Miris, Raup Miliaran Rupiah Dari Bisnis Ganja, Pertaruhkan Ratusan Ribu Nyawa Anak Indonesia

- Editor

Jumat, 18 Oktober 2024 - 14:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANJUNGPURA.ID (SUMUT) – Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil membongkar sindikat peredaran ganja yang berasal dari Gayo Lues, Aceh, menuju Sumatera Barat. Otak dalam peredaran gelap narkotika ini adalah Muhammad Rijalta alias Kajai.

Kajai merupakan pria asal Jorong Jati Nagari Baringin Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Ia sehari-hari berprofesi sebagai pedagang dan pengantar makanan.

Dalam keadaan himpitan ekonomi, Kajai menjelma menjadi mafia ganja di Sumatera Barat ketika dirinya bertemu dengan sosok Erwin, Narapidana dari Lapas Kelas IIA Bukittinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengeluarkan kocek sebesar Rp 50 juta untuk memesan ganja dari Gayo Lues melalui Erwin. Barang haram tersebut Ia pasarkan di enam kawasan seperti Sungai Tarap, Tabek Patah, Sungaian, Payakumbuh, Bukittinggi, dan Sijunjung.

Baca Juga :  Peringatan Hani 2025: Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba

Kemudian berlanjut, Kajai memesan ganja dengan nilai Rp 220.000.000 kepada Erwin. Niat jahatnya berhasil diendus oleh BNN Provinsi Sumatera Barat pada Jumat (11/10), di Jalan Raya Lintas Utama Sumatera, Jorong III Koto Tinggi Kenagarian Sundata, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Pria lulusan SMA itu dibekuk bersama tiga orang lainnya yang terbukti membawa paket ganja seberat 514.207,41 gram atau 514,20 kilogram.

“Saya masuk ke dunia ganja karena ya ada tuntutan ekonomi, ada kebutuhan pembayaran hutang dan lain sebagainya. Keuntungannya Saya putar lagi ke modal,” ujar Kajai.

Baca Juga :  BNNP Kalbar Musnahkan Barang Bukti Narkotika Dan 2 Orang Tersangkanya

Jika saja BNN tidak membekuk Kajai dan kawanannya, ia bisa menghasilkan cuan sebesar Rp 1,5 miliar dari bisnis gelap ganja tersebut. Namun, uang miliaran rupiah tersebut tak sebanding dengan 312.253 jiwa anak bangsa yang masa depannya Ia hancurkan dari bisnis haramnya tersebut.

Berita Terkait

Semangat Indonesia Emas 2045 Warnai Upacara Hari Ibu ke-97 di Bapas Kelas I Semarang
Ria Norsan: Keberagaman Adalah Kekuatan Pembangunan Kalimantan Barat
Dirjen PAS Apresiasi Kesiapan Bapas Kelas I Semarang Hadapi KUHP Nasional
Jelang Akhir Tahun 2025, FKDM Kalbar Gelar Dialog Kewaspadaan Dini Hadirkan Gubernur dan Kapolda
Tahun 2025 Jadi Momentum Positif Keterbukaan Informasi Publik di Kalbar
Bupati Sujiwo Turun Langsung, Proyek Penimbunan Living Mall Kubu Raya Disetop, Ini Penyebabnya
UNTAN Pertahankan Predikat Informatif Nasional 2025, Tegaskan Komitmen Transparansi
Target Launching Malam Tahun Baru, Bupati Sujiwo Pastikan Progres Bundaran Gaforaya Capai 82 Persen
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 23 Desember 2025 - 13:36 WIB

Semangat Indonesia Emas 2045 Warnai Upacara Hari Ibu ke-97 di Bapas Kelas I Semarang

Selasa, 23 Desember 2025 - 11:08 WIB

Ria Norsan: Keberagaman Adalah Kekuatan Pembangunan Kalimantan Barat

Senin, 22 Desember 2025 - 07:51 WIB

Dirjen PAS Apresiasi Kesiapan Bapas Kelas I Semarang Hadapi KUHP Nasional

Jumat, 19 Desember 2025 - 22:09 WIB

Jelang Akhir Tahun 2025, FKDM Kalbar Gelar Dialog Kewaspadaan Dini Hadirkan Gubernur dan Kapolda

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:06 WIB

Bupati Sujiwo Turun Langsung, Proyek Penimbunan Living Mall Kubu Raya Disetop, Ini Penyebabnya

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:05 WIB

UNTAN Pertahankan Predikat Informatif Nasional 2025, Tegaskan Komitmen Transparansi

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:02 WIB

Target Launching Malam Tahun Baru, Bupati Sujiwo Pastikan Progres Bundaran Gaforaya Capai 82 Persen

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:01 WIB

Bupati Sujiwo Tegaskan Pengawasan Ketat Truk Material, Jalan Kubu Raya Harus Tetap Bersih

Berita Terbaru