TANJUNGPURA.ID (KETAPANG) – PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) terus berkomitmen untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan pada masyarakat sekitar perusahaan di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. (10/1/2025).
Kali ini, WHW fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kelompok usaha nelayan dengan memberikan bantuan jangkar dan pendampingan berkala. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan nelayan agar lebih mandiri dan produktif, serta memberikan pengetahuan tentang keselamatan dalam aktivitas melaut.
Bantuan jangkar ini istimewa karena merupakan hasil dari inovasi sosial yang dikembangkan oleh Departemen CSR WHW dengan bahan baku yang berasal dari material bekas dari perusahaan yang didaur ulang menjadi barang yang berguna bagi masyarakat nelayan dan desain serta produksi dikerjakan oleh teknisi WHW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi ini menjadi komitmen nyata dari upaya perusahaan dalam menciptakan solusi berkelanjutan yang berdampak langsung pada masyarakat sekitar. Penyerahan bantuan jangkar diserahkan langsung oleh Tim CSR WHW kepada 11 nelayan yang menjadi anggota dari Kelompok Nelayan Muara Sawi di Kecamatan Kendawangan, pada Jumat (03/01/2025)
Manajer CSR PT WHW, Ari Djanuar Prasetio, menjelaskan bahwa bantuan jangkar ini merupakan bagian dari inovasi sosial yang diusung oleh PT WHW. “Bantuan jangkar ini kami sebut sebagai inovasi sosial karena tidak kami beli, melainkan kami desain dan produksi sendiri menggunakan material daur ulang dari perusahaan.
Desain dan pengerjaannya pun dilakukan oleh teknisi kami di WHW. Ini adalah bentuk nyata dari inovasi sosial yang kami terapkan di Dusun Sungai Tengar, khususnya untuk mendukung nelayan di Kendawangan,” ujar Ari.
Ari menambahkan bahwa jangkar sangat penting untuk mendukung keamanan dan kelancaran operasional nelayan saat beraktivitas.
“Jangkar sangat dibutuhkan untuk menambatkan kapal, baik saat berada di dermaga maupun saat menebar jaring. Banyak nelayan yang belum memiliki jangkar, sehingga berisiko ketika cuaca buruk atau angin barat datang. Bantuan ini tentu akan sangat bermanfaat bagi mereka,” ungkap Ari.
 |
| Nelayan di Kecamatan Kendawangan |
Ketua Kelompok Muara Sawi, Mansyur Yansah, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada PT WHW atas kepedulian yang diberikan kepada nelayan setempat.
“Sebagai ketua kelompok, saya mengucapkan terima kasih kepada PT WHW yang telah membantu dan memberi inspirasi kepada kelompok kami dengan memberikan jangkar ini. Kami sangat berterima kasih atas dukungannya, dan ini merupakan bentuk perhatian yang luar biasa bagi kami,” ungkap Mansyur.
Pendampingan Berkala kepada Nelayan Kendawangan Inisiatif pemberdayaan nelayan ini merupakan kelanjutan dari program CSR PT WHW sebelumnya, yang dilaksanakan pada 29 Juli 2024. Pada kesempatan tersebut, PT WHW menyalurkan 111 set alat tangkap ikan kepada para nelayan. Bantuan tersebut terdiri dari jaring, batu pukat, pelampung, dan berbagai peralatan lain yang sangat dibutuhkan oleh nelayan.
Setelah menerima bantuan tersebut, para nelayan berhasil mencapai kemandirian ekonomi, salah satunya dengan membeli kapal baru pada November 2024. Ari menjelaskan bahwa dengan bantuan alat tangkap ikan yang diterima, para nelayan dapat menabung dan akhirnya membeli kapal baru untuk mendukung usaha tangkap ikan mereka. Bantuan ini tidak hanya memberikan alat yang lebih baik, tetapi juga membantu mereka membangun dasar ekonomi yang lebih stabil untuk masa depan
Keberhasilan tersebut juga tidak terlepas dari pendampingan rutin yang dilakukan oleh Tim CSR PT WHW. Salah satunya adalah pertemuan pendampingan yang dilaksanakan pada Kamis, 19 Desember 2024, di rumah Ketua Kelompok Muara Sawi di Dusun Sungai Tengar. Pertemuan ini dihadiri oleh semua anggota kelompok, termasuk Manajer CSR WHW, Ari Djanuar Prasetyo.
Dalam pertemuan tersebut, dilakukan berbagai diskusi mengenai peningkatan produktivitas, kerjasama, serta pengelolaan dana dan pemasaran hasil tangkapan. Pertemuan ini memiliki 4 peran penting, yakni: Pertama, sebagai kelas belajar untuk pelatihan dan studi banding.
Kedua, sebagai wahana kerjasama antar anggota dan pihak lain. Ketiga, sebagai unit produksi yang merencanakan pengadaan input produksi. Keempat, sebagai unit usaha untuk membahas pengelolaan dan pemenuhan modal serta pemasaran hasil tangkapan.
“Melalui pendampingan berkala ini, kami berharap nelayan dapat merasakan peningkatan dalam produktivitas hasil tangkapan dan pendapatan mereka, serta memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam mengelola usaha perikanan mereka,” tambah Ari
Dengan upaya berkelanjutan ini, PT WHW berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan memastikan kelangsungan hidup yang lebih baik dan berkelanjutan bagi komunitas nelayan di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
