TANJUNGPURA.ID (JAKARTA) – Fast Retailing Co., Ltd., (“Fast Retailing” atau “Grup”; kode saham HK: 6288) hari ini melaporkan kinerja bisnis tertinggi untuk tahun fiskal 2024.
Keberhasilan ini didorong oleh performa yang kuat dari segmen bisnis UNIQLO Internasional[1], yang mencatat margin laba operasional sebesar 15% atau lebih di seluruh pasar, didukung oleh peningkatan visibilitas merek secara global dan permintaan pelanggan yang terus tumbuh. (15 Oktober 2024)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bisnis UNIQLO di Amerika Utara dan Eropa berhasil memperluas basis pelanggan secara signifikan, sementara di kawasan Tiongkok Raya, UNIQLO mencatatkan peningkatan pendapatan serta peningkatan laba operasional, sejalan dengan penerapan langkah-langkah strategis untuk memperkuat operasi bisnis di kawasan tersebut.
Dari data yang tercatat, UNIQLO di Asia Tenggara, India, dan Australia juga melaporkan pertumbuhan signifikan dalam pendapatan dan laba selama setahun penuh. Tren pertumbuhan yang stabil dari segmen bisnis UNIQLO Internasional dan GU semakin menunjukkan kesuksesan program Fast Retailing Group dalam mendiversifikasi sumber pendapatannya dan membangun kerangka kerja yang kokoh untuk memperkuat pendapatan global.
Pendapatan konsolidasi Grup untuk tahun ini hingga 31 Agustus 2024 meningkat menjadi ¥3,1038 triliun, atau melonjak 12,2% dari tahun sebelumnya, sementara laba usaha juga mengalami peningkatan pesat sebesar 31,4% menjadi ¥500,9 miliar.
Secara keseluruhan laba sebelum pajak penghasilan mencapai ¥557,2 miliar, atau meningkat 27,2% dari tahun ke tahun, dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk telah meningkat 25,6% menjadi ¥371,9 miliar. Dengan pencapaian ini, Fast Retailing Group mencatatkan rekor kinerja tertinggi selama tiga tahun berturut-turut.
Dari pencatatan terakhir, dividen akhir tahun per saham diprediksi akan mencapai nilai ¥225, dengan dividen interim sebesar ¥175, yang membuat dividen tahunan per saham menjadi ¥400; atau meningkat ¥100 dari tahun fiskal 2023.
Fast Retailing Group juga telah merilis proyeksi untuk tahun fiskal 2025, di mana diperkirakan pendapatan dan laba operasional akan lebih tinggi. Keseluruhan pendapatan diproyeksikan tumbuh sebesar 9,5% menjadi ¥3,4 triliun, dengan kenaikan laba operasional sebesar 5,8% menjadi ¥530,0 miliar.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk diperkirakan naik 3,5% menjadi ¥385,0 miliar. Berdasarkan estimasi ini, dividen tahunan per saham diantisipasi akan mencapai ¥450, dengan pembagian yang merata antara dividen interim dan dividen akhir tahun masing-masing sebesar ¥225, atau meningkat sebesar ¥50 dari tahun fiskal 2024.
Selama tahun fiskal 2024, segmen bisnis UNIQLO Internasional melaporkan kinerja tertinggi sepanjang sejarah, didorong oleh peningkatan kuat dalam pendapatan dan laba. Pendapatan meningkat sebesar 19,1% menjadi ¥1,7118 triliun, sementara laba operasional mengalami peningkatan sebesar 24,9% menjadi ¥283,4 miliar.
Jika dilihat berdasarkan pasar, UNIQLO di Tiongkok Raya melaporkan peningkatan pendapatan tahunan mencapai ¥677,0 miliar, dan laba operasional sebesar ¥104,8 miliar; masing-masing meningkat 9,2% dan 0,5%.
Pasar di Tiongkok Daratan mencatat penjualan kuat pada semester pertama, dan meskipun penjualan menurun pada semester kedua, langkah-langkah reformasi bisnis yang diterapkan membantu pemulihan dengan strategi scrap-and-build, menggantikan toko yang kurang menguntungkan dengan toko yang lebih besar dan terletak di lokasi yang lebih baik, serta memperkuat manajemen toko individu dan branding.
Empat wilayah yang mencakup UNIQLO Korea Selatan, UNIQLO Asia Tenggara, India, dan Australia turut mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, dengan pendapatan yang meningkat menjadi ¥540,5 miliar, dan laba operasional mencapai ¥97,6 miliar, meningkat masing-masing 20,2% dan 24,8% dari tahun sebelumnya.
Di dalam wilayah ini, UNIQLO Asia Tenggara, UNIQLO India, dan UNIQLO Australia melaporkan peningkatan yang signifikan baik dalam pendapatan maupun laba, didorong oleh tingginya permintaan terhadap produk-produk inti seperti HEATTECH, fleece, Bra Tops, dan jaket parka UV Protection.
UNIQLO Amerika Utara mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan laba, dengan peningkatan pendapatan sebesar 32,8% menjadi ¥217,7 miliar dan lonjakan laba operasional menguat di 65,1% menjadi ¥34,8 miliar. Penjualan yang kuat ini didorong oleh upaya berkelanjutan UNIQLO untuk menyampaikan informasi produk secara tepat waktu kepada pelanggan.
Sementara itu, UNIQLO Eropa juga mencatat peningkatan yang signifikan dalam pendapatan dan laba selama tahun tersebut. Pendapatan meningkat sebesar 44,5% menjadi ¥276,5 miliar, dan laba operasional meningkat sebesar 70,1% menjadi ¥46,5 miliar.
Di Eropa, kinerja ini didorong oleh penjualan yang sangat kuat di toko-toko baru serta peningkatan signifikan penjualan di toko-toko yang sudah ada, didukung oleh minat konsumen Eropa terhadap konsep LifeWear yang semakin berkembang.
UNIQLO Jepang mencatat kinerja tahunan tertinggi, dengan pendapatan mencapai ¥932,2 miliar, naik 4,7%, dan laba operasional mencapai ¥155,8 miliar, mengalami kenaikan sebesar 32,2%. Jumlah penjualan di toko yang sama sepanjang tahun, termasuk penjualan online, mengalami peningkatan sebesar 3,2% dari tahun sebelumnya.
Pada paruh pertama tahun fiskal 2024, penjualan di toko yang sama menurun 3,4% karena musim dingin yang hangat. Pada paruh kedua, penjualan di toko yang sama meningkat 11,7% berkat suhu yang meningkat secara konsisten, keberhasilan dalam menjaga stok produk inti musim panas hingga akhir musim, serta peningkatan strategi pemasaran.
GU, merek pakaian kasual Fast Retailing, mencatat pendapatan sebesar ¥319,1 miliar, atau meningkat 8,1% dari tahun sebelumnya, sementara laba usaha meningkat 28,9% menjadi ¥33,7 miliar. Kinerja positif ini dicapai melalui keberhasilan dalam penjualan produk yang mengikuti trend mode global.
Merek ini juga membuka toko andalan pertamanya di luar Jepang seperti di USA pada bulan September, GU NY SOHO, yang memiliki sangat baik dengan pendapatan yang melampaui ekspektasi.
Segmen Global Brands melaporkan penurunan pendapatan dan penyusutan yang tajam dalam laba bisnis, sebuah ukuran yang mencerminkan profitabilitas bisnis murni. Total pendapatan turun 2,0% dari tahun ke tahun menjadi ¥138,8 miliar, sementara laba operasional segmen menjadi positif, ¥0,6 miliar yen dibandingkan dengan kerugian ¥3,0 miliar pada tahun fiskal 2023, hal ini disebabkan oleh kerugian penurunan nilai yang dicatat atas penutupan toko yang tidak menguntungkan pada tahun fiskal 2023.
Brand Theory melaporkan pendapatan yang lebih tinggi, tetapi mengalami kontraksi laba yang besar, karena kinerja penjualan yang lesu di Amerika Serikat dan Asia. PLST melaporkan pendapatan yang lebih rendah karena jaringan toko yang berkurang. Namun, margin laba kotor meningkat dan laba operasional menjadi positif.
Sementara Comptoir des Cotonniers melaporkan pendapatan yang jauh lebih rendah, kerugiannya menyusut karena reformasi operasional yang ditentukan meningkatkan struktur biaya secara keseluruhan.
Visi Fast Retailing adalah menjadi merek nomor satu terkemuka di dunia yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari dan dipercayai oleh pelanggan di seluruh dunia. Untuk mencapai tujuan ini, Fast Retailing ini akan memusatkan perhatian pada hal-hal berikut: menjadi peritel konsumen digital, mendiversifikasi sumber pendapatan, mengadopsi model bisnis yang mendukung keberlanjutan, memperluas segmen bisnis GU, Theory, dan merek global lainnya, serta memperkuat sumber daya manusia.
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman global akan konsep UNIQLO LifeWear yang menawarkan pakaian sehari-hari yang sederhana, berkualitas tinggi, dan praktis. Fast Retailing berkomitmen untuk memastikan bahwa produk LifeWear diproduksi dan dijual dalam lingkungan kerja yang aman dan etis, dengan mengurangi dampak terhadap lingkungan, serta mendukung sirkularitas produk setelah pembelian melalui perbaikan, daur ulang, dan penggunaan kembali.