TANJUNGPURA.ID (KUBU RAYA) – Dalam suasana penuh khidmat Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Pontianak menggelar Rapat Terbuka Senat untuk wisuda mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) dan Akademi Farmasi (AKFAR) YARSI Pontianak pada tahun akademik 2023/2024.
Acara ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para lulusan, tetapi juga merupakan tonggak bersejarah dalam perjalanan kedua institusi yang berada di bawah naungan Yayasan YARSI. Kegiatan di laksanakan di Qubu Resort Jalan Arteri Supadio Kubu raya. Kamis (12/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada tahun ini, sebanyak 163 mahasiswa AKFAR dan 101 mahasiswa STIKES diwisuda. Wisuda ini menjadi simbol keberhasilan kedua institusi dalam mencetak tenaga kesehatan yang kompeten dan berintegritas.
Ketua Pengurus YARSI Pontianak, Drs. Suhadi S.W., M.Si., menyampaikan bahwa wisuda ini merupakan yang pertama setelah penggabungan STIKES dan AKFAR dalam satu naungan yang lebih terkoordinasi.
“Langkah ini diambil untuk memperkuat sinergi antara kedua kampus dan mempersiapkan pengembangan institusi menjadi Universitas YARSI Pontianak,” ungkapnya.
Direktur AKFAR YARSI Pontianak, Apt. Adhisty Kharisma Justicia, M.Sc., menjelaskan bahwa mayoritas lulusan AKFAR terserap dalam dunia kerja di sektor farmasi, termasuk di apotek, rumah sakit, klinik, dan puskesmas.
“Sebanyak 30% lulusan melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana farmasi, sementara lainnya membuka peluang kerja mandiri di bidang farmasi. Sementara itu, lulusan STIKES sebagian besar bekerja di pelayanan kesehatan sebagai perawat di berbagai instansi, baik negeri maupun swasta, serta sebagai perawat mandiri di komunitas,” jelasnya.
Menurut Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Dr. Drs. M. Akbar, M.Si., kedua institusi ini memiliki reputasi yang sangat baik di Kalimantan Barat. Dengan lokasi yang strategis di Kota Pontianak, STIKES dan AKFAR YARSI mudah diakses oleh masyarakat. Reputasi yang baik ini didukung oleh keberhasilan lulusan yang mampu lulus uji kompetensi dan diterima bekerja di berbagai instansi kesehatan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Kami sangat mendukung penggabungan institusi ini menjadi universitas, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menyederhanakan akademi menjadi universitas,” ungkapnya.
Proses penggabungan STIKES dan AKFAR menjadi Universitas YARSI Pontianak sedang dalam tahap penyelesaian. Ketua STIKES YARSI Pontianak, Ns. Uti Rusdian Hidayat, M.Kep., menyatakan bahwa pihaknya telah memperoleh rekomendasi dari LLDIKTI dan sedang melengkapi dokumen yang dibutuhkan untuk mendapatkan izin operasional.
Jika semua berjalan lancar, pada tahun 2025, Universitas YARSI Pontianak diharapkan dapat berdiri secara resmi. Dengan perubahan ini, seluruh alumni STIKES dan AKFAR nantinya akan tercatat sebagai bagian dari Universitas YARSI Pontianak.
Dalam rencana ke depan, pihak yayasan juga mempertimbangkan penambahan program studi baru, seperti Kebidanan, untuk menjawab kebutuhan tenaga kesehatan di wilayah perbatasan dan pelosok Kalimantan Barat.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan Gubernur Kalimantan Barat yang menginginkan setiap desa memiliki tenaga kesehatan, termasuk ahli farmasi, untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
Selain berfokus pada pengembangan akademik, Yayasan YARSI juga memiliki program unggulan berbasis nilai-nilai Islam. Salah satu program yang menjadi perhatian adalah beasiswa bagi penghafal Al-Qur’an.
Ketua STIKES YARSI Pontianak menjelaskan bahwa program ini memberikan pembebasan biaya kuliah secara bertahap sesuai jumlah hafalan yang dimiliki mahasiswa. Misalnya, mahasiswa yang hafal 5 juz Al-Qur’an mendapatkan pembebasan sebesar 25% biaya kuliah, sementara yang hafal 30 juz mendapatkan pembebasan penuh.
“Program ini tidak hanya berlaku bagi mahasiswa baru, tetapi juga bagi mahasiswa aktif yang menghadapi kesulitan ekonomi selama masa studi. Selain itu, Yayasan YARSI juga memiliki program gotong royong yang melibatkan masyarakat dan pihak swasta untuk mendukung keberlanjutan pendidikan mahasiswa berprestasi dan kurang mampu, ” tambahnya.
Wisuda tahun ini juga memberikan penghormatan khusus kepada mahasiswa keperawatan yang tergabung dalam “Pejuang Covid-19.” Sebanyak 128 mahasiswa dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Barat menerima bantuan biaya studi lanjut dari jenjang diploma ke sarjana dan profesi. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka selama masa pandemi, di mana mereka menghadapi risiko tinggi saat melayani masyarakat.
Rapat terbuka senat kali ini menjadi awal dari perubahan besar bagi STIKES dan AKFAR YARSI Pontianak. Dengan upaya yang terus dilakukan, kedua institusi ini diharapkan dapat semakin berkontribusi dalam mencetak tenaga kesehatan yang berkualitas, religius, dan berintegritas, serta mendukung pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan di Kalimantan Barat.
Wisuda ini menjadi bukti nyata keberhasilan Yayasan YARSI dalam menjalankan visi dan misinya untuk menciptakan sumber daya manusia unggul yang berlandaskan nilai-nilai Islam.