TANJUNGPURA.ID (SINTANG) – Program beasiswa kuliah yang ditawarkan oleh pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi) disambut baik oleh masyarakat Kabupaten Sintang. Salah satunya disampaikan Syafariah, seorang ibu yang turut menghadiri kampanye dialogis Sutarmidji di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Baning Kota, Kecamatan Sintang, Kamis (31/10) pagi.
Syafariah mengaku sudah merasakan manfaat dari program sekolah gratis yang diberikan Sutarmidji di periode pertama kepemimpinannya pada 2018-2023 lalu. “Saya mempunyai anak-anak yang dalam menempuh pendidikan, alhamdulillah penerima beasiswa semuanya, salah satunya adalah penerima beasiswa dari Bapak Gubernur Sutarmidji,” ungkapnya.
Ia merasa senang ketika mendengar bahwa ke depan, beasiswa yang diberikan tidak hanya untuk pelajar SMA/SMK, dan SLB negeri saja, tapi juga berkelanjutan untuk mahasiswa, dan mahasiswi. “Harapan saya, dan harapan orang tua semua, jika bapak nanti terpilih kembali bisa menjembatani, sehingga memudahkan anak-anak masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan berdasarkan prestasi. Karena anak saya penerima beasiswa prestasi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia hanya berpesan agar kuota, dan penerima beasiswa kuliah tersebut diberikan secara transparan. Kemudian memenuhi asas keadilan bagi masyarakat penerimanya. “Saya mohon bapak memperhatikan proses penerimaan yang transparan. Harapan saya, ke depan kita bisa menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) berkualitas, relevan dengan cita-cita bapak,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Sutarmidiji menyampaikan semua hal memang harus dikelola secara transparan. Termasuk program beasiswa kuliah yang ia tawarkan di periode kedua nanti. Mereka, para pelajar berprestasi memang harus menjadi prioritas, untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
“Transparansi penting, seperti yang dikatakan itu, iya anak-anak yang berprestasi harus mendapatkan perhatian khusus. Karena kita mau SDM yang unggul, bukan berarti mengesampingkan prestasi yang biasa-biasa saja, itu untuk menghargai mereka yang berprestasi, supaya bisa menjadi motivasi bagi yang lain,” kata Midji-sapaan karibnya.
Midji memastikan, anak-anak berprestasi di seluruh daerah se-Kalbar harus betul-betul diperhatikan. Ia tidak ingin hanya gara-gara tidak mampu membayar uang semester, mahasiswa/mahasiswi Kalbar ada yang drop out (DO). “Kalau DO karena malas, saya tidak bisa buat apa-apa, tapi kalau DO karena tidak mampu bayar semesteran itu tanggung jawab kita. Insyaallah program beasiswa (kuliah) ini transparan,” ujarnya.
Menurut Midji, sistem pendaftaran beasiswa kuliah itu nantinya bakal dibuat terbuka dengan aplikasi. Jika misalnya disipakan kuota untuk 5.000 orang per tahun, maka akan dibuat sistem perankingan. “Kalau misal yang daftar 7.000 kita rangking yang lebih berhak dulu. Anak-anak yang paling tidak mampu rangking satu, kemudian diurutkan sampai 5.000 begitu seterusnya. Saya pastikan transparan, tidak akan ada yang kongkalikong, saya pastikan itu,” janjinya.