meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi hampir seperempat miliar anak yang terdampak krisis.

Baca Juga :  Apapun Kondisinya, Anak-Anak kita Harus Sekolah - Bang Midji

 

“Education Cannot Wait dan mitra-mitra strategisnya mengubah kehidupan jutaan anak yang terdampak konflik bersenjata, pemindahan paksa, dan bencana akibat iklim. Investasi kita terhadap hak mereka untuk mendapatkan pendidikan berkualitas adalah tanggung jawab kita bersama dan merupakan investasi terbaik bagi ketahanan ekonomi, keamanan global, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Kaag.

 

“Dengan dukungan tanpa henti yang melimpah dan lebih luas dari donatur sektor publik maupun swasta, kami mampu meningkatkan hasil ECW yang luar biasa dan telah menjangkau lebih dari 11 juta anak.

 

Saya berterima kasih kepada Rt. Hon. Gordon Brown atas kepemimpinan yang visioner dalam menciptakan dan memimpin ECW – dari perusahaan baru beberapa tahun lalu hingga menjadi dana global bernilai miliaran dolar. Saya harap dapat bekerja sama dengan High-Level Steering Group dan Direktur, di samping dukungan dari Komite Eksekutif untuk melanjutkan warisan beliau.”

 

Brown menjadi Pimpinan High-Level Steering Group ECW pada tahun 2016-2024 dan akan melanjutkan dukungan globalnya melalui perannya sebagai Utusan Khusus PBB untuk Pendidikan Global.

 

“Dengan berbagai pengalaman internasional dan mendalam serta semangatnya terhadap kebutuhan anak-anak yang terdampak krisis, pengungsi, dan anak muda yang terlantar, Sigrid Kaag akan menjadi Pimpinan yang brilian untuk perkembangan Education Cannot Wait yang terus-menerus,” kata Brown.

 

“Di bawah kepemimpinan Rt. Hon. Gordon Brown yang strategis dan visioner, Education Cannot Wait dan para mitra kami menciptakan visi baru untuk menyediakan pendidikan berkualitas dengan kecepatan kemanusiaan dan kedalaman pembangunan di garis depan krisis kemanusiaan di dunia,” kata Direktur ECW, Yasmine Sherif. “Kami senang sekali menyambut Sigrid Kaag sebagai Pimpinan High-Level Steering Group yang baru. Melalui kepemimpinan beliau, kami akan terus berupaya menjangkau jutaan anak yang terdampak krisis di seluruh dunia.”

Baca Juga :  "Jika Saya Berwenang, Guru Itu Sudah Saya Copot! Soroti Kasus Guru Tahan Rapor Siswa

 

Penunjukan Kaag melibatkan proses konsultasi, seleksi dan persetujuan yang luas dengan para pemimpin senior di Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina J. Mohammed, Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell, dan para anggota senior High-Level Steering Group ECW.

 

High-Level Steering Group ECW memberikan panduan strategis bagi pengoperasian ECW. Diselenggarakan di tingkat menteri, High-Level Steering Group terdiri dari organisasi mitra – termasuk kepala badan-badan PBB dan lembaga bantuan multilateral, CEO organisasi dan yayasan masyarakat sipil, serta perwakilan sektor swasta – dan menjalin kerja sama erat dengan Direktur dan Komite Eksekutif ECW.

 

Kaag memiliki banyak pengalaman di bidang politik, kemanusiaan dan pembangunan, dan diplomasi. Tahun 2025, beliau ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres sebagai Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, a.i. Kaag baru menyelesaikan jabatannya sejak tahun 2024 sebagai Koordinator Kemanusiaan dan Rekonstruksi Senior untuk Gaza.

 

Beliau menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri pertama dan Menteri Keuangan wanita pertama di pemerintahan Belanda mulai bulan Januari 2022. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Menteri Belanda bidang Perdagangan dan Kerja Sama Pembangunan mulai bulan Oktober 2017-Mei 2021, dan Menteri Luar Negeri Belanda hingga bulan September 2021.

Berita Terkait

Satgas Korpasgat Bantu KNKT Investigasi dan Amankan Lokasi Insiden Pesawat Amole Air PK-PPI di Ilaga
Satgas Korpasgat Pastikan Keamanan Kunjungan Menteri RI Tinjau Program Strategis Nasional di Papua Selatan
“The Best Jeans for Every Body”: Maudy Ayunda, Vincent Rompies, Bella Clarissa, & Ohim Bagikan Cerita Denim Bersama UNIQLO Jeans
Agus Sudarmansyah Sindir Gubernur Kalbar: Ingat Sejarah, Jangan Ingkari Janji
JETOUR Resmikan Showroom di Pontianak, Perkuat Jaringan 16 Showroom di Seluruh Indonesia
Satgas Korpasgat Pastikan Operasional Bandara Mozes Kilangin Tetap Normal Setelah Insiden Gagal Landing Pesawat
Satgas Korpasgat Supadio Bergerak Cepat Evakuasi Pesawat Angkut Logistik Alami Insiden Pendaratan di Ilaga
Satgas Korpasgat Supadio Menjaga Keamanan Bandara Moanemani, Sinergi Humanis Dengan Warga Sekitar

Berita Terkait

Kamis, 28 Agustus 2025 - 10:02 WIB

Satgas Korpasgat Bantu KNKT Investigasi dan Amankan Lokasi Insiden Pesawat Amole Air PK-PPI di Ilaga

Rabu, 27 Agustus 2025 - 09:42 WIB

Satgas Korpasgat Pastikan Keamanan Kunjungan Menteri RI Tinjau Program Strategis Nasional di Papua Selatan

Rabu, 27 Agustus 2025 - 09:37 WIB

“The Best Jeans for Every Body”: Maudy Ayunda, Vincent Rompies, Bella Clarissa, & Ohim Bagikan Cerita Denim Bersama UNIQLO Jeans

Rabu, 27 Agustus 2025 - 06:39 WIB

Agus Sudarmansyah Sindir Gubernur Kalbar: Ingat Sejarah, Jangan Ingkari Janji

Selasa, 26 Agustus 2025 - 14:07 WIB

Satgas Korpasgat Pastikan Operasional Bandara Mozes Kilangin Tetap Normal Setelah Insiden Gagal Landing Pesawat

Senin, 25 Agustus 2025 - 11:29 WIB

Satgas Korpasgat Supadio Bergerak Cepat Evakuasi Pesawat Angkut Logistik Alami Insiden Pendaratan di Ilaga

Minggu, 24 Agustus 2025 - 14:33 WIB

Satgas Korpasgat Supadio Menjaga Keamanan Bandara Moanemani, Sinergi Humanis Dengan Warga Sekitar

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 15:13 WIB

Kompol Wawan Darmawan: Tiga Pelaku Uang Palsu di Pontianak Miliki Peran Berbeda

Berita Terbaru