TANJUNGPURA.ID (JAKARTA) – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) dan Cisco bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) untuk membangun ekosistem talenta keamanan siber berdaya saing global.
Melalui program IDCamp, Indosat mengintegrasikan modul pembelajaran keamanan siber tingkat lanjut dari Cisco, membuka akses bagi generasi muda Indonesia untuk memperoleh sertifikasi global di bidang ini. Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan siber nasional di tengah lanskap ancaman yang semakin kompleks dan dinamis. (7/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sukses melatih hampir 300.000 talenta digital di berbagai disiplin teknologi, IDCamp kini melangkah lebih jauh dengan menghadirkan pelatihan khusus di bidang keamanan siber. Inisiatif ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis yang relevan, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk meraih sertifikasi internasional.
Lulusan program ini dipersiapkan untuk menjadi garda terdepan dalam melindungi ekosistem digital Indonesia, memperkuat pertahanan siber di sektor pemerintahan, dunia usaha, hingga infrastruktur yang semakin rentan terhadap ancaman digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo, menegaskan “Kami mengapresiasi inisiatif dari sektor swasta yang sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan tangguh. Melalui kolaborasi bersama Indosat dan Cisco, teknologi dapat menjadi pendorong inovasi yang memberdayakan masyarakat.”
Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan bahwa pemberdayaan Indonesia tidak hanya bergantung pada infrastruktur digital yang kuat, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia. “Tujuan besar kami adalah memberdayakan Indonesia, lebih dari sekadar membangun infrastruktur teknologi yang canggih, kami berkomitmen untuk membekali talenta Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi setiap individu, membuka peluang baru dan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin global di bidang teknologi.”
Vikram juga menekankan bahwa keamanan siber merupakan pilar fundamental dalam transformasi Indosat menjadi perusahaan berbasis teknologi. Menyoroti pentingnya membangun ekosistem talenta yang siap menghadapi tantangan siber, seperti dijelaskan dalam Cisco’s Cybersecurity Readiness Index. Laporan tersebut mengungkap bahwa meskipun 97% perusahaan menghadapi kekurangan profesional keamanan siber, 59% di antaranya belum memiliki peran khusus di bidang ini. Hal tersebut menegaskan urgensi atas kebutuhan akan talenta terampil untuk melindungi masa depan digital Indonesia.
Dave West, President, Asia Pacific, Japan, and Greater China, Cisco, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam membangun ketahanan digital Indonesia di tengah meningkatnya ancaman siber global.
“Kami bangga dapat kembali bermitra dengan Indosat dan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mempercepat pengembangan talenta keamanan siber di Indonesia. Dengan ancaman siber yang terus berkembang secara global, upaya strategis seperti ini sangat penting untuk memperkuat ketahanan digital. Program ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan teknis terkini, tetapi juga membuka akses ke peluang global melalui sertifikasi yang diakui secara global.”
Melanjutkan momentum ini, kemitraan strategis antara Indosat, Cisco, dan Kementerian Komunikasi dan Digital kini menargetkan pengembangan 1 juta profesional keamanan siber bersertifikasi, sebuah upaya besar untuk memperkuat ketahanan ekosistem digital Indonesia di masa depan.
Dengan mengintegrasikan modul keamanan siber dari Cisco ke dalam program IDCamp Indosat, inisiatif ini dirancang untuk membekali tenaga kerja Indonesia dengan keterampilan yang relevan dalam menghadapi lanskap ancaman siber yang semakin kompleks. Untuk memastikan keberhasilan program ini, Komdigi akan memberikan bimbingan dan dukungan strategis, menciptakan ekosistem keamanan siber yang kuat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional.