TANJUNGPURA.ID (SINGKAWANG) – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Kalimantan Barat (Kalbar), Syarief Abdullah Alkadrie meminta seluruh jajaran, dan kader partai NasDem di provinsi ini tetap solid untuk memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi).
Hal tersebut disampaikan Syarief Abdullah saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai NasDem Kota Singkawang di Hotel Dangau, Rabu (6/11).
Dimana dalam kesempatan itu, turut hadir Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji. Juga calon Wali Kota Singkawang yang diusung partai NasDem, Tjhai Chui Mie, serta ketua, dan jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kota Singkawang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya minta kader-kader NasDem di Singkawang ini, kita sudah menetapkan calon gubernur yang kita usung. Saya tidak ingin menemukan, dan melihat ada berita-berita yang sampai kader-kader mencederai keputusan yang telah ditetapkan partai,” ungkap Syarief Abdullah.
Ami Dolah-sapaan karibnya menegaskan, jika ada yang melanggar, tentu akan ada tindakan tegas sesuai dengan mekanisme partai. Untuk itu ia mengajak semuanya menghormati keputusan partai, dan menjaga loyalitas terhadap partai tempat beranung.
“Apalagi anggota DPRD masih banyak di bawah yang ingin menggantikan. Saya sampaikan ini, karena saya ini sayang kepada saudara-saudara semua, untuk terus berjuang, ini keputusan partai,” tegasnya.
Anggota DPR RI dapil Kalbar 1 itu pun berharap semua bisa bekerja maksimal di sisa waktu yang tak lagi lama menuju 27 November 2024. Bagi anggota DPRD, ia pesan memperhatikan suara di wilayah masing-masing. Termasuk para ketua DPD juga diharapkan dia melakukan hal yang sama.
“Bagaimana nanti perolehan suara bupati, wali kota, dan gubernur (yang diusung NasDem), itu (tergantung) terhadap kinerja (di daerah). Di Kota Singkawang secara penuh saya minta ketua DPD untuk menjalankan roda ini. Silahkan ketua DPD selama menjalankan roda dengan baik, ambil saja tindakan tindakan yang sesuai prosedur partai untuk kepentingan pemenangan calon gubernur, dan wali kota,” pesannya.
Partai NasDem dikatakan dia, tentu ingin pembangunan di daerah yang berkelanjutan. Karena itu ia yakin jika Sutarmidji kembali terpilih sebagai gubernur, maka akan terus melanjutkan perjuangan pembangunan. Seperti disebutkan dia, jalan tol Pontianak-Singkawang, Jembatan Kapuas III yang akan terkoneksi dengan bandara, dan jalan lingkar luar. Serta proyek-proyek strategis lainnya.
“Itu semua tentu menjadi harapan kita kalau mau Singkawang lebih baik lagi, ada bandara dan jalan tol. Saya kira nanti orang dari Kuching akan lebih banyak lewat Aruk dari pada Entikong. Karena dengan jalan tol akan lebih cepat sampai ke Pontianak. Maka akan lebih banyak daya tarik, apalagi Singkawang dikenal sebagai kota wisata budaya, dan lainnya,” paparnya.
Ami Dolah pun sempat menyampaikan beberapa alasan mengapa partai NasDem mengusung Sutarmidji untuk kedua kalinya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar. Salah satunya kata dia, bisa dilihat dari bagaimana Sutarmidji memimpin daerah. Yang mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, dan merealisasikan capaian yang terukur.
“Karena kepala daerah ini, semua orang mau jadi gubernur, tapi sebagai gubernur dia punya tanggung jawab kepada jutaan rakyat Kalbar. Tentu dengan kondisi yang ada sekarang, dengan kemampuan daerah, apalagi dengan undang-undang sekarang, banyak sentralistis artinya banyak potensi-potensi daerah yang semuanya sekarang sudah mengarah ke pemerintah pusat,” terangnya.
Untuk itu lah, lanjut dia, Kalbar perlu dipimpin kepala daerah yang mampu berinovasi. Yang itu semua ada di sosok Sutarmidji. Terbukti, di periode pertama kepemimpinan Sutarmidji, jalan provinsi kondisi mantap bisa ditingkatkan dari kurang 50 persen, menjadi lebih dari 70 persen.
“Padahal dalam hal ini kita pandemi Covid-19, dua tahun waktu itu. PAD (Pendapatan Asli Daerah) bisa dinaikkan sampai lebih dari Rp3 triliun. Ini kepala daerah yang bisa berinovasi sehingga menghasilkan hasil tersebut. Kalau kepala daerah inovasi saja tidak mampu, dan tidak mengerti bagaimana untuk memimpin daerah. Hati-hati kita, apakah ingin mundur?,” tutupnya.