Merajut Hobi Menjadi Karya Seni, Kriya Maya Diakui Dunia

- Editor

Kamis, 6 Februari 2025 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maya Noviza, pemilik usaha kriya 'Kegia Art' dengan karyanya yang tampil pada pameran INACRAFT 2025 di JCC, Jakarta.

Maya Noviza, pemilik usaha kriya 'Kegia Art' dengan karyanya yang tampil pada pameran INACRAFT 2025 di JCC, Jakarta.

TANJUNGPURA.ID (JAKARTA)  – Di sudut Kota Pontianak, tepatnya di Jalan Wonoyoso Komplek Citra Maulana Nomor 8C Kelurahan Akcaya Pontianak Selatan, terdapat sebuah workshop yang memancarkan pesona seni kerajinan tangan. Di sanalah Maya Noviza, seorang pengrajin binaan Dekranasda Kota Pontianak mengolah hobinya menjadi sebuah usaha kriya bernama Kegia Art Gallery. Dengan tangan terampilnya, Maya menciptakan aksesoris fashion yang memikat, mulai dari kalung etnik, gelang, cincin hingga bros. Kriya-kriya karya Maya juga mewarnai stand Pontianak di Paviliun Kalbar pada INACRAFT 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) 5 – 9 Februari 2025.

Ia memulai perjalanan bisnisnya dari kecintaan dan hobinya terhadap seni kerajinan tangan, khususnya yang melibatkan bahan-bahan alami.

“Awalnya, saya sangat tertarik dengan kerajinan yang menggunakan bahan baku payet, dan akhirnya saya menemukan teknik cabochon bead embroidery, yakni teknik menggabungkan keindahan batu alam yang dirangkaikan dengan payet atau manik-manik di sekelilingnya,” ungkapnya saat ditemui di Stand Pontianak INACRAFT di JCC Jakarta, Kamis (6/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Teknik ini menggabungkan keindahan batu alam dengan keahlian tangan dalam membuat bros dan aksesoris lainnya, yang kini menjadi andalan Kegia Art Gallery. Proses pembuatan aksesoris ini, menurut Maya, tidaklah sulit. Hanya dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran dalam merangkainya. Untuk satu aksesoris seperti kalung paling lama proses pengerjaannya satu hari.

Baca Juga :  Xinhua Silk Road: Shaanxi Blower Group asal Tiongkok Tampil dengan Luar Biasa

“Karena ini berawal dari hobi, saya sangat menikmati setiap prosesnya,” katanya.

Setiap hari, Maya memproduksi aksesoris di workshopnya, namun ia juga melayani pesanan khusus sesuai keinginan pelanggan. Keberadaan bahan baku yang mudah didapatkan di Pontianak menjadi salah satu faktor pendukung kelancaran usahanya. Karya-karya Maya telah mendapatkan pengakuan di berbagai ajang, baik di dalam negeri maupun internasional. Ia pernah meraih juara kedua dalam inkubator bisnis yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Barat untuk kategori produk kreatif. Selain itu, produknya juga telah lolos kurasi untuk dipamerkan di Indonesia Frankfurt Festival di Jerman dan pameran di Jepang, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi Maya dan Kegia Art Gallery.

“Alhamdulillah, karya-karya kriya saya sudah pernah lolos kurasi di tingkat internasional dan ini suatu sebuah kebanggaan bahwa hasil kreasi dari Kegia Art diakui di mancanegara,” ucapnya.

Baca Juga :  Kohler Co. Raih Penghargaan Bergengsi Desain Global: iF Design Award Emas Impian

Setiap produk yang dihasilkan Maya mencerminkan dedikasi dan kecintaannya terhadap seni. Untuk para pecinta aksesoris, Kegia Art Gallery menawarkan berbagai pilihan dengan harga yang bervariasi. Kisaran harga aksesoris yang ditawarkan antara Rp40 ribu hingga Rp500 ribu.

“Aksesoris yang kami sediakan mulai dari gelang, kalung, cincin hingga bros,” imbuhnya.

Maya Noviza, dengan Kegia Art-nya, tidak hanya berhasil mengubah hobi menjadi sumber penghasilan, tetapi juga mengangkat seni kerajinan Indonesia ke panggung internasional. Di balik setiap karya yang dihasilkan, terdapat cerita dan semangat yang ingin dibagikannya kepada dunia. ( prokopim )

Berita Terkait

Polri Peduli: Polresta Pontianak Gelar Bakti Sosial untuk Anak Panti Asuhan Tunas Melati
Polresta Pontianak Bersinergi dengan Mahasiswa Muhammadiyah Berbagi Takjil di Bundaran Digulis
Operasi Pekat Kapuas 2025: Satresnarkoba Polres Landak Ungkap Peredaran Narkoba
Peresmian Pondok Pesantren Ulil Albab, Langkah Baru di Lapas Kelas IIA Pontianak
Atasi Jalan Rusak, Bupati Ketapang Kumpulkan Pemangku Kepentingan
Perkuat Sinergi di Bulan Ramadhan, Polda Kalbar Jalin Silaturahmi dengan PW Muhammadiyah Kalbar
Pengecekan Produksi Minyak Goreng Jenis Minyak Kita di PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
Peduli Korban Banjir, Kapolda Kalbar dan Ketua PD Bhayangkari Kalimantan Barat, Salurkan Bantuan

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 11:22 WIB

Polri Peduli: Polresta Pontianak Gelar Bakti Sosial untuk Anak Panti Asuhan Tunas Melati

Rabu, 12 Maret 2025 - 11:00 WIB

Polresta Pontianak Bersinergi dengan Mahasiswa Muhammadiyah Berbagi Takjil di Bundaran Digulis

Rabu, 12 Maret 2025 - 10:49 WIB

Operasi Pekat Kapuas 2025: Satresnarkoba Polres Landak Ungkap Peredaran Narkoba

Rabu, 12 Maret 2025 - 10:38 WIB

Peresmian Pondok Pesantren Ulil Albab, Langkah Baru di Lapas Kelas IIA Pontianak

Rabu, 12 Maret 2025 - 10:26 WIB

Atasi Jalan Rusak, Bupati Ketapang Kumpulkan Pemangku Kepentingan

Rabu, 12 Maret 2025 - 09:09 WIB

Pengecekan Produksi Minyak Goreng Jenis Minyak Kita di PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

Rabu, 12 Maret 2025 - 08:59 WIB

Peduli Korban Banjir, Kapolda Kalbar dan Ketua PD Bhayangkari Kalimantan Barat, Salurkan Bantuan

Rabu, 12 Maret 2025 - 08:50 WIB

Bukber REI Kalbar Bertajuk Merajut Ukhuwah di Bulan Berkah Sukseskan Program 3 Juta Rumah

Berita Terbaru