TANJUNGPURA.ID (MEMPAWAH) – Pascabanjir yang melanda Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, tim gabungan.PMI dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Yarsi Pontianak dan Rumah Zakat turun langsung memberikan bantuan bagi warga terdampak. Kegiatan ini mencakup distribusi air bersih, layanan pengobatan gratis, serta pembersihan fasilitas umum yang terdampak banjir. (8/2/2025).
Kepala Desa Sejegi, Heri Bustaman, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah membantu meringankan beban masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sangat bersyukur atas kehadiran Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes Yarsi Pontianak), PMI dan Rumah Zakat yang telah memberikan bantuan berupa air bersih, pengobatan gratis, serta pembersihan fasilitas umum. Ada dua fasilitas umum yang sebelumnya digunakan untuk penelitian serta satu rumah ibadah yang juga terdampak banjir. Semoga ini menjadi ladang amal bagi semua pihak yang telah membantu,” ujarnya.
Menurut data yang dihimpun, sebanyak 618 rumah terdampak dengan jumlah kepala keluarga (KK) mencapai 737 dan total jiwa sebanyak 2.544 orang. Ketinggian banjir di wilayah ini bervariasi, mulai dari 80 cm hingga 1,5 meter.
“Banjir kali ini merupakan yang terbesar setelah tahun 2019. Sebelumnya, banjir juga pernah terjadi pada tahun 2003, 2013, dan 2016, tetapi tidak sebesar ini,” tambah Heri Bustaman.
Banjir ini merupakan banjir kiriman yang sering terjadi di wilayah tersebut, terutama dari daerah hulu. Selain merendam rumah warga, dampak lainnya adalah ancaman munculnya berbagai penyakit akibat genangan air yang berkepanjangan. Oleh karena itu, kehadiran tim kesehatan menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan pascabanjir.
Tim gabungan yang terlibat dalam aksi kemanusiaan ini terdiri dari mahasiswa, tenaga kependidikan, serta tenaga medis. Ns. Uti Rusdian Hidayat, M.Kep., yang turut serta dalam kegiatan ini, menjelaskan bahwa ada beberapa agenda utama dalam aksi tanggap darurat ini.
“Kegiatan yang kami lakukan meliputi pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga, distribusi air bersih yang sangat dibutuhkan, serta edukasi kesehatan. Kami membagikan leaflet dan memberikan edukasi singkat kepada masyarakat mengenai risiko penyakit yang dapat timbul akibat banjir,” ujarnya.
Lebih lanjut, Uti Rusdian Hidayat berharap bahwa banjir ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana serupa di masa mendatang.
“Dari aspek kesehatan dan pendidikan, kami berharap warga bisa lebih siap dalam menghadapi banjir ke depannya. Pemerintah pun diharapkan dapat melakukan evaluasi terkait fenomena banjir tahun 2025 ini, baik dari segi infrastruktur maupun kebijakan lainnya,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti pentingnya menjaga kesehatan anak-anak dan memastikan mereka tetap bisa belajar dan bermain meskipun berada dalam situasi sulit.
“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan dan tumbuh kembang anak tidak terganggu akibat bencana ini. Mudah-mudahan, masyarakat menjadi lebih tangguh dan siap menghadapi bencana di masa depan,” pungkasnya.
Banjir yang melanda Desa Sejegi kembali menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya perencanaan mitigasi bencana yang lebih baik. Dengan sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat, diharapkan dampak dari bencana serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.