KAMAKSI Desak Transparansi Dan Audit Investigasi Kebakaran Kilang Cilacap Kejar Aliran Fee Oplosan Pertamax

- Editor

Minggu, 2 Maret 2025 - 16:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KAMAKSI Desak Transparansi Dan Audit Investigasi Kebakaran Kilang Cilacap Kejar Aliran Fee Oplosan Pertamax

KAMAKSI Desak Transparansi Dan Audit Investigasi Kebakaran Kilang Cilacap Kejar Aliran Fee Oplosan Pertamax

TANJUNGPURA.ID (CILACAP) – Berasapnya Kilang BBM di Cilacap patut dipertanyakan dan didesak transparansi hasil penyelidikan, apakah terkait Pertamax oplosan atau bukan.

 

Menanggapi peristiwa ini, Anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar, menyatakan keprihatinannya dikutip salah satu media nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tidak terburu-buru mengaitkan kebakaran ini dengan isu dugaan pengoplosan BBM Pertalite ke Pertamax yang sebelumnya ramai diberitakan

 

Sementara Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) menyoroti berbagai persoalan di Pertamina yang memicu keresahan publik, mulai dari dugaan mafia Pertamax, pengoplosan BBM, hingga kebakaran kilang Cilacap

 

Skandal Mega Korupsi senilai Rp193,7 triliun yang terungkap dinilai merugikan negara dan menciderai kepercayaan rakyat.

 

Ketua Umum DPP KAMAKSI, Joko Priyoski, menegaskan bahwa skandal ini mencerminkan buruknya tata kelola dan lemahnya pengawasan di Pertamina.

 

“Presiden Prabowo mengusung semangat efisiensi anggaran, tapi justru tercoreng oleh praktik korupsi besar-besaran di Pertamina. Sudah saatnya Presiden memberi perhatian khusus, bahkan jika perlu mencopot jajaran direksi dan komisaris Pertamina jika mereka tidak selaras dengan visi Asta Cita,” tegasnya.

Baca Juga :  Pasukan Amerika Siap Bergabung Di Latma Super Garuda Shield 2024

 

KAMAKSI mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung dalam mengungkap skandal korupsi yang melibatkan tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023.

 

Namun, KAMAKSI menekankan bahwa pengusutan tak boleh berhenti pada sembilan tersangka.

 

“Harus dibongkar dugaan kongkalikong tingkat dewa ini! Audit investigasi aliran Fee Oplosan Pertamax harus transparan, termasuk mengungkap dugaan keterlibatan elite politik,” desak Joko.

 

Pertamax Oplosan dan Kerugian Publik

 

Publik juga mempertanyakan dugaan pencampuran Pertamax dengan BBM lain. Penjelasan Pertamina yang membantah oplosan Ron 90 dengan Ron 92 dinilai tak menjawab substansi permasalahan.

 

Kejagung telah mengungkap bahwa praktik korupsi ini terjadi dalam rentang 2018–2023, dengan kerugian negara pada 2023 mencapai Rp193,7 triliun.

 

“Kami meminta Pertamina bertanggung jawab kepada masyarakat. Mereka yang selama ini membeli Pertamax dengan kesadaran bahwa subsidi BBM harus tepat sasaran, ternyata dirugikan.

 

Bentuk tanggung jawab moral bisa dengan menurunkan harga BBM sebagai kompensasi ke rakyat,” ujar Aktivis KAMAKSI.

Baca Juga :  Panen Sayuran Di Pekarangan Lestari, Polsek Tumbang Titi Dukung Ketahanan Pangan di Ketapang

 

Kebakaran Kilang Cilacap dan Dugaan Residu Oplosan

 

Kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap pada Kamis (27/2/2025) semakin memperkuat dugaan adanya praktik oplosan BBM. KAMAKSI mendesak investigasi mendalam terhadap residu yang terbakar di lokasi.

 

Apakah itu residu Pertalite, Pertamax, atau oplosan? Publik berhak tahu kebenarannya,” ujar aktivis yang akrab disapa Jojo.

 

KAMAKSI menyerukan agar Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Mabes Polri menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Bravo atas Kinerja Kejagung, KPK dan Mabes Polri selama ini mengungkap kasus-kasus korupsi di Tanah Air.

 

“Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa tebang pilih, sekalipun langit runtuh!” pungkasnya.* (tim liputan).

Berita Terkait

Bapas Semarang Perkuat Pelayanan Pemasyarakatan Lewat Baksos Berkelanjutan
UNIQLO Berikan Bantuan Darurat Rp 1,1 Miliar dan Pakaian bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatra
Aksi Sosial Klien Pemasyarakatan Semarang, Wujud Implementasi Awal KUHP Baru
Kesbangpol dan FKDM Kalbar Sepakati Penguatan Sistem Deteksi Dini
Kubu Raya Masuk Peta Energi Rendah Karbon, Pabrik Biokokas Inovatif Resmi Dibuka
Susilowati Minta Jajaran Jaga Sinergi, Profesionalitas, dan Semangat Pelayanan
DWP Kementerian Agama Kubu Raya Gelar Ragam Kegiatan Sambut Hari Amal Bakti ke-80
Berencana Liburan Musim Dingin ke Prancis dan Jepang? Ini Panduan Layering Cepat Berdasarkan Kota Tujuan

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:37 WIB

Bapas Semarang Perkuat Pelayanan Pemasyarakatan Lewat Baksos Berkelanjutan

Kamis, 11 Desember 2025 - 16:45 WIB

UNIQLO Berikan Bantuan Darurat Rp 1,1 Miliar dan Pakaian bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatra

Kamis, 11 Desember 2025 - 07:06 WIB

Aksi Sosial Klien Pemasyarakatan Semarang, Wujud Implementasi Awal KUHP Baru

Rabu, 10 Desember 2025 - 12:29 WIB

Kesbangpol dan FKDM Kalbar Sepakati Penguatan Sistem Deteksi Dini

Rabu, 10 Desember 2025 - 06:33 WIB

Kubu Raya Masuk Peta Energi Rendah Karbon, Pabrik Biokokas Inovatif Resmi Dibuka

Selasa, 9 Desember 2025 - 07:14 WIB

DWP Kementerian Agama Kubu Raya Gelar Ragam Kegiatan Sambut Hari Amal Bakti ke-80

Sabtu, 6 Desember 2025 - 10:02 WIB

Berencana Liburan Musim Dingin ke Prancis dan Jepang? Ini Panduan Layering Cepat Berdasarkan Kota Tujuan

Rabu, 3 Desember 2025 - 17:05 WIB

Sinergi Baru: Bapas Semarang dan Pemkot Salatiga Mantapkan Pelaksanaan Pidana Kerja Sosial

Berita Terbaru